Esemka, 'tunggangan politik' Jokowi yang kini tak jelas nasibnya
Merdeka.com - Langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lepas dari bayang-bayang mobil lokal ciptaan anak-anak SMK, Esemka. Isu Esemka selalu dikait-kaitkan jika Jokowi sedang menapaki karir politiknya.
Misalkan, saat mau maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, orang banyak yang meminta Jokowi pakai mobil Esemka sebagai mobil dinas Gubernur DKI Jakarta. Demikian pula saat terpilih sebagai presiden menggantikan SBY, ada yang mengusulkan Esemka jadi tunggangan resmi presiden beserta para menteri.
Dan kini, saat Presiden Jokowi beberapa hari lalu menyaksikan kerjasama Proton dengan perusahaan milik Hendropriyono untuk menggagas mobil yang digadang-gadang bisa jadi mobil nasional, Jokowi pun kembali dikait-kaitkan dengan mobil Esemka.
-
Siapa 'raja mobil' Indonesia di era Soekarno? Di era Soekarno, satu nama mendapat julukan 'raja mobil Indonesia'. Dia adalah Hasjim Ning.
-
Siapa yang membuat Presiden Jokowi gemas? Akhirnya, pertunjukan lucu Ameena sukses membuat semua orang terkesan, termasuk Presiden Jokowi yang menyaksikannya dari kursi utama.
-
Siapa yang dipanggil Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Bagaimana cara keluarga Jokowi terlibat politik? Sejarah perpolitikan yang perlu kita catat bersama, sejak masa Pak Jokowi inilah anak-anak dan menantu, sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Wajar Jokowi dikait-kaitkan dengan Esemka. Popularitasnya dulu menukik tajam hingga menjadi perbincangan publik juga karena mobil Esemka. Sehingga wajar pula, Jokowi dianggap memanfaatkan Esemka untuk dijadikan sebagai tunggangan politik.
Humas PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Sabar Boedhi mengaku tak mau terseret dalam urusan politik. Ia justru akan mengambil keuntungan, jika Jokowi jadi bekerja sama dengan pabrikan mobil asal Malaysia, Proton.
"Kalau ada yang bilang Pak Jokowi menunggangi Esemka, nanti Esemka gantian yang akan menunggangi Jokowi," ujar Sabar kepada merdeka.com, Minggu (8/2) kemarin.
Sabar menjelaskan jabatan Jokowi sebagai presiden saat ini, menguntungkan bagi produksi mobil nasional khususnya Esemka. Kerja sama yang dilakukan oleh PT SMK akan lebih mudah prosesnya.
"Pak Jokowi kan sekarang presiden. Aksesnya untuk bekerjasama dengan pabrikan yang bagus kan lebih mudah. Kami berharap siapapun yang digandeng, kami berharap akan menguntungkan Esemka dan bangsa Indonesia," ujarnya. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bergabungnya Kaesang ke PSI menambah daftar panjang keluarga Jokowi masuk dunia politik.
Baca SelengkapnyaWalaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca SelengkapnyaSekjen PKS menyebut Jokowi menyodorkan nama Kaesang ke partai-partai.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai majunya sekretaris pribadi Presiden Jokowi dan istrinya Iriana pada Pilkada 2024 sebagai bentuk nepotisme.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) dituding cawe-cawe lantaran menyodorkan nama putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk diusung pada Pilkada Jakarta 2024
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi buka suara terkait tudingan menghambat dan menjegal langkah politik Anies Baswedan di Pilkada Serentak, Jumat (30/8).
Baca SelengkapnyaSetelah Jokowi, sudah ada Gibran yang sukses menjadi Wali Kota Solo dan Bobby sebagai Wali Kota Medan serta Kaesang yang saat ini baru terjun ke dunia politik.
Baca Selengkapnya"Pak Jokowi memakai dasi warna apa saja karena Pak Jokowi milik semua masyarakat Indonesia dan semua partai politik di Indonesia," kata Anggawira
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi akan masuk Partai Golkar merupakan desas-desus lama yang terus digulirkan.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Prabowo saling klaim mendapat dukungan Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca Selengkapnya