Epidemiolog: Riset Awal, Kemampuan Vaksin AstraZeneca Kecil Cegah Omicron
Merdeka.com - Produsen vaksin AstraZeneca mengklaim kombinasi long-acting antibody AZD7442 mampu menetralkan varian Omicron SARS-CoV-2 (B.1.1.529). Antibodi AZD7442 merupakan kombinasi tixagevimab (AZD8895) dan cilgavimab (AZD1061).
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, berdasarkan riset awal, sejumlah vaksin seperti AstraZeneca, Johnson & Johnson, hingga vaksin buatan China dan Rusia mampu mencegah penularan Omicron. Namun, kemampuannya sangat kecil.
"Dikatakan dalam studi awal, ini sangat kecil kemampuannya dalam mencegah penularan Omicron," katanya kepada merdeka.com, Selasa (21/12).
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana vaksin cacar api bekerja? Zostavax adalah vaksin cacar api generasi pertama yang telah digunakan sejak 2006. Vaksin ini menggunakan virus varicella-zoster yang dilemahkan untuk merangsang respons kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
-
Apa jenis vaksin cacar api? Ada dua jenis utama vaksin cacar api yang digunakan untuk mencegah herpes zoster, yaitu vaksin Zostavax dan vaksin Shingrix.
-
Bagaimana cara kerja vaksin Herpes Zoster? Dengan memberikan vaksin Herpes Zoster, akan membantu mencegah munculnya penyakit tersebut maupun komplikasi yang dapat diderita.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana vaksin DBD bekerja? Vaksin DBD bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan melawan virus dengue, sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi lebih lanjut.
Kecilnya kemampuan sejumlah vaksin mencegah penularan Omicron bisa memicu kembali meledaknya kasus Covid-19. Sementara itu, Omicron mampu mereinfeksi para penyintas Covid-19 yang belum divaksinasi.
"Ini yang nantinya potensi wabah menjadi besar lagi," ujarnya.
Dicky menambahkan, pada dasarnya semua jenis vaksin mampu mencegah keparahan sakit dan fatalitas jika terinfeksi Covid-19. Sebab, semua vaksin berfungsi merangsang munculnya sel T.
"Sel T ini adalah sel memori dari pertahanan tubuh kita yang ada di sum-sum tulang. Sel T ini pada orang yang divaksin bertahan. Nah ini yang membuat cenderung tidak parah dan mencegah kematian," jelasnya.
Klaim AstraZeneca
Sebelumnya, AstraZeneca mengklaim produksi antibodi yang mampu mempertahankan aktivitas penetralan terhadap varian Omicron. Dalam studi praklinis terbaru, Inhibitory Concentration 50 (IC50) atau ukuran potensi dari suatu antibodi dalam menetralisir, ditemukan sebesar 171 ng/ml dan 277 ng/ml dalam dua tes konfirmasi yang berada dalam kisaran titer penetral pada penyintas Covid-19.
IC50 AZD7442 untuk galur asli SARS-CoV-2 yang sebelumnya disebut galur Wuhan, masing-masing sekitar 1,3 ng/ml dan 1,5 ng/ml.
"Studi ini menunjukkan AZD7442 mempertahankan aktivitas netralisasi terhadap varian Omicron. Dengan menggabungkan dua antibodi kuat dengan aktivitas yang berbeda dan saling melengkapi untuk melawan virus SARS-CoV-2, AZD7442 dirancang untuk menghindari potensi resistensi dengan munculnya varian baru," kata Executive Vice President, BioPharmaceuticals R&D, AstraZeneca, Mene Pangalos dalam siaran persnya, Selasa (21/12) seperti dikutip Antara.
Studi ini dilakukan secara independen oleh para peneliti di Badan POM Amerika Serikat (FDA), Pusat Evaluasi dan Penelitian Biologis Amerika Serikat dan didukung dana penelitian pemerintah Amerika Serikat.
AZD7442 yang merupakan kombinasi dari dua LAAB yaitu tixagevimab (AZD8895) dan cilgavimab (AZD1061) berasal dari sel B yang disumbangkan penyintas Covid-19.
Antobidi ini sebelumnya telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di Amerika Serikat pada Desember 2021 untuk profilaksis atau pencegahan pra-paparan Covid-19 pada orang dengan gangguan kekebalan sedang hingga parah dikarenakan kondisi medis ataupun obat imunosupresif serta yang mungkin tidak memiliki kekebalan memadai terhadap vaksinasi Covid-19, serta orang-orang yang tidak direkomendasi untuk divaksinasi Covid-19.
Uji coba pengobatan rawat jalan fase III dari AZD7442 TACKLE menunjukkan adanya pengurangan risiko dari Covid-19 yang parah atau kematian sebesar 50 persen dibandingkan dengan plasebo pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 bergejala ringan hingga sedang selama tujuh hari atau kurang.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin cacar api dirancang untuk merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus varicella-zoster sebelum virus tersebut aktif kembali.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Obat Eropa juga telah melarang peredaran vaksin ini.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaBelakangan, vaksin AstraZeneca disebut-sebut memicu kejadian trombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) atau pembekuan darah.
Baca SelengkapnyaHerpes Zoster merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya bintil, ruam dan disertai dengan cairan bening.
Baca SelengkapnyaPengumuman penerima penghargaan Nobel adalah salah satu yang dinantikan setiap tahun.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaVaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaSejumlah penemuan penting terkait medis dilaksanakan pada tahun 2023 ini dan bisa berdampak pada semakin banyak penyakit yang diatasi.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca Selengkapnya