Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Epidemiolog Ingatkan Lonjakan Kasus Bisa Terjadi Lagi Akibat Mobilitas Meningkat

Epidemiolog Ingatkan Lonjakan Kasus Bisa Terjadi Lagi Akibat Mobilitas Meningkat Mal Kembali Dibuka, Warga Solo Antusias dan Rela Antre di Pintu Masuk. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Peningkatan mobilitas masyarakat di tengah pelonggaran aktivitas dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) harus diwaspadai. Sebab, bukan tidak mungkin memunculkan lonjakan kasus ketiga Covid-19 bila masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Berdasarkan pantauan Kementerian Kesehatan,mobilitas masyarakat saat ini sudah jauh meningkat dibandingkan masa PPKM Darurat pada Juli atau masa PPKM level 4 pada awal Agustus. Peningkatan ini terjadi hampir di semua provinsi.

Bahkan tingkat mobilitas di beberapa daerah seperti Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sudah melampaui level sebelum pandemi.

"Risiko penyebaran Covid-19 semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya mobilitas dan kerumunan masyarakat. Belajar dari sebelumnya, beberapa kali lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air terjadi setelah melewati libur panjang yang mengakibatkan mobilitas dan kerumunan orang meningkat," kata Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko, dalam rilis diterima merdeka.com, Sabtu (25/9).

Indonesia juga akan menghadapi hari libur keagamaan serta mendekati libur tahun baru yang akan membuat mobilitas masyarakat kian tinggi. Artinya, ancaman gelombang ketiga Covid-19 juga semakin besar jika capaian vaksinasi tidak sampai 50 persen pada Desember 2021.

"Prediksi Desember-Januari itu kemungkinan puncak ketiganya," kata Tri Yunis.

Namun demikian, katanya, kalaupun capaian vaksinasi bisa sampai 50 persen, lonjakan kasus masih bisa tetap terjadi bila mobilitas masyarakat tidak dibatasi di periode libur panjang akhir tahun ini. Dalam skenario ini, lanjut Tri Yunis, lonjakan kasus diperkirakan akan terjadi selambat-lambatnya pada Maret 2022.

Tri Yunis juga mengingatkan, puncak kasus juga bisa terjadi jika penelusuran kontak lambat dan pengawasan saat pasien COVID-19 isolasi mandiri lemah.

"Jadi ya memang bakal mengalami puncak lagi, kalau 3T lemah," ujarnya.

Oleh karena itu, Tri Yunis meminta kepada masyarakat untuk tetap patuhi protokol kesehatan. Jangan sampai kondisi yang sudah membaik dan jumlah kasus yang menurun, justru membuat lengah dan abai. Jika hal ini dilupakan, maka risiko peningkatan kasus akan menjadi kenyataan.

"Pandemi belum usai, potensi lonjakan kasus masih bisa terjadi. Karenanya tetap disiplinmematuhi protokol kesehatan," tegas Tri Yunis.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Kemenkes Minta WNI Tunda Perjalanan ke Luar Negeri

Kasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.

Baca Selengkapnya
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan
Dampak Polusi Udara, Jumlah Penderita ISPA di Depok Meningkat Signifikan

Pemkot Depok sudah melakukan antisipasi agar kasus ISPA tak terus menanjak naik.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes
43 Kasus Covid-19 Ditemukan di Bali, Warga Diimbau Terapkan Prokes

Temuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Ruas Arteri Jawa Barat dan Jawa Tengah Masih Padat Meski Puncak Arus Balik Sudah Lewat
Ruas Arteri Jawa Barat dan Jawa Tengah Masih Padat Meski Puncak Arus Balik Sudah Lewat

Aan mengatakan sejak malam tadi sempat terjadi kepadatan namun tidak sampai menimbulkan kemacetan.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
H+1 Idulfitri 2024, Arus Lalu Lintas Tol Jagorawi hingga Jawa Barat Meningkat
H+1 Idulfitri 2024, Arus Lalu Lintas Tol Jagorawi hingga Jawa Barat Meningkat

Lebaran 2024, Arus Lalu Lintas Tol Jagorawi hingga Jawa Barat Meningkat

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya