Evakuasi Korban dari Reruntuhan Bangunan Akibat Gempa Mamuju Terkendala Alat Berat
Merdeka.com - Kepala Basarnas Mamuju, Saidar Rahmanjaya mengatakan, saat ini pihaknya membutuhkan alat berat untuk melakukan evakuasi terhadap korban gempa yang terjadi di Kabupaten Mamuju, Jumat (15/1). Hingga kini, Tim SAR gabungan masih terus melakukan evakuasi terhadap korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah dan gedung lainnya.
"Kendala yang paling utama adalah kita kekurangan alat berat ya itu, kekurangan alat berat untuk membongkar istilahnya reruntuhan-reruntuhan," kata Saidar saat dihubungi merdeka.com, Jumat (15/1).
Alat berat yang kini dibutuhkan tim SAR gabungan, dikatakan Saidar, untuk mengangkat reruntuhan bangunan seperti beton dan juga besi.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Bagaimana kerusakan bangunan akibat gempa Bandung? Bangunan rumah yang hancur rata-rata sudah terbuat dari tembok batu bata. Kondisi hancurnya juga beragam, ada yang rusak ringan hingga cukup berat.Salah satu yang mengalami kerusakan parah adalah bangunan SDN Cirawa, di Kertasari, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Bandung.Mengutip Jabar Quick Response, dampak dari gempa ini membuat atap dari beberapa ruang kelas roboh.
-
Kerusakan apa yang terjadi akibat gempa Bantul? Bupati Halim menambahkan dampak dari gempa tersebut sebagian besar mengakibatkan kerusakan rumah ringan, rata-rata pada bagian atap. Sementara itu bangunan utama tetap utuh.
-
Apa yang rusak akibat gempa Maroko? Gempa di Maroko yang terjadi pada Jumat malam lalu mengakibatkan kerusakan serius pada salah satu situs bersejarah terpenting di Pegunungan Atlas Tinggi.
-
Siapa yang terlibat dalam mitigasi bencana gunung meletus? Dalam penyuluhan ini, masyarakat diajarkan mengenai tanda-tanda awal erupsi gunung berapi, cara evakuasi, dan tindakan darurat yang harus dilakukan.
"Karena kondisinya rata-rata beton itu masalahnya, atau peralatan eksprikasi ini bisa untuk membuka jalur-jalur yang keras termasuk itu juga beton dan besi. Jadi kita masih kekurangan alat itu, makanya kami menunggu ini bantuan dari Makassar dan Palu," ungkapnya.
Ia menjelaskan, alat itu kini sedang dibutuhkan tim SAR gabungan untuk evakuasi korban karena memang kurangnya personel dan juga alat-alat evakuasi.
"Saya rasa itu yang paling utama (alat berat), kekurangan peralatan sama personel kita masih terbatas. Karena kita di Mamuju ini kan kantor baru, baru berdiri satu tahun dari Januari 2020 ya ketemu Januari. Makanya kita diuji satu tahun berdiri," jelasnya.
"Personel kita masih terbatas, tapi kita tidak berbicara personel terbatas. Karena kita bisa merangkul potensi atau itansi terkait. Ya sekarang pada intinya peralatan dulu, itu yang paling penting peralatan alat besar ini. Karena ini sebagian besar korban ini kan istilahnya masih di dalam bawah reruntuhan, reruntuhan rumah atau gedung yang roboh gitu," sambungnya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Majene mengabarkan 4 warganya meninggal dunia dan lebih dari enam ratus menderita luka-luka. BPBD setempat terus melakukan upaya penanganan darurat dan memutakhirkan data dampak pascagempa M 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1), pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat.
"Data Pusat Pengendali Operasi BNPB per 15 Januari 2021, pukul 08.00 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 3.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Jumat (15/1).
Dia mengungkapkan, BPBD setempat terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan. Sedangkan kerusakan bangunan di Kabupaten ini mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor Danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene–Mamuju.
Sedangkan pada Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat (RB) antara lain Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market.
"Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga masih dalam pendataan," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPBD Jawa Tengah mengungkap banyaknya rumah yang terdampak gempa Batang, Minggu (7/7)
Baca SelengkapnyaBencana tanah longsor terjadi di areal tambang emas rakyat di Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaPenetapan status dilakukan satu hingga dua minggu, karena dampak gempa di Kabupaten Batang sudah ada sekitar 49 rumah rusak.
Baca SelengkapnyaBasarnas Cianjur Jawa Barat bersama petugas gabungan berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat Maman alias Ujang (31).
Baca SelengkapnyaTim SAR Basarnas Jambi diberangkatkan untuk membantu evakuasi korban erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 4,4 mengguncang Batang pada Minggu (7/7).
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaKusworo mengimbau bagi warga rumahnya mengalami rusak berat untuk diperkenankan mengungsi ke tenda yang telah disiapkan oleh BPBD.
Baca SelengkapnyaSebanyak 700 unit rumah warga mengalami kerusakan usai gempa melanda wilayah Kabupaten Bandung pada pukul 09.41 WIB.
Baca SelengkapnyaLebih dari 300 orang dilaporkan masih hilang akibat gempa Jepang. Tim SAR pun terus berjibaku melakukan pencarian dan penyelamatan meski di bawah guyuran salju.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaSelain menggunakan eskavator, tim SAR gabungan juga harus menggeser secara manual material batuan tersebut untuk membuka akses pencarian.
Baca Selengkapnya