Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Evaluasi Epidemiolog Soal PPKM: Kapasitas Testing Tidak Terpenuhi Sebulan Terakhir

Evaluasi Epidemiolog Soal PPKM: Kapasitas Testing Tidak Terpenuhi Sebulan Terakhir Antusias Warga Bangkok Swab Gratis. ©2021 AFP/Lillian Suwanrumpha

Merdeka.com - Pemerintah menerapkan kebijakan PPKM darurat hingga level 3 dan 4 untuk menekan sebaran kasus Covid-19. Selam penerapan itu, kapasitas testing belum terpenuhi bahkan angka positivity rate belum mencapai target yang ditentukan.

"Sayangnya selama PPKM ini belum bisa mencapai tes positivity rate di bawah 10 persen seperti yang ditargetkan, itu tentu amat sangat disayangkan. Kapasitas testingnya pun tidak terpenuhi hampir sebulan belakangan ini," kata Dicky Budiman, epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman.

Hal itu dia sampaikan di acara Forum Diskusi Salemba 'Evaluasi Efektivitas PPKM Darurat dalam Penanganan Pandemi COVID-19' dalam akun Youtube ILUNI UI, Sabtu (7/8).

Dicky menekankan, kapasitas testing yang tidak maksimal akan mempengaruhi lolosnya angka-angka kasus terinfeksi yang tidak bisa diisolasi atau karantina. Kondisi ini kemudian bisa menyebabkan eksponensial sehingga akan semakin sulit teratasi.

Dicky juga menjelaskan, selama PPKM ini masih ada potensi lolosnya kasus terinfeksi. Itu juga menjadi salah satu penyebab kasus meningkat.

"Saya ambil 10 hari saya, bagaimana selama PPKM ini kita memiliki potensi lolosnya kasus infeksi dan ini akan berdampak pada kasus-kasus lebih banyak," bebernya.

Dia menjelaskan, puncak pandemi memiliki tiga kategori. Yaitu puncak kasus infeksi, puncak beban di fasilitas kesehatan dan puncak angka kematian.

"Bahkan kalau dari sini saja ada potensi 1 juta infeksi yang tidak terdeteksi selama masa PPKM ini yang berdampak yang artinya sebagian besar akan pulih sendiri, tapi akan ada angka kematian itu katakanlah satu persen atau dua persen tetap banyak di masyarakat dan itu tidak terdeteksi," ungkapnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun

Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Terungkap Penyebab 200 Kuota Jemaah Haji Khusus Hangus
Terungkap Penyebab 200 Kuota Jemaah Haji Khusus Hangus

Jemaah haji khusus tahun ini dikelola oleh empat konsorsium Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya