Epidemiolog: Tak Ada Dasar Ilmiah & Sejarah Pandemi Hanya Selesai dengan Vaksinasi
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan RI mencatat, jumlah kasus aktif di Indonesia per 8 Februari kemarin mencapai 171.288 kasus. Dengan angka positivity rate sebesar 29,4 persen. Padahal, standar WHO hanya 5 persen. Selain kasus positif, pemerintah juga mencatat, ada 77.601 orang yang berstatus suspek.
Epidemiolog dari Grifith University, Diky Budiman mengungkapkan, yang harus pemerintah lakukan saat ini yakni tetap meningkatkan 3T yakni testing, tracing dan treatment. Meskipun program vaksinasi sudah berjalan dan sebanyak 814.585 orang Indonesia sudah disuntik vaksin dosis pertama.
Dia menilai, pemerintah masih harus melindungi ratusan juta penduduk Indonesia lainnya yang saat ini belum divaksin. Yang mana risiko penularannya masih tinggi.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
-
Bagaimana vaksin kanker ini bekerja? Putin menyatakan keyakinannya bahwa vaksin tersebut, bersama dengan obat imunomodulator generasi baru, akan segera menjadi bagian integral dari terapi individual yang efektif.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
"Seluruh level pemerintah daerah harus meningkatkan 3T untuk mengendalikan virus ini. Karena kalau tidak terdeteksi, dia lebih bisa menyebar, nah jadinya tetap banyak yang membawa virus. Ini yang harus dikendalikan," katanya kepada merdeka.com, Selasa (9/2).
Diky mengatakan, 3T dan 5M sebenarnya sangat ampuh untuk menekan jumlah kasus positif, jika keduanya betul-betul dilaksanakan dengan serius. Sebab, kunci pengendalian pandemi di suatu negara sebenarnya telah dirangkum dalam 3T dan 5M. Bukan hanya bergantung dengan vaksin.
Seperti yang diketahui, 5M yang dimaksud yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi.
"Tidak ada dasar ilmiah dan fakta sejarah yang mendukung bahwa pandemi bisa selesai dengan vaksinasi saja. Harus tetap 3T dan 5M karena herd immunity itu memerlukan kondisi ideal dan waktu yg relatif lama," jelasnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo menargetkan program vaksinasi di Indonesia selesai dalam waktu satu tahun. Dengan jumlah target sasaran 181 juta atau 70 persen populasi, sehingga diharapkan bisa terbentuk herd immunity. Ahli Kesehatan Masyarakat itu pun mengatakan bahwa herd immunity tidak bisa terbentuk dalam waktu satu tahun.
"Tidak bisa dicapai dalam 1 tahun. Maka sudah jelas ya vaksinasi itu tidak bisa menyelesaikan pandemi, kalau tidak didukung 3T dan 5M di masyarakat," ujar Diky.
Menurutnya, 5M dan 3T penting karena orang yang sudah divaksin, kata dia, hanya melindungi dirinya sendiri. Tidak melindungi orang lain yang belum divaksin.
"Orang yang divaksin bisa menularkan, itu sangat umum terjadi. Nah jadinya 5M itu wajib dilakukan," terangnya.
"Manfaat dari program vaksinasi itu, jadinya orang yang jatuh sakit tidak perlu perawatan di RS," ujarnya.
Dengan begitu, kata Dicky akan mengurangi beban rumah sakit. Fasilitas pelayanan kesehatan pun bisa lebih maksimal melayani dan merawat pasien yang bergejala dan memiliki komorbid. Sehingga, angka kematian bisa ditekan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaBanyak yang menduga, kenaikan kasus DBD ini akibat penyebaran nyamuk mengandung wolbachia.
Baca SelengkapnyaBeredar klaim penerima vaksin Covid-19 mRNA akan meninggal dalam 3 atau 5 tahun
Baca SelengkapnyaHinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.
Baca SelengkapnyaSalah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaDia lalu mengatakan vaksin dengue dapat diberikan kepada masyarakat berusia 6 hingga 45 tahun.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca Selengkapnya