Evakuasi Warga Kiwirok Terkendala Keterbatasan Transportasi dan Cuaca
Merdeka.com - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyatakan siap mengevakuasi warga sipil yang ingin keluar dari Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
"TNI-Polri siap membantu warga mengevakuasi warga sipil yang ingin keluar sementara dari Kiwirok, setelah mengalami teror yang dilakukan KKB," kata Irjen Pol. Fakhiri di Jayapura, Kamis (23/9).
Dia mengakui, saat ini masih warga sipil yang berada di Kiwirok nampak belum semua karena keterbatasan transportasi karena lapangan terbangnya hanya dapat didarati pesawat berbadan kecil dan cuaca yang sering berubah dengan cepat. Untuk personel TNI-Polri saat ini sudah ditambah dan bergabung dengan personel yang bertugas di Kiwirok.
-
Bagaimana kondisi Kawah Pulosari? Berbeda dengan yang di Ciwidey, kawah putih Gunung Pulosari tidak mengeluarkan sumber air panas dan hanya berupa uap belerang. Suhu di Sekitar Kawah Cukup Panas Mengutip Instagram @bantenvidgram, udara di sekitar kawah putih Gunung Pulosari cukup panas. Ini karena uap belerang yang keluar terbilang besar, dan menyebar di sekitar area kawah di sana.
-
Siapa yang terdampak udara buruk? Berdasarkan pernyataan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), polusi udara dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Bagaimana kehidupan warga di pemukiman padat? Saat memasuki area perkampungan lebih dalam, kehidupan warganya pun masih begitu terasa.
-
Kenapa Kawah Pulosari dipadati pendaki? Biasanya area ini dipadati pendaki yang trekking atau mendirikan tenda di camping ground.
-
Bagaimana kondisi Kapal Apung Lampulo sekarang? Ia merupakan salah satu jejak dahsyatnya tsunami yang menimpa Aceh pada tahun 2004 lalu masih bisa dilihat dengan jelas melalui monumen PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Apung 1.
Namun, ke depan akan ditambah guna memulihkan keamanan di wilayah itu, ucap Fakhiri, seraya mengakui warga setempat banyak yang mengungsi setelah terjadi pembakaran dan penganiayaan terhadap tenaga kesehatan yang menewaskan Gabriela Meilan.
Sementara itu Dandrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan secara terpisah mengaku, saat ini warga sipil yang masih berada di Kiwirok tercatat 17 orang, setelah beberapa orang dievakuasi. Dua orang guru wanita dan seorang warga, Rabu (22/9) dievakuasi ke Jayapura dan kini sudah berkumpul dengan keluarganya.
"Salah satu guru yang dievakuasi adalah ibu guru Purba yang bertugas sejak 1999 lalu di Kiwirok, dan beliau menyatakan tidak ingin kembali mengajar di wilayah itu," ungkap Dandrem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan.
Teror KKB pimpinan Lamek Taplo di Kiwirok menyebabkan lima nakes mengalami luka akibat dianiaya dan dipanah, bahkan empat orang di antaranya masih dirawat di RS Marthen Indey. Keempat nakes yang masih dirawat di RS Marthen Indey yakni dr. Restu Pamanggi, Katrianti Tandila, Emanuel Abi, dan Kristina Sampe Tonapa.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik tersebut. Namun bantuan logistik perlu diantar ke kampung-kampung yang terjal.
Baca SelengkapnyaSebanyak 26 warga Kabupaten Luwu terpaksa jalan kaki 6 jam menuju ke pengungsian setelah desanya terisolasi akibat banjir dan longsor.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca SelengkapnyaEvakuasi korban longsor Tulabolo pada hari keempat terkendala cuaca
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaKondisi masyarakat setempat masih belum sejahtera karena belum teraliri listrik dengan baik. Kondisi ini diperparah dengan jalan yang berbatu dan berlumpur.
Baca SelengkapnyaGunung Merbabu terbakar hebat sejak Jumat (27/10).
Baca SelengkapnyaJarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaHelikopter Caracal juga mengirim tim medis sebanyak enam orang dari Posko Penanggulangan Bencana Andi Jema menuju Desa Rante Lajang
Baca SelengkapnyaMinimnya fasilitas membuat pemudik terpaksa beristirahat di atas kendaraan, bahkan ada yang sampai duduk di atas tanah.
Baca Selengkapnya