Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Epidemiolog: Tidak Usah Pakai Perpanjangan PPKM Lagi, Enggak Penting

Epidemiolog: Tidak Usah Pakai Perpanjangan PPKM Lagi, Enggak Penting Ambulans Jenazah Kena Penyekatan PPKM. Instagram camerapenjurunews ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Pulau Jawa dan Bali berakhir hari ini, setelah diperpanjang pada 17 Agustus 2021. Kebijakan untuk memperpanjang atau menghentikan PPKM Level 4 akan ditentukan malam ini.

Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo meminta pemerintah tak lagi menggunakan istilah PPKM dalam mengendalikan Covid-19. Pengendalian Covid-19 cukup merujuk pada Instruksi Mendagri (Inmendagri) yang mengkategorikan level setiap daerah sesuai dengan perkembangan Covid-19.

"Tidak usah pakai kata perpanjangan PPKM. Kalau bisa tidak usah pakai kata PPKM, enggak apa-apa. Enggak usah pakai nama-nama enggak apa-apa, enggak penting nama PPKM, perpanjangan atau penghentian PPKM," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (23/8).

Orang lain juga bertanya?

Windhu mengusulkan, ke depan pengendalian Covid-19 setiap daerah cukup berdasarkan levelling. Jika satu daerah berstatus level 4, maka pengendalian Covid-19 mengacu pada level 4.

"Itu saja yang perlu kita pakai. Pokoknya kalau level daerah kita begini, yang dikerjakan sesuai dengan levelnya," tegasnya.

Sementara itu, Pakar Kesehatan Masyarakat, Hasbullah Thabrany menyarankan pemerintah memperpanjang PPKM untuk wilayah yang memiliki tingkat penularan tinggi dan belum mencapai target vaksinasi Covid-19. Sedangkan daerah dengan positivity rate mendekati 5 persen, kebijakan PPKM sudah bisa direlaksasi.

"Belum waktunya untuk menyudahi PPKM Darurat. Tetapi, di beberapa daerah bisa mulai dilonggarkan. Seperti di DKI, di mana positivity rate sudah sekitar 6 persen dan sudah relatif terkendali," katanya.

Menurut Hasbullah, PPKM baru bisa dihentikan jika penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian nasional berada pada angka 5.000. Di saat bersamaan, pemerintah sudah mampu mendeteksi sebagian besar kontak erat Covid-19.

"Kalau kasus positif nasional di bawah 5.000 atau positivity rate dari minimal 90 persen kontak erat yang diperiksa di bawah 5 persen baru (PPKM) berhenti," tandasnya.

Berdasarkan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), ada empat level yang menunjukkan situasi Covid-19 di sebuah wilayah. Level 1 menunjukkan kasus positif Covid-19 kurang dari 20 orang per 100.000 penduduk, pasien rawat inap di rumah sakit kurang dari 5 orang per 100.000 penduduk, dan kematian kurang dari 1 orang per 100.000 penduduk di daerah tersebut.

Sementara level 2 menggambarkan daerah memiliki angka kasus positif Covid-19 antara 20 dan kurang dari 50 orang per 100.000 penduduk, pasien rawat inap di rumah sakit antara 5 hingga kurang dari 10 orang per 100.000 penduduk, serta angka kematian kurang dari 2 orang per 100.000 penduduk.

Level 3 menggambarkan angka kasus positif Covid-19 berada di antara 50 hingga 150 orang per 100.000 penduduk. Pasien rawat inap di rumah sakit antara 10 sampai 30 orang per 100.000 penduduk. Angka kematian antara 2 hingga 5 kasus per 100.000 penduduk di daerah tersebut.

Adapun level 4 merupakan kondisi di mana terdapat lebih dari 150 kasus Covid-19 per 100.000 penduduk, lebih dari 30 kasus yang dirawat di rumah sakit per 100.000 penduduk, dan lebih dari 5 kasus meninggal per 100.000 penduduk.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli
Waspada Covid Lagi, Begini Imbauan dari Kemenkes dan Ahli

Masyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Jawab Dugaan Kasus DBD Naik Akibat Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Kemenkes Jawab Dugaan Kasus DBD Naik Akibat Penyebaran Nyamuk Wolbachia

Banyak yang menduga, kenaikan kasus DBD ini akibat penyebaran nyamuk mengandung wolbachia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius
Dinkes DKI Pastikan Kenaikan Covid-19 Tak Berkaitan dengan Pneumonia Misterius

Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya