Evakuasi 2 Penambang Timah di Belitung Timur Terkendala Medan yang Sulit
Merdeka.com - Dua penambang biji timah bawah tanah (underground) asal Pandeglang, Banten, Naryo (34) dan Andri (22) yang terjebak di kedalaman 28 meter. Tim Basarnas Pos SAR Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berupaya mengevakuasi kedua korban mengalami kendala medan sulit.
"Kami sedang mengupayakan evakuasi terhadap keduanya yang terjebak di kedalaman ketika hendak memasang alat pengisap air, namun kondisi medan cukup sulit. Langkah evakuasi kami mencoba terlebih dahulu untuk mengeringkan air dari lokasi tambang tersebut," kata Komandan Pos SAR Basarnas Belitung, Rahmatullah Hasyim di Kelapa Kampit, Belitung Timur, Senin (28/6). Dikutip dari Antara.
Dia mengatakan, sampai saat ini kedua penambang tersebut masih belum ditemukan dan diduga korban tertimbun di kedalaman 28 meter.
-
Bagaimana penambang emas bisa terjebak? Diketahui area itu berdekatan dengan sungai dan diduga air sungai menjebol lubang tambang.
-
Apa yang terjadi pada para penambang emas? Delapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
-
Bagaimana penambang menuju ke dasar lubang? Seperti diketahui, untuk menuju ke dasar lubang, pekerja harus menuruni tangga yang berada di dinding lubang.
-
Apa yang dicari oleh penambang di lubang? Penambang itu sedang mencari jalur bebatuan yang mengandung emas.
-
Apa yang dilakukan penambang timah ilegal? Agung menjelaskan penambangan timah ilegal berkelompok di wilayah IUP PT Timah terjadi secara masif pada tahun 2020.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
Sebelumnya, personel Basarnas Belitung sempat turun ke dalam lokasi tambang dengan kedalaman 13 sampai 15 meter guna memetakan sekaligus mempelajari kondisi medan untuk proses evakuasi.
Berdasarkan hasil pemetaan diketahui bahwa kondisi medan di lokasi tambang timah bawah tanah tersebut cukup sulit dan cadangan oksigen yang sedikit.
"Di dalam juga terdapat banyak tantangan dan kondisi tekanan airnya cukup tinggi, kemudian ruangannya juga sangat sempit hanya sekitar 60 x 60 sentimeter," ujarnya.
Rahmat menjelaskan untuk proses evakuasi dengan cara penyelaman juga cukup menyulitkan petugas.
"Kalau diselam kondisinya sangat minim dan riskan karena risikonya sangat besar. Kemungkinan 70 persen gagal dan berhasil 30 persen," ujarnya.
Dikatakan dia operasi pencarian terhadap dua penambang tersebut dibuka selama tujuh hari ke depan.
"Upaya lanjutan kami juga akan berkoordinasi dengan pihak dari perwakilan perusahaan terhadap evakuasi ini," ucap dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaProses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaData BPBD mengungkapkan sebanyak 22 orang tertimbun bencana longsor di lokasi penambangan emas ilegal di Kabupaten Solok. Sementara, 11 orang dinyatakan tewas.
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaDelapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghentikan upaya evakuasi pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaSatu korban longsor di area penambangan pasir Pronojiwo, Kabupaten Lumajang ditemukan meninggal dunia di kedalaman 20 meter. Tiga lainnya dilaporkan masih hilan
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca SelengkapnyaDelapan orang meninggal dunia tersebut berhasil dievakuasi bersama lima orang lainnya ditemukan selamat.
Baca SelengkapnyaKepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok, Irwan Efendi mengatakan, peristiwa tersebut ini terjadi pada Kamis (26/9) sore.
Baca SelengkapnyaLubang sumur bor itu merupakan lorong berlapis. Tersusun oleh batuan keras yang mengandung emas.
Baca Selengkapnya