Epidemiolog Sarankan Presiden Jokowi Hentikan Kegiatan Bikin Kerumunan Warga
Merdeka.com - Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman menyarankan Presiden Joko Widodo menghentikan kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan massa ketika pandemi. Seperti ketika kunjungan kerja Jokowi ke Maumere, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2).
Dia menyatakan, pejabat negara baik di pusat dan daerah harus menjadi contoh agar penyebaran Covid-19 terkendali. Sehingga kegiatan kunjungan kerja yang bisa menimbulkan keramaian sebaiknya dihindari.
"Kita harus saling mengingatkan dalam kondisi seperti ini, karena perlu keteladanan, kita harus memberi contoh, ini harus kita hindari kegiatan seperti ini, ya baik itu di pejabat pusat dan daerah, sampai situasi kita ini terkendali yaitu test positivity rate kita di bawah 5 persen dan tetap menjaga jarak tersebut, ini masih lama," ujar Dicky kepada wartawan, Rabu (24/2).
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Apa sikap Jokowi terkait Jampidsus dikuntit? 'Sudah enggak ada masalah memang enggak ada masalah apa-apa,' imbuhnya.
-
Apa yang dilakukan warga saat Jokowi berkunjung? Padahal korban tersebut hanya membentangkan spanduk berisikan 'Selamat Datang Pak Jokowi, Kami Sudah Pindah, Kami Pilih Ganjar' pada saat Jokowi berada di pasar Agrosari, Wonosari.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Kenapa Jokowi hadir di acara? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
-
Apa yang menjadi fokus Jokowi dalam masalah kesehatan di Indonesia? Jokowi tak mau peralatan kesehatan yang sudah ada seperti, MRI, USG hingga mamogram tak digunakan karena tak ada dokter spesialis.
Dicky mengingatkan, dengan situasi pandemi belum terkendali, kejadian Jokowi dikerumuni warga di NTT bisa menjadi potensi penyebaran virus corona. Menurut Dicky bisa saja pusat penyebaran itu berpindah karena Indonesia negara kepulauan.
"Di tengah situasi yang tidak terkendali itu, NTT ini bisa jadi potensi berikutnya, Indonesia ini kan kepulauan, pola pandeminya berganti, itu bisa lama nanti pandeminya," katanya.
Dicky mengingatkan, seharusnya tim kepresidenan bisa menyiapkan kunjungan dengan mengantisipasi masyarakat yang tingkat kesadarannya belum tinggi. Masyarakat pasti akan ramai karena kedatangan presiden, tapi hal ini menjadi kewajiban pemerintah pusat maupun daerah untuk mengantisipasinya.
"Kewajiban pemerintah pusat atau yang mengkoordinasi kunjungan itu atau pemerintah daerah untuk mengamankan prokes itulah yang suka diangkat pemerintah," kata Dicky.
Jokowi, ucap Dicky, juga bisa mengingatkan anak buahnya jika ingin memberikan bantuan bisa melalui jalur lain seperti dinsos. Atau pemberian melalui perwakilan saja.
Di sisi lain, Dicky mengingatkan keselamatan kepala negara. Tak ada yang bisa menjamin Jokowi akan aman dari Covid-19 meski telah divaksinasi.
"Dengan keramaian begitu bukan berarti tidak ada resiko, ini harus dijaga, beliau ini presiden kita, jadi kegiatan seperti itu bukan hanya dalam konteks tidak memberi contoh tapi juga berbahaya untuk presiden, kita harus lindungi presiden kita, walaupun sudah divaksin kan tetap bisa sakit," pungkasnya.
Sebelumnya, beredar di media sosial video mobil Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikerumuni banyak orang. Dalam video yang berdurasi 30 detik terlihat Jokowi muncul dari atap mobil untuk menyapa masyarakat. Mereka pun terlihat antusias.
Dengan menggunakan masker hitam, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut menyapa warga. Sesekali dia melambaikan tangan dan melemparkan kaos kepada masyarakat.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan video tersebut. Menurut dia, video itu terjadi saat Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Maumere, Nusa Tenggara Timur, Selasa (23/2).
"Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete," kata Bey saat dikonfirmasi, Selasa (23/2).
Bey menjelaskan saat perjalanan masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan. Kemudian saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan, hal tersebut membuat rombongan Jokowi berhenti.
"Sehingga membuat iring-iringan berhenti," kata dia.
Bey menjelaskan hal tersebut terjadi secara spontanitas. Jokowi juga kata Bey mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker.
"Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka, sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," ungkapnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara ini akan dihadiri kepala negara hingga delegasi yang jumlahnya mencapai 1.500 orang.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJokowi para kabinetnya untuk berkaca pada pengalaman penanganan pandemi covid.
Baca SelengkapnyaLangkah ini merupakan hasil tidak lanjut dari rapat terbatas Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka.
Baca SelengkapnyaCamat Barangka Tamrin mengatakan masyarakat Barangka rela berdiri berjejer di tepi jalan untuk menyambut kunjungan Jokowi.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menemui penerima BPJS Kesehatan di hari kedua kunjungan kerjanya di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMuhadjir membela Jokowi yang lebih sering mengunjungi Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti kurangnya pohon dan banyaknya kendaraan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya Covid-19 di Singapura, Menteri Sandiaga Uno mengimbau agar masyarakat berwisata di Indonesia saja
Baca SelengkapnyaDia hanya mengatakan, yang terpenting Indonesia berupaya ikut mengatasi masalah perubahan iklim
Baca Selengkapnya