Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Epidemiolog Tegaskan Favipiravir Obat Keras, Khawatir Dijual Bebas Tanpa Resep

Epidemiolog Tegaskan Favipiravir Obat Keras, Khawatir Dijual Bebas Tanpa Resep ilustrasi obat. ©www.sundaynews.co.zw

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan mengumumkan Favipiravir akan menggantikan peran Oseltamivir sebagai obat anti virus. Epidemiolog Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia, dr Pandu Riono menegaskan Favipiravir tidak boleh dijual tanpa resep dokter. Dia khawatir obat itu dijual bebas di apotek.

"Kalau pakai resep dokter (tidak masalah), yang berbahaya kalau orang bisa beli bebas. Karena itu bukan obat bebas, itu obat keras," katanya saat dihubungi, Senin (26/7).

"Setiap obat keras, antibiotik dan macam macam itu tidak bisa dibeli tanpa resep dokter," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, Pandu juga tidak setuju paket obat dan vitamin gratis yang didistribusikan kepada masyarakat bagi orang tanpa gejala (otg) maupun gejala ringan yang sedang isoman.

Menurutnya, paket distribusi obat maupun vitamin kepada masyarakat tidak tepat. Termasuk jika di dalamnya ada Favipiravir.

"Obat itu harusnya ditaruh dipelayanan kesehatan atau di apotek jadi belinya itu pengawasan dokter. Kalau dia dirawat harus dapet obat ya boleh kan obat itu diberikan dokternya, di awasi, kalau ada apa-apa bisa di stop," jelasnya.

"Kalau otg gak usah dikasih vitamin kenapa sih. Ya gak perlu emang dia kekurangan vitamin? istirahat, isoman, otg itu tidak perlu obat sama sekali. (gejala) ringan itu saya masih berbeda pendapat sama dokter. Dokter ingin tetap dikasih obat, kalau saya gak perlu kecuali kalau dia dirawat," ujarnya.

Pandu menambahkan, bahwa obat Favipiravir memang dimasukkan dalam pedoman 5 profesi dokter-dokter ahli karena obat itu dianggap masih dibutuhkan. Tetapi, Pandu tetap punya pandangan lain.

"Kalau saya pribadi tidak setuju kalau selama dia tidak dirawat. Kecuali kalau dirawat, kalau dirawat dokter bisa memberikan (Favipiravir) bisa mengawasi," kata Pandu.

Diberitakan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan obat Favipiravir dapat dikonsumsi masyarakat sebagai obat antivirus. Dia menjelaskan Favipiravir akan menggantikan peran obat Oseltamivir sebagai antivirus.

"Favipiravir ini akan mengganti oseltamivir sebagai obat antivirus. Kalau azitromisin tadi antibiotik, favipiravir ini masuk kategori anti virus," kata Budi saat konferensi pers di akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (26/7).

Dia menjelaskan obat tersebut pun sudah dikaji oleh para dokter di Indonesia. Mereka kata dia menganjurkan agar antivirus digunakan Favipiravir.

"Oleh dokter-dokter ahli 5 profesi di Indonesia sudah mengkaji dampaknya terhadap mutasi virus delta ini, mereka menganjurkan agar antivirusnya digunakan favipiravir," ungkapnya.

Dia pun berharap pada Agustus sudah memiliki stok kapasitas produksi dalam negeri 2 hingga 4 juta tablet per hari. Hal tersebut kata dia bisa memenuhi kebutuhan.

"Diharapkan nanti di bulan Agustus kita sudah punya kapasitas produksi dalam negeri antara 2 sampai 4 juta tablet per hari yang bisa memenuhi kebutuhan," ungkapnya. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengaturan Penjualan Disebut Bisa Jadi Cara Tekan Resistensi Mikroba Akibat Konsumsi Antibiotik
Pengaturan Penjualan Disebut Bisa Jadi Cara Tekan Resistensi Mikroba Akibat Konsumsi Antibiotik

Permasalahan resistensi mikroba akibat konsumsi antibiotik diperkirakan bisa diatasi dengan pengaturan penjualan.

Baca Selengkapnya
Muncul 2 Bakteri Kebal Obat, Kemenkes Minta Masyarakat Hati-Hati Konsumsi Antibiotik
Muncul 2 Bakteri Kebal Obat, Kemenkes Minta Masyarakat Hati-Hati Konsumsi Antibiotik

Kedua bakteri ini dapat menyerang seluruh sistem organ dalam tubuh manusia dan menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
BPOM Blak-blakan Bahaya Gunakan Skincare Etiket Biru Tanpa Resep Dokter
BPOM Blak-blakan Bahaya Gunakan Skincare Etiket Biru Tanpa Resep Dokter

Skincare bertiket biru merupakan istilah untuk produk perawatan kulit yang mengandung bahan obat keras dan dibuat sebagai produk racikan.

Baca Selengkapnya
Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Jadi Penyebab Kematian Jutaan Orang di Dunia
Konsumsi Antibiotik Tanpa Resep Jadi Penyebab Kematian Jutaan Orang di Dunia

Konsumsi antibiotik tanpa resep dari dokter bisa berujung bahaya dan bahkan kematian.

Baca Selengkapnya
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'
BPOM Janji Bongkar Mafia Skincare, Termasuk Jika Libatkan 'Ordal'

Kepala BPOM RI Taruna Ikrar menegaskan komitmennya untuk menindak tegas jaringan mafia skincare.

Baca Selengkapnya
Eks Menkes Dokter Terawan Dicatut untuk Jualan Obat di Medsos, Ini Klarifikasinya
Eks Menkes Dokter Terawan Dicatut untuk Jualan Obat di Medsos, Ini Klarifikasinya

Mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati

Baca Selengkapnya
Marak Beredar Obat Keras Berbahaya di Tangerang, Warga Bisa Melapor ke Nomor Ini
Marak Beredar Obat Keras Berbahaya di Tangerang, Warga Bisa Melapor ke Nomor Ini

Marak Beredar Obat Keras Berbahaya di Tangerang, Warga Bisa Melapor ke Nomor Ini

Baca Selengkapnya
Minum Antibiotik Harus Dihabiskan, Kenapa Begitu Ya?
Minum Antibiotik Harus Dihabiskan, Kenapa Begitu Ya?

Temukan berbagai fakta penting saat minum antiobitik, biar nggak salah!

Baca Selengkapnya
Polres Kampar & BPOM RI Bongkar Agen Pabrik Obat Berbahan Ilegal
Polres Kampar & BPOM RI Bongkar Agen Pabrik Obat Berbahan Ilegal

Obat-obat tersebut diproduksi di sebuah kontrakan, Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar. Dalam sebulan, ada 4.800 botol yang dijual.

Baca Selengkapnya
10 Jenis Obat yang Bisa Berbahaya Bahkan Mematikan Jika Dikonsumsi Anak dan Bayi
10 Jenis Obat yang Bisa Berbahaya Bahkan Mematikan Jika Dikonsumsi Anak dan Bayi

Obat dewasa sering kali memiliki dosis yang lebih tinggi daripada yang aman bagi anak-anak.

Baca Selengkapnya
Miris Pengasuh di Surabaya Cekoki Obat Keras Agar Anak Asuhan Terlihat Gemuk, Ini Efek Jangka Panjangnya
Miris Pengasuh di Surabaya Cekoki Obat Keras Agar Anak Asuhan Terlihat Gemuk, Ini Efek Jangka Panjangnya

Obat-obatan tersebut dikonsumsi cukup lama dan dilakukan secara terus menerus.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat
Cak Imin: Dokter Kita Masih Kurang Banyak, Mereka yang Tahu Dosis Obat

Presiden Jokowi meminta jajaran anggota kabinet memastikan harga alkes dan obat-obatan.

Baca Selengkapnya