Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Epidemiologi Dorong Pemerintah Beri Vaksin Covid-19 Ketiga Kombinasi untuk Nakes

Epidemiologi Dorong Pemerintah Beri Vaksin Covid-19 Ketiga Kombinasi untuk Nakes Tenaga Kesehatan Jalani Vaksinasi Covid-19. ©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono meminta pemerintah memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga kepada tenaga kesehatan. Jenis vaksin Covid-19 untuk dosis ketiga ini harus berbeda dengan dosis kedua atau kombinasi.

"Pak Jokowi mohon lindungi nakes (tenaga kesehatan) kita dengan vaksinasi ketiga dengan vaksin berbeda, Pfizer atau Moderna, demi menyelamatkan nyawa nakes yang terdampak lonjakan kasus yang semakin tak terbendung," kata Pandu, Minggu (4/7).

Alumni University of Pittsbrug Amerika Serikat ini mengatakan pemberian vaksin Covid-19 dosis ketiga dengan kombinasi sangat penting untuk membentuk kekebalan tubuh tenaga kesehatan.

Orang lain juga bertanya?

"Kombinasi vaksin yang beda memberikan respons imun lebih baik," ujarnya.

Pandu kemudian menyinggung hasil studi di Inggris yang menunjukkan percampuran dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda menambah kekebalan terhadap virus SARS-CoV-2 itu. Dua vaksin tersebut adalah AstraZeneca dan Pfizer.

"Studi di UK (United Kingdom), kombinasi AZ (AstraZeneca) dan Pfizer sudah dipublikasi," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, penelitian Universitas Oxford menyatakan suntikan vaksin Covid-19 Pfizer yang diberikan empat pekan setelah suntikan pertama vaksin AstraZeneca memberikan respons imun yang lebih baik, ketimbang satu dosis lagi AstraZeneca.

Penelitian yang diberi nama Com-COV ini membandingkan kombinasi dua dosis vaksin Pfizer dan AstraZeneca. Kombinasi dua vaksin ini menghasilkan konsentrasi antibodi yang cukup tinggi dalam melawan mahkota protein virus corona.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Selasa (29/6), data itu menjadi rujukan keputusan sejumlah negara Eropa yang mulai menawarkan suntikan vaksin kedua dengan AstraZeneca setelah ada kasus penggumpalan darah terhadap sejumlah pasien yang disuntik dengan vaksin Pfizer.

Matthew Snape, profesor di Universitas Oxford yang melakukan penelitian mengatakan temuan ini bisa dipakai untuk menjadi landasan penentuan penggunaan vaksin yang lebih fleksibel.

"Sungguh melegakan bahwa respons antibodi dan sel T cukup bagus dengan kombinasi vaksin ini," kata dia kepad wartawan.

Satu dosis AstraZeneca diikuti satu dosis Pfizer memberikan respons sel T yang terbaik dan juga antibodi yang tinggi ketimbang Pfizer dulu baru kemudian AstraZeneca.

Kombinasi vaksin ini diberikan dengan rentang jarak waktu suntikan pertama dan kedua selama empat pekan kepada 830 sukarelawan.

Com-COV juga mengamati jarak pemberian waktu antar dosis selama 12 pekan. Menurut Snape, vaksin AstraZeneca memberikan respons imun yang lebih baik ketika jarak dengan dosis kedua lebih lama.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Covid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat

Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya
Ada 44 Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Jakarta, Ini Daftarnya

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus

Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya
Kemenkes Tambah 3 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak, Ini Daftarnya

Total jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya