Epidemiolog: Sulit Buktikan Kasus Corona B117 di Indonesia dari Kepulangan WNI
Merdeka.com - Belum reda pandemi Covid-19 di Indonesia, ancaman varian Corona B117 menjadi tantangan bagi pemerintah agar angka kasus tidak terus melonjak. Beberapa pendapat para pakar mengatakan karakteristik Corona B117 lebih cepat menular dibanding Sars Corona-2.
Kasus konfirmasi B117 di Indonesia mayoritas ditemukan dari warga negara Indonesia yang pulang dari Saudi Arabia. Namun, menurut epidemiolog asal Indonesia yang mengajar di Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman, kondisi ini tidak secara otomatis menunjukkan B117 didapat dari negara tersebut.
"Sulit ditentukan dari mananya. Dengan kondisi dunia yang saat ini interkoneksivitasnya sudah begitu tinggi sulit setiap negara menghindari masuknya strain atau adanya potensi wabah. Itu sangat sulit," ucap Dicky, Kamis (11/3).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa HMPV dianggap tidak setara dengan COVID-19? Banyak pembicaraan yang mencoba 'mensejajarkan' infeksi HMPV ini dengan COVID-19. Ini tentu pernyataan yang tidak betul, setidaknya karena tiga hal, ' ujarnya kepada Health Liputan6.com. Pertama, HMPV bukanlah virus yang baru muncul. Virus ini telah teridentifikasi sejak lama dan pertama kali dilaporkan dalam jurnal ilmiah di Belanda pada bulan Juni 2001.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Kenapa virus bisa bahaya? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
Menurutnya, tetap ada potensi WNI terkonfirmasi positif virus B117 saat tiba di Indonesia. Sebab, jika merujuk ke belakang, kata Dicky, para WNI tersebut dinyatakan negatif dari Covid-19 saat meninggalkan Arab Saudi. Kemudian saat tiba di Indonesia dan melakukan karantina selama 5 hari masih menunjukkan negatif. Namun kemudian, terkonfirmasi positif.
Ini menunjukan, lokasi terpapar virus bisa saja setibanya di Indonesia. Sebab, masa karantina yang singkat tidak bisa menjamin seseorang terbebas dari infeksi virus.
"Kalau 5 hari negatif kemudian keluar ya jadi bisa saja itu dia (terpapar B117) sudah di dalam wilayah Indonesia dan itu terlihat dari tidak lebih dari dua minggu," ujarnya.
Tidak ada jalan lain bagi negara untuk tetap mengetatkan upaya pencegahan dan mengoptimalkan kuantitas dan kualitas testing, tracing.
Meski beberapa pernyataan umum mengatakan varian B117 tidak lebih membahayakan dibanding Sars Cov-2, Covid-19 seperti yang terjadi saat ini, namun ini akan berdampak holistik terhadap angka kesakitan hingga kematian.
"Jadi bahwa tren baru ini tidak langsung menyebabkan keparahan, tidak menyebabkan letalitas tapi secara tidak langsung dia akan meningkatkan angka orang sakit parah, dan angka orang meninggal itu jelas, dan respon strateginya ya sama 3T 5M tapi kuantitas kualitasnya yang harus ditingkatkan berkali-kali lipat," jelas Dicky.
Sebelumnya mutasi virus Corona B117 terdeteksi pada TKI asal Balikpapan yang baru pulang dari Arab Saudi. Menindaklanjuti hal itu, Satgas penanganan Covid-19 Balikpapan terus melakukan tracing untuk meminimalisir penyebarannya di Tanah Air.
"Kami sedang lakukan tracing kontak erat dan memeriksa 14 orang," kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Rabu (10/3).
Ke-14 orang tersebut antara lain 4 orang keluarga dari TKI tersebut dan 7 orang teman jemaah salat di masjid di lingkungan yang bersangkutan, dan teman ronda siskamling. Kemudian ada 2 lagi pasien positif sejak 21 Februari di wilayah tinggal TKI tersebut, dan satu orang dari riwayat perjalanan.
Termasuk juga dalam tracing atau penelusuran sejumlah penumpang yang seperjalanan dengan TKI tersebut dari Jakarta ke Balikpapan, terutama mereka yang duduknya berdekatan.
"Hasil belum kami terima, saat ini Satgas RT setempat kami minta bersama mengawasi," kata Rizal.
Diperlukan waktu setidaknya 14 hari untuk mengetahui hasil tes Covid-19 B117 tersebut. Sementara itu Satgas juga belum menerima spesimen yang diambil dari mereka yang diduga terpapar.
Butuh waktu 14 hari sebab spesimen harus dikirim ke Jakarta, karena laboratorium di Balikpapan belum memiliki reagen, bahan kimia khusus yang diperlukan untuk mendeteksi varian virus tersebut.
"Kalau diizinkan dan diberi bahan yang diperlukan, tentu laboratorium kita di sini bisa," kata Kepala Dinas Kesehatan, Andi Sri Juliarty.
Kementerian Kesehatan pun memperluas tracing, penelusuran warga mungkin terpapar varian baru virus Corona B117 di Balikpapan. Tracing dilakukan di Balikpapan sebab satu dari 4 kasus Covid-19 B117 merupakan warga Balikpapan yang diketahui adalah TKI tersebut.
Sementara itu, data terakhir yang diterima, virus Corona di Balikpapan pada Rabu (10/3) terdapat penambahan 60 pasien positif baru dan 107 selesai isolasi. Jumlah ini menurun setengahnya dari rata-rata kasus harian pada Januari dan Februari yang mencapai 120 kasus per hari.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya