Epidemiolog Pertanyakan Roadmap Pemerintah Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Merdeka.com - Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, RI harus segera menyiapkan roadmap hidup berdampingan dengan Covid-19. Menurutnya, negara-negara maju sudah melakukan itu.
"Bahwa menyiapkan roadmap hidup berdampingan memang harus seperti itu dan semua negara melakukan itu, negara-negara maju seperti Australia dan Singapura sudah melakukan itu," katanya lewat pesan suara, Selasa (10/8).
"Yang namanya hidup sama Covid ini ya lama, karena ini menjadi endemi, kalau jadi endemi itu bisa 5-10 tahun lebih dengan manusia, itu namanya berdampingan dengan Covid," tambahnya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Meski begitu, kata dia, saat ini RI belum mempunyai strategi yang jelas dan komprehensif untuk membuat roadmap tersebut. Budi menyebut, wabah wabah yang pernah dihadapi sebelumnya bisa menjadi pelajaran untuk membuat roadmap hidup berdampingan dengan Covid.
"Karena kita negara lama yang sudah berdiri dan bukan hanya bergelut dengan Covid saja dulu dulu banyak menghadapi wabah, jadi memang ini (roadmap) harus dibuat dengan bahasa yang bisa dipahami oleh semua level pemerintahan dan tentu masyarakat," tuturnya.
Selain itu, Dicky menambahkan, ke depan dunia kemungkinan akan menerapkan paspor vaksin. Sehingga, orang yang bepergian harus sudah divaksin Covid-19. Serta, negara maju cenderung akan menentukan jenis vaksin yang efektif.
"Terutama berkaitan efektivitasnya dengan varian varian baru, jadi paspor vaksin itu akan menjadi tren dan itu sebenarnya bukan hal baru sebelumnya juga seperti itu di wabah-wabah sebelumnya," tuturnya.
Menurutnya, vaksinasi yang nantinya akan menjadi syarat untuk penerapan aktivitas masyarakat di Indonesia harus dilaksanakan bertahap. Serta, harus ada indikatornya di suatu wilayah untuk bisa menerapkan vaksinasi menjadi syarat beraktivitas.
"Misalnya dengan tes positivity rate yang sudah 5 persen paling tinggi, angka kematian sudah satu digit, kemudian efikasi vaksin yang sudah jelas bahwa dia setidaknya misalnya ya katakanlah di atas 50 persen mencegah penularan (di wilayah) harus seperti itu, tapi datanya saat ini belum ada untuk itu, artinya Indikator itu belum terpenuhi," katanya.
"Inilah sebabnya mengapa (roadmap) ini harus dilaksanakan secara bertahap, selain cakupan vaksinasinya sendiri yang masih belum mencapai target 50 persen di semua wilayah ya itu akan sulit dan jadi tidak fair untuk masyarakat," pungkas Dicky.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, bahwa virus corona kemungkinan akan hidup cukup lama dengan masyarakat Indonesia. Maka dari itu, pemerintah akan menyusun roadmap untuk mengatur aktivitas masyarakat karena hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Presiden berikan arahan ke depannya mungkin besar bahwa virus ini akan hidup cukup lama bersama kita. Jadi arahan Presiden kita harus miliki roadmap gimana kalau ke depannya virus ini hilang butuh waktu sampai tahunan," katanya saat jumpa pers virtual, Senin (9/8).
Budi menambahkan, pemerintah ingin aktivitas masyarakat dan ekonomi tetap bisa berjalan dengan kondisi yang lebih aman. Maka, pemerintah akan segera membuat pilot project yang mengatur secara digital penerapan-penerapan protokol kesehatan di 6 aktivitas utama.
"Perdagangan modern seperti mal, departemen store, perdagangan tradisional seperti pasar basah atau toko kelontong, kantor dan kawasan industri, transportasi baik darat laut udara, pariwisata hotel resto event, keagamaan, pendidikan," terangnya.
Budi melanjutkan, protokol kesehatan yang mendampingi kehidupan masyarakat ke depan bisa benar-benar praktis. Misalnya berbasis digital atau teknologi informasi (IT).
"Dan udah diputuskan Presiden akan gunakan aplikasi peduli lindungi sebagai dasar dan minggu depan mulai di beberapa mal kerja sama dengan asosiasi mal Indonesia," jelas Budi.
Sementara, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat tetap waspada dengan penularan Covid-19. Dia menegaskan bahwa pandemi virus corona belum berakhir.
"Saya ingin ingatkan teman-teman semua, kita semua rakyat Indonesia, super hati-hati menghadapi ini. Kita tidak perlu jemawa bahwa ini sudah selesai, masih jauh dari selesai," kata Luhut.
Luhut menambahkan, kemungkinan ke depan nanti hidup bakal akan serba digital. Kemudian, kartu vaksinasi dan protokol kesehatan juga tetap diutamakan.
"Kita ke depan mungkin akan hidup seperti ini di mana semua akan makin banyak digitalize, jadi kita akan banyak mengandalkan kartu vaksinasi atau cue card atau nanti masker, cuci tangan, dan seterusnya," ucapnya.
Kemudian, semua pembayaran akan direkomendasikan tanpa menggunakan uang tunai. Sehingga, pembayaran bisa lewat aplikasi di handphone.
"Jadi semua pembayaran juga orang akan kurangi dengan cash, lanjut juga mungkin handphone. Ini saya kira ini ambil saja hikmahnya," pungkas Luhut.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah akan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta Dharma Pongrekun berapi-api saat menjelaskan badai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaKedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnya