Evaluasi Epidemiolog Soal PPKM: Kapasitas Testing Tidak Terpenuhi Sebulan Terakhir
Merdeka.com - Pemerintah menerapkan kebijakan PPKM darurat hingga level 3 dan 4 untuk menekan sebaran kasus Covid-19. Selam penerapan itu, kapasitas testing belum terpenuhi bahkan angka positivity rate belum mencapai target yang ditentukan.
"Sayangnya selama PPKM ini belum bisa mencapai tes positivity rate di bawah 10 persen seperti yang ditargetkan, itu tentu amat sangat disayangkan. Kapasitas testingnya pun tidak terpenuhi hampir sebulan belakangan ini," kata Dicky Budiman, epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman.
Hal itu dia sampaikan di acara Forum Diskusi Salemba 'Evaluasi Efektivitas PPKM Darurat dalam Penanganan Pandemi COVID-19' dalam akun Youtube ILUNI UI, Sabtu (7/8).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa infeksi bisa jadi komplikasi? Infeksi bisa terjadi setelah operasi, akibat dari rendahnya jumlah sel darah putih karena kemoterapi, atau karena gangguan pada sistem kekebalan tubuh.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Dicky menekankan, kapasitas testing yang tidak maksimal akan mempengaruhi lolosnya angka-angka kasus terinfeksi yang tidak bisa diisolasi atau karantina. Kondisi ini kemudian bisa menyebabkan eksponensial sehingga akan semakin sulit teratasi.
Dicky juga menjelaskan, selama PPKM ini masih ada potensi lolosnya kasus terinfeksi. Itu juga menjadi salah satu penyebab kasus meningkat.
"Saya ambil 10 hari saya, bagaimana selama PPKM ini kita memiliki potensi lolosnya kasus infeksi dan ini akan berdampak pada kasus-kasus lebih banyak," bebernya.
Dia menjelaskan, puncak pandemi memiliki tiga kategori. Yaitu puncak kasus infeksi, puncak beban di fasilitas kesehatan dan puncak angka kematian.
"Bahkan kalau dari sini saja ada potensi 1 juta infeksi yang tidak terdeteksi selama masa PPKM ini yang berdampak yang artinya sebagian besar akan pulih sendiri, tapi akan ada angka kematian itu katakanlah satu persen atau dua persen tetap banyak di masyarakat dan itu tidak terdeteksi," ungkapnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaJemaah haji khusus tahun ini dikelola oleh empat konsorsium Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.
Baca Selengkapnya