Epidemiolog: Jangan Berenang saat Liburan Agar Tidak Terpapar Covid-19
Merdeka.com - Ketua Departemen Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono, meminta masyarakat menghindari zona merah dan oranye Covid-19 saat menikmati liburan panjang akhir Oktober 2020. Selain itu, masyarakat juga disarankan tidak berenang di pantai.
Alasannya, berenang membuat seseorang tak bisa menerapkan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker. Padahal, masker sangat penting untuk melindungi diri dari Covid-19.
"Kalau kita tahu di pantai berisiko (terpapar Covid-19), jaga jarak, jangan berenang," ujarnya dalam diskusi virtual, Rabu (21/10).
-
Siapa yang liburan ke Bali? Titi Kamal tengah liburan ke Bali bersama anak-anaknya.
-
Siapa yang liburan di Bali? Inilah potret Putri Titian bersama Junior Liem dan kedua anak mereka tengah menikmati liburan yang menyenangkan di Bali.
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
-
Siapa yang ikut liburan ke Bali? Seolah-olah mendapat restu untuk menuju pernikahan, kedua orang tua Cassandra juga ikut berlibur di Bali.
-
Siapa saja yang ikut liburan ke Bali? Bimo Picky Picks dan Irene Agustine pergi bersama anak-anak mereka, Valerie dan Oliver. Pada liburan ini, mereka juga diiringi oleh sahabat mereka, Yoga Arizona dan Widya Amelia.
Tri mengambil contoh seseorang berlibur ke Bali pada liburan panjang akhir bulan ini. Saat ini, Bali berstatus wilayah zona oranye atau berisiko sedang terhadap Covid-19.
Selama berada di Bali, seseorang tersebut boleh mengunjungi pantai. Namun, tak boleh berenang di pantai. Selama di pantai, harus tetap menjaga jarak dan menggunakan masker.
"Kalau di pantai bisa jaga jarak dengan baik," ucapnya.
Tri mengingatkan, sebelum berlibur ke suatu tempat, masyarakat harus melakukan pemetaan terlebih dahulu. Selain memetakan zonasi, masyarakat harus memastikan tempat yang dikunjungi bukan ruangan tertutup.
"Kalau di ruang tertutup tidak ada sinar matahari dan angin. Sementara angin sangat perlu untuk membunuh virus. Kalau tidak ada sinar matahari probabilitas penularannya tinggi," kata dia.
Tak hanya itu, Tri mengingatkan masyarakat untuk memastikan diri sehat sebelum berlibur. Jika berlibur dalam kondisi sakit maka akan berisiko terpapar Covid-19.
"Yakinkan diri Anda sehat sebelum bepergian," tegasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam unggahannya, personel Tim SAR ini menjelaskan beberapa hal yang perlu diketahui saat bermain ke pantai Parangtritis
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaWalaupun ombaknya kecil, namun di daerah itu arus balik ke pantainya cukup kencang.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaCuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca SelengkapnyaKorban saat berenang di Pantai Ciantir tiba-tiba terseret ombak besar hingga ke tengah laut
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaSeorang petugas tim sar dari Parangtritis membagikan informasi mengapa pengunjung tidak dianjurkan untuk pakai pakaian warna hijau.
Baca Selengkapnya