Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Epidemiolog sebut Imunitas Alami Penyintas Berkontribusi Tekan Kasus

Epidemiolog sebut Imunitas Alami Penyintas Berkontribusi Tekan Kasus Siswa SD disuntik vaksin Covid-19 di Tangerang. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono menyebut imunitas alami yang diperoleh para penyintas COVID-19 sebagai sebuah keajaiban sebab berkontribusi besar pada penurunan laju kasus di Tanah Air.

"Orang yang terinfeksi di Indonesia sudah cukup banyak dan sudah punya imunitas dan ditambah vaksin, itu efektif," kata Pandu Riono di Jakarta, Kamis (21/10) siang. Seperti dilansir Antara.

Pandu mengatakan seorang penyintas COVID-19 yang kemudian memperoleh vaksin dipastikan memiliki kadar imun tubuh yang sangat tinggi. "Kadang kita sebut sebagai super immunity karena kadar imunnya tinggi," katanya.

Orang lain juga bertanya?

Hasil survei pihaknya di Jakarta pada Maret 2021, hampir separuh penduduk pernah terinfeksi SARS-Cov-2 yang didominasi kaum perempuan. "44 persen masyarakatnya sudah punya antibodi karena terinfeksi. Karena saat Maret vaksinasi penduduk masih sedikit," katanya.

Menurut Pandu kombinasi PPKM, vaksinasi dan imun alami para penyintas sangat membantu Indonesia sebagai negara dengan laju kasus COVID-19 yang paling rendah bila dibandingkan negara lain.

Pandu mengatakan strategi tersebut perlu terus dipertahankan jika Indonesia ingin menghadang ancaman gelombang ketiga COVID-19 yang diprediksi berlangsung pada awal tahun 2022.

Bahkan Pandu menyebut sejumlah negara tetangga seperti Australia dan Singapura justru mengadopsi strategi yang diterapkan di Indonesia.

"Tidak mungkin mereka bisa mencapai sampai zero kasus sebab ini penularan yang tidak sederhana akhirnya mereka menyerah dan ngikutin kita secara tidak langsung," katanya.

Pandu mengingatkan bahwa ancaman COVID-19 hingga saat ini masih berlangsung. Untuk itu seluruh pihak diminta fokus pada upaya antisipasi kasus di rumah sakit dan kasus meninggal dengan meningkatkan vaksinasi.

"Tingkatkan cakupan vaksinasi pada daerah aglomerasi dan juga kelompok lansia dan komorbiditas," ujarnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19
Penelitian Terbaru Berhasil Pecahkan Mengapa Ada Orang yang Sama Sekali Tidak Terinfeksi COVID-19

Penelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu
Peneliti Tengah Kembangkan Vaksin Flu Universal, Dirancang Bisa Redakan Segala Jenis Mutasi Flu

Vaksin flu universal bisa membantu mengatasi berbagai jenis flu dan mutasinya seperti Covid-19.

Baca Selengkapnya
Manfaat Vaksin DBD, Lengkap Beserta Syarat Mendapatkannya
Manfaat Vaksin DBD, Lengkap Beserta Syarat Mendapatkannya

Vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.

Baca Selengkapnya
Cara Meningkatkan Imun Anak, Lindungi Si Kecil dari Risiko Infeksi
Cara Meningkatkan Imun Anak, Lindungi Si Kecil dari Risiko Infeksi

Meningkatkan imunitas anak bukan hanya tentang melindungi mereka dari penyakit, tetapi juga memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang optimal.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya