Erick Thohir: Kita Berdosa Diberi Amanah, Tapi Pola Pikir Bangsa Selalu Impor
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta seluruh kementerian melakukan introspeksi diri, termasuk Kementerian BUMN di bawah kepemimpinannya. Hal itu menyangkut ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan kesehatan Indonesia.
Menteri Erick menilai, ketahanan pangan jadi salah satu konteks penting disamping ketahanan energi dan ketahanan kesehatan yang digenjot pemerintah Indonesia.
Terkait ketahanan pangan, ia pun menyambut positif pembentukan Badan Pangan Nasional (BPN) yang diharapkan mampu menjadi penyeimbang.
-
Apa tugas Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Bagaimana Kementerian BUMN mengelola BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Kenapa Kementerian BUMN dibentuk? Pada masa Kabinet Pembangunan VI, namanya menjadi Kantor Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN/Kepala Badan Pembinaan BUMN.
-
Apa yang sedang diperingatkan oleh Erick Thohir? Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir memperingatkan Elkan Baggott. Ini supaya bek Blackpool FC itu dapat kembali ke Timnas Indonesia.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Siapa Menteri BUMN pertama? Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini,' ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
"Kita harus introspeksi diri, dengan segala kerendahan hati, bukan hanya kami di kementerian BUMN, tapi juga di seluruh kementerian, apalagi nanti ada lagi BPN yang saya sangat positif ini jadi penyeimbang. Bagaimana kita sangat berdosa ketika kita diberikan amanah, tapi tak bisa mengubah pola pikir (dari) jadi bangsa yang selalu impor," katanya dalam National Sugar Summit, Rabu (1/12).
Terkait impor ini, mengutip paparan sebelumnya oleh Direktur Utama PT RNI, Arief Prasetyo Adi yang menyebut, Indonesia menduduki posisi nomor dua dunia dalam urusan impor. Di sisi lain, ia juga mengungkap bahasan dalam rapat Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu.
"Ada bu Menkeu dan pak Menko, sama, sama ketika kita merupakan negara muslim terbesar di dunia, market daripada halal industri besar, tapi produsen halalnya kita tak masuk top 10, Brazil masuk top 10 salah satunya di industri daging," katanya.
Di depan sejumlah pimpinan di sektor BUMN pangan, Menteri Erick meminta seluruhnya merenungi hal tersebut.
"Coba kita mulai gali hati kita, beberapa waktu lalu saat kunjungan lapangan, pak Presiden kita turun ke lapangan bertemu petani, sampai kapan petani kita tak boleh naik kelas. Padahal yang ada di meja bapak adalah hasil kerja keras saudara kita di bawah, yang kita (saat ini) tinggal duduk, pakai AC, menikmati yang ada di atas meja," tuturnya.
Keseimbangan
Lebih lanjut, Menteri Erick menekankan, pentingnya ada keseimbangan yang terjadi menyoal urusan pangan yang melibatkan BUMN. Kembali, Erick menyebut nama Dirut RNI dan Dirut PTPN III, Abdul Gani.
Erick menyebut, dalam uoaya konsolidasi sektor pangan yang ada di BUMN memiliki tantangan yang cukuo berat. Bahkan banyak di antaranya yang menolak adanya perubahan tersebut, termasuk yang ada di dalam BUMN.
"Tapi kita sudah sepakat Lillahi Ta’ala, amanah yang diberikan harus didobrak, yang tak satu visi misi, silakan, mungkin ada era nya. Saya minta tadi bagaimana RNI PTPN harus upgrading dia punya pabrik, harus nambah lahan tebu nya," katanya.
Sementara itu, pada sisi Research and Development (RnD), Erick meminta perusahaan pelat merah melakukan kolaborasi dengan sejumlah universitas. Ia menyontohkan yang memiliki kapasitas seperti Universitas Sumatera Utara dan Institut Pertanian Bogor.
"Jangan juga kita jadi menara gading, RnD nya kita mau bikin sendiri, kasih universitas, kita yang mengkorporasikan saja. Ada kekuatan di universitas, di USU, di IPB ada kekuatan itu. Kita jangan semua diambil gara-gara BUMN, kita harus kolaborasi, kolaborasi juga dengan swasta, petani, dengan segala pihak. Untuk keseimbanhan tadi. Masa kita gak bisa bikin roadmap bersama-sama?" tegasnya.
"(Misalnya) Ketika impor gula sekian besar, 5 tahun lagi bisa gak berkurang? Seperti sekarang mengenai padi, yang sudah tak impor lagi," imbuhnya.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir terus mendorong pendapatan dari perusahaan BUMN karena Indonesia belum bisa mengandalkan pendapatan negara dari penerimaan pajak.
Baca SelengkapnyaErick Thohir buka suara mengenai masih banyaknya pihak yang tak setuju dengan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaErick Thohir ingin membentuk holding sektor pupuk dan pangan.
Baca SelengkapnyaErick mengaku sangat kecewa dengan yang terjadi di empat perusahaan BUMN terkait pengelola dana pensiun.
Baca SelengkapnyaMenurut Erick, persatuan dan kesatuan perlu dijaga agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaErick tak ingin sektor bisnis di Tanah Air masih berpangku tangan pada blueprint yang dimiliki negara-negara besar semisal Amerika Serikat dan China.
Baca SelengkapnyaPrabowo yakin Indonesia bisa swasembada pangan dalam waktu lima tahun.
Baca SelengkapnyaMufti Anam mencecar keras Menteri BUMN Erick Thohir terkait kinerja banyak perusahaan pelat merah
Baca SelengkapnyaMenteri selanjutnya diharapkan memprioritaskan agenda jangka panjang untuk keberlangsungan agenda transformasi BUMN.
Baca SelengkapnyaErick mengajak para kuli panggul beras untuk nonton pertandingan sepak bola bersama.
Baca SelengkapnyaEdhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengingatkan Menteri BUMN Erick Thohir terkait kinerja banyak perusahaan BUMN belakangan ini
Baca SelengkapnyaSejak menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir melakukan berbagai pembenahan.
Baca Selengkapnya