Evakuasi ekor AirAsia, hujan petir & angin akan terjang Kalteng
Merdeka.com - Hari ini tim SAR gabungan akan mengevakuasi ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar Teluk Kumai, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat hari ini cuaca di Kalimantan Tengah kurang bersahabat.
"Peringatan Dini Tanggal 09 Januari 2015, waspada hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kalimantan Tengah bagian Selatan dan Timur," dikutip dari laman BMKG, Jumat (9/1).
Sedangkan di Pangkalanbun cuaca tidak jauh berbeda. Hujan ringan akan mengguyur wilayah tersebut. Suhu diperkirakan mencapai 24 hingga 33 derajat celcius. Sedangkan kelembapan udara berkisar antara 65 hingga 99 persen.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Air China? Mengenai pesawat, seorang penumpang di China yang terbang untuk pertama kalinya telah menimbulkan kepanikan dan kekacauan setelah ia membuka pintu darurat yang dia kira sebagai pintu toilet.
Sebelumnya, tim Basarnas mengumumkan penemuan bagian ekor AirAsia QZ 8501, Rabu (7/1) lalu. Menanggapi kabar ini, Komando Armada Wilayah Timur (Koarmatim) mengirimkan tim penyelam.
Kadislambair Koarmatim, Letkol Laut (T) Erwin C Gora mengatakan, tim penyelam yang diberangkatkan menuju Perairan Karimata, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah itu, berasal dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim.
Para penyelam berangkat membawa alat khusus untuk mengangkat badan pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut. Alat khusus tersebut bernama Lifting Bag, yang memiliki kemampuan mengangkat badan pesawat dengan berat lebih dari 110 ton.
Jumlah Lifting Bag yang dibawa antara lain, dua unit Lifting Bag 35 ton, 10 ton (3 unit), 5 ton (2 unit), 2 ton (1 unit) dan 500 kilogram (4 unit), serta beberapa pengikat, segel dan beberapa perlengkapan lainnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan pengguna jasa transportasi laut.
Baca SelengkapnyaBaru beberapa bagian dari dua bangkai pesawat telah berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaKasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca SelengkapnyaSebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan NASA terkait awan berlubang di atas Teluk Meksiko
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaJemaah haji kloter 5 Embarkasi Makassar harus kembali ke asrama setelah pesawat Garuda Indonesia GIA 1105 yang mereka tumpangi mengalami kerusakan.
Baca SelengkapnyaPembatalan sementara ini diakibatkan penyebaran abu vulkanik gunung Lewotobi Laki-laki di ruang udara dan sisi darat yang mempengaruhi lalu lintas penerbangan.
Baca Selengkapnya