Eretan yang tak tergerus zaman
Merdeka.com - Transportasi umum terus berkembang mengikuti perubahan zaman. Namun, di beberapa tempat angkutan umum massal tradisional tetap bisa hidup. Hal itu bisa dilihat di lingkungan pinggiran kali Bekasi, Jawa Barat. Puluhan tahun warga setempat mengandalkan transportasi sungai, atau lebih dikenal dengan perahu eretan.
Hilir mudik mulai dari pagi mengangkut anak-anak sekolah, perahu itu juga mengangkut para pedagang sampai pekerja, buat menuju ke berbagai kampung dengan menyeberangi kali Bekasi.
Gunan (42), lelaki paruh baya asli betawi ini sudah bekerja sebagai penarik perahu eretan selama belasan tahun.
-
Apa kegunaan utama perahu eretan di Ciliwung? Kehadirannya tak boleh disepelekan, karena perahu eretan di Sungai Ciliwung sangat dibutuhkan warga dan bisa menjaga kebersihan aliran air.
-
Dimana perahu eretan Ciliwung biasa beroperasi? Rohim, jadi salah satu penarik perahu eretan di wilayah Sungai Ciliwung yang sudah tiga tahun ini setia menyeberangkan penumpang. Asal Usul Nama Perahu Eretan Mengutip laman Majalah Jakita, Pemprov DKI Jakarta, nama eretan diambil dari sistem penggerak kapal secara manual.
-
Siapa yang biasanya menggunakan perahu eretan Ciliwung? Biasanya penumpang adalah pedagang , pekerja sampai anak sekolah yang membutuhkan jasa penyeberangan singkat.
-
Kenapa perahu eretan di Ciliwung dijaga kelestariannya? Sudah lebih dari 30 tahun, transportasi massal sederhana ini bergerak membelah Sungai Ciliwung. Alih-alih tergerus jaman, keberadaannya justru dilestarikan sebagai satu-satunya transportasi murah meriah yang meringankan warga.
-
Bagaimana cara perahu eretan di Ciliwung bergerak? Mengutip laman Majalah Jakita, Pemprov DKI Jakarta, nama eretan diambil dari sistem penggerak kapal secara manual.Perahu ini mengandalkan kawat baja yang melintang, kemudian jadi pegangan operator untuk menggerakan perahu.
-
Mengapa warga lebih suka menyeberangi sungai dengan perahu? 'Sebenarnya di sana sudah dibangun jembatan. Tapi tampaknya warga lebih suka menyeberangkan motor dengan perahu,' kata pemilik kanal YouTube Vista Holic.
"Narik perahu eretan udah lama juga. Sekitar 13 tahun. Saya tiap hari nyeberangin orang-orang pakai perahu ini. Mulai anak-sekolah, orang kerja, dan warga sekitar," kata Gunan saat ditemui merdeka.com di Kampung Blendung, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Bekasi Utara, Selasa (10/5).
Gunan mengaku pekerjaannya itu dia lakoni mulai dari pagi hingga larut malam.
"Kerja beginian sih enggak pernah sepi. Tiap beberapa menit ada aja orang yang nyeberang kali mau ke kampung sebelah," ucap Gunan sambil menarik tali perahu eretan.
Biasanya, Gunan mengantarkan para penumpang dari Kampung Kali Bedah ke kampung Blendung dan sebaliknya.
"Kalau perahu eretan kan cuma nyeberangin kali dari kampung ke kampung. Enggak bisa muter-muter kaya angkot," ujar Gunan sambil tertawa.
Gunan merasa pekerjaan digelutinya itu terbilang mudah, tetapi berisiko tinggi. Sebab, di saat musim hujan dan banjir kiriman dari Bogor, perahu eretannya itu harus menganggur. Andai dipaksakan harus mengangkut penumpang, risikonya tali pandu bertindak sebagai 'rel' dan penambat perahu bisa putus. Bahkan perahu itu juga bisa terbalik.
"Kalau air lagi surut sih enak. Perahu jalannya tenang. Tapi kalau musim hujan dan banjir, saya lebih baik nganggur dulu daripada membahayakan penumpang," tutur Gunan.
Dari pantauan merdeka.com, jasa perahu eretan Gunan sangat diminati oleh masyarakat sekitar yang ingin menyeberangi kali Bekasi. Meski ada jalan alternatif berupa jembatan, tetapi butuh waktu buat melintasinya. Masyarakat cukup membayar Rp 2000 sekali menggunakan jasa Gunan.
"Lebih enak naik perahu eretan, lebih dekat. Tinggal nyeberang udah sampai rumah. Kalau lewat jembatan harus mutar jauh," kata Devi (15), seorang pelajar mengaku saban hari menggunakan jasa perahu eretan itu.
Meski demikian Devi mengaku juga takut dengan bahaya setiap saat mengancam.
"Paling pas musim banjir. Biasanya perahu enggak stabil jalannya. Ngeri juga, takut terbalik perahunya," ucap Devi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadirannya tak boleh disepelekan, karena perahu eretan di Sungai Ciliwung sangat dibutuhkan warga dan bisa menjaga kebersihan aliran air.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar masih memanfaatkan jasa penyeberangan perahu eretan untuk memangkas jarak dan waktu ke tempat tujuan.
Baca SelengkapnyaKapal ini awet hingga lebih dari 15 tahun karena sebagian besar bahannya merupakan kayu jati
Baca SelengkapnyaMolek adalah transportasi legendaris asal Bengkulu yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan logistik antar desa.
Baca SelengkapnyaSampan ini ditemukan pada 2001 dan menjalani proses restorasi yang panjang.
Baca SelengkapnyaTransportasi Mobil Ketek ini masih tergolong dalam jenis opelet yang juga tak kalah populer di era yang sezaman.
Baca SelengkapnyaDi tahun 1971, Bandung masih dipenuhi Bemo dan masjid-masjid masih belum memakai teknologi pengeras suara.
Baca SelengkapnyaPerahu Lopi Sandeq jadi bukti kekuatan masyarakat pesisir asli Indonesia
Baca SelengkapnyaWalaupun usianya sangat tua, namun jembatan itu masih berdiri kokoh.
Baca Selengkapnya