Evakuasi ekor AirAsia, tim penyelam Koarmatim dikirim
Merdeka.com - Tim Basarnas mengumumkan penemuan bagian ekor AirAsia QZ 8501, Rabu (7/1) lalu. Menanggapi kabar ini, Komando Armada Wilayah Timur (Koarmatim) mengirimkan tim penyelam.
Kadislambair Koarmatim, Letkol Laut (T) Erwin C Gora mengatakan, tim penyelam yang diberangkatkan menuju Perairan Karimata, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah itu, berasal dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim.
Para penyelam berangkat membawa alat khusus untuk mengangkat badan pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut. Alat khusus tersebut bernama Lifting Bag, yang memiliki kemampuan mengangkat badan pesawat dengan berat lebih dari 110 ton.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Jumlah Lifting Bag yang dibawa antara lain, dua unit Lifting Bag 35 ton, 10 ton (3 unit), 5 ton (2 unit), 2 ton (1 unit) dan 500 kilogram (4 unit), serta beberapa pengikat, segel dan beberapa perlengkapan lainnya.
"Tim penyelam tersebut terbagi dua pemberangkatan. Tim pertama berjumlah delapan orang dan dipimpin Kapten Laut (P) Saiful Apriyanto," kata Erwin, Kamis (8/1).
Tim penyelam yang pertama ini, diberangkatkan dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (Lanudal) Juanda menggunakan pesawat CN235 milik TNI Angkatan Laut.
Sedangkan tim kedua, masih kata dia, diberangkatkan dari Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya menggunakan KRI Ahmad Yani-351 yang dikomandani Letkol Laut (P) Muhamad Riza. Tim kedua ini juga membawa beberapa peralatan khusus lainnya.
Peralatan yang dibawa bersama KRI Ahmad Yani-351 itu antara lain, dua unit kompresor bertekanan tinggi, yang berfungsi untuk mengisi tabung selam. Kemudian dua unit MK-27 untuk penyelaman dalam, satu unit kompresor tekanan rendah untuk mengisi Lifting Bag dalam proses pengapungan, serta Air Bank dan perlengkapan selam lainnya.
"Tim penyelam kedua yang berangkat dengan KRI Ahmad Yani-351 ini, berjumlah tujuh orang. Untuk sampai ke Pangkalanbun, KRI Ahmad Yani-351 memerlukan waktu sekitar 19 jam," katanya.
Lebih jauh Erwin memaparkan, proses pengangkatan badan pesawat AirAsia QZ 8501 nanti, teknisnya, setelah kapal berada di atas badan pesawat, tim penyelam akan diturunkan untuk memasang tali pengikat.
"Setelah berada di atas lokasi badan pesawat, maka tim akan menurunkan beberapa penyelam untuk memasang tali-tali pengikat dan segel ke badan pesawat," katanya.
Selanjutnya, setelah tali pengikat dan segel terpasang sempurna ke badan pesawat maupun ke Lifting Bag, proses pengapungan-pun siap dilakukan menggunakan kompresor tekanan rendah yang terhubung dengan Lifting Bag.
"Setelah badan pesawat terapung selanjutnya akan dievakuasi dengan alat yang lain, seperti Crane dan Tongkang untuk selanjutnya di evakuasi ke Pangkalanbun," tandas dia.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Proses evakuasi nelayan dari dermaga yang berada di Kecamatan Tegalbuleud ini membutuhkan waktu yang cukup lama yakni dari pagi dan baru selesai sore.
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaUpaya evakuasi terhadap puing atau badan pesawat PK-IFP ini dilakukan sebagai langkah proses investigasi atas penyebab kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaKapal yang sebelumnya membawa pasien itu mengalami mati mesin di laut.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaBasarnas Tarakan saat ini melakukan koordinasi dengan Airnav, Bandara, MAF, Polri dan instansi terkait lainnya.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca Selengkapnya