Erick Thohir Beberkan Sederet Cara Pemerintah Tangani Lonjakan Pemudik

Merdeka.com - Pemerintah memprediksi angka pemudik lebaran pada tahun ini mencapai 123 juta orang. Menteri BUMN Erick Thohir sudah mengantisipasi agar jalannya mudik bisa lancar. Erick menyebut, nantinya ada pemotor yang keliling membawa BBM memakai dirigen.

"Saya sudah rapat mengenai mudik bahwa kalau kesediaan BBM ya kuota BBM aman. Saya udah cek ke Pertamina langsung. Kita juga akan siapkan fasilitas tidak hanya tadi kuota tapi nanti juga ada motor membawa dirigen, ada pengisian BBM yang bisa pindah-pindah, itu kita dorong. Yang mobile," kata Erick di Kantor KSP, Jakarta Pusat, Senin (10/4).

Namun, Erick lebih mendorong pemudik menggunakan transportasi pesawat ataupun kereta api. Dengan pesawat atau kereta, dia yakin pemudik bisa sampai tepat waktu dibanding membawa kendaraan pribadi.

"Sekarang kita dorong juga kereta api dan penerbangan juga sangat nyaman. kareba dengan kereta api dan penerbangan kan tidak perlu macet, bisa tepat waktu. Dan tentu kalau kereta api kan harga kompetitif dibandingkan bensinnya," tuturnya.

"Tentu kalangan yang mampu lainnya bisa naik pesawat. Pesawat pun saya rasa tadi nyaman," ucapnya.

Erick mengatakan, jumlah pemudik pada tahun ini naik cukup tinggi. Maka dari itu, dia lebih menyarankan masyarakat memakai pesawat atau kereta api.

"Kita tidak bisa menutup mata ini kenaikannya cukup banyak 40 juta, makanya saya mengetuk hati para yang mudik kalau memang ada yang bisa memakai kereta api atau pesawat terbang sesuai dengan kemampuan masing-masing pribadi yang mau mudik menjadi alternatif yang baik juga untuk membantu pemerintah dan juga masyarakat," tuturnya.

Erick melanjutkan, jika pun masyarakat ingin menggunakan kendaraan pribadi, pihaknya bakal mengantisipasi titik kemacetan di beberapa tol seperti Cipali.

"Cipali dan lain lain itu yang biasa menjadi kemacetan, menuju juga Jawa Tengah itu menjadi catatan yang tidak kalah pentingnya. Ini yang mau kita coba periksa langsung. Saya akan turun juga memastikan bagaimana perputaran kendaraan ini bisa kita antisipasi lah kemacetannya," katanya.

Untuk penyeberangan di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni, pemerintah akan kembali diterapkan sistem e-ticket seperti tahun lalu. Tetapi, penerapan e-ticket pada arus mudik Lebaran tahun lalu sempat terkendala lantaran banyak masyarakat yang masih tidak biasa dengan sistem itu.

"Padahal, kan, sekarang beli e-ticket kita maunya ini beli e-ticket, 'Oh, nanti saya datang ke sana jam 1'. Dia akan coba datang sesuai dengan jadwal e-ticket itu. Problemnya sendiri karena masyarakat belum biasa, ya sudah datang aja ke sana, terus maksa mau naik. Padahal enggak punya tiket. Nah, ini yang harus kita antisipasi," ungkapnya.

Untuk itu, Erick mengatakan, Pelindo bekerja sama dengan kepolisian akan mengecek e-ticket milik penumpang di sejumlah titik.

"Salah satunya di beberapa titik untuk istirahat akan ada random pengecekan ticketing. Supaya ini mengurangi beban di ujung," ungkapnya.

Erick menambahkan, Kemenhub dan Pelindo akan mengoperasikan pelabuhan alternatif, yaitu Pelabuhan Panjang. Tujuannya agar kendaraan yang akan menyeberang dari Sumatera ke Jawa tidak terpusat hanya di Pelabuhan Bakauheni.

"Dan tentu yang paling jadi catatan besar di tahun kemarin peningkatan yang cukup tinggi di atas 100 persen, 175 persen kalau tidak salah. Itu justru kendaraan logistik untuk bahan-bahan, bahan-bahan industri. Ini juga kita kenapa antisipasi kalau bisa tidak tercampur dengan kendaraan pribadi, truk-truk, bus-bus. Nah, inilah kenapa alternatif juga kita lakukan. Ya, kita coba maksimal," pungkasnya.