Evakuasi penumpang AirAsia, pasukan katak selami Pangkalanbun
Merdeka.com - Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut melakukan penyelaman dari KRI Bung Tomo untuk mengevakuasi jenazah korban pesawat Air Asia QZ8501 yang hilang pada Minggu (28/12) kemarin. Kapten Kopaska TNI AL, Edi Tirtayasa mengatakan, pihaknya menyiapkan 6 Tim Kopaska untuk membantu proses evakuasi.
"Kopaska sudah ada 6 tim, 2 tim sudah di Banda Aceh dan 4 tim di sini (Pangkalanbun) per tim berjumlah 7-8 orang," kata Edi di Lanud Iskandar, Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Rabu (31/12).
Menurut dia, hanya kapal perang berjenis KRI Bung Tomo yang bisa mendeteksi bawah laut lantaran dilengkapi Sonar.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa yang terjadi pada pesawat Pelita Air? Pesawat sudah di runway siap take off tetapi nggak jalan-jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang berencana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation,' katanya lewat akun X @GerryS.
"Setelah penyapu ranjau sudah tahu posisi AirAsia kita menyelam. Yang bisa mendeteksi itu kapal perang kayak KRI Bung Tomo," ujarnya.
Pihaknya berencana menuju KRI Bung Tomo yang berjarak 100 mil laut dari Lanud Iskandar Pangkalanbun.
"Rencananya kita ke KRI Bung Tomo dan KRI Bung Tomo saat ini posisi 100 mil dari sini," jelasnya.
Lebih lanjut, menurut dia, kedalaman bawah laut tidak bagus karena berlumpur. Sehingga tak mudah untuk melakukan penyelaman sampai ke dasar laut.
"Lokasi jelek karena berlumpur dan menyelamnya pasti seperti Superman karena akan terus terseret ombak," terangnya.
Dia menambahkan, untuk mengangkat jenazah harus dipeluk lantaran jenazah sudah lama berada di Laut.
"Jenazah kan sudah 3 hari di air jadi harus dipeluk evakuasi kalau tidak bisa rusak," tukasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaKapal Wisata bernama KM Duta Samota dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang membawa 33 wisawatan asing ke Labuan Bajo kandas di perairan Pulau Kelor.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengerahkan beberapa Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), Helikopter (Heli) dan Sea Rider, di sektor Perairan Bali.
Baca SelengkapnyaTNI AL memberikan brevet kehormatan kepada Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Hasan.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaAgus Subiyanto mengungkap rasa bangga-nya menjadi bagian dari keluarga besar Hiu Kencana.
Baca SelengkapnyaMenurutnya dugaan sementara, peristiwa penembakan itu berkaitan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono terjunkan pasukan elite TNI guna mengawal pagelaran KTT ASEAN ke-43 pada 5-7 September 2023 nanti di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSebanyak 73 penumpang berhasil dievakuasi tim SAR gabungan.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaKKB menembaki pesawat Smart Air PK-SNH yang membawa 5 penumpang di Bandara Sinak, Distrik Sinak, Puncak, Papua.
Baca Selengkapnya