Evaluasi tim satgas Tinombala, Badrodin rombak personel
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku sudah mengevaluasi hasil tim satgas operasi Tinombala dalam perburuan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Dari evaluasi itu, Badrodin bakal melakukan pergantian personel secara bertahap.
"Evaluasi sudah kita lakukan dan terima paparan. Dari evaluasi sudah berjalan cukup baik hanya memang perlu dilakukan inovasi dan perbaikan taktis sehingga bisa dikerjakan lebih efektif," kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/4).
"Kedua kita melihat tidak ada personel operasi sudah lama, menghindari kejenuhan perlu dilakukan penggantian secara bertahap," tambah dia.
-
Kapan pemusnahan barang bukti Bontang? Kejaksaan Negeri Bontang gelar pemusnahan barang bukti sejumlah kasus yang sudah dinyatakan berkekuatan hukum tetap, Jumat (17/11).
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Kapan Bambang Hermanto ditangkap? Bambang yang sedang pulang kampung ditangkap karena dituduh melakukan pemberontakan.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Kapan Soebandrio dibebaskan? Tahun 1995 dia baru dibebaskan dengan alasan kesehatan. Setelah reformasi, tahun 200 Soebandrio menulis memoar Kesaksianku Tentang G30S.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
Badrodin belum bisa memastikan kapan operasi Tinombala rampung dan kelompok Santoso cs bisa dibekuk. Dia terus berkilah jika tim satgas disebut lamban dengan dalil menangkap seseorang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tidak mudah.
"Ini bukan ilmu pasti. Anda kalau jadi DPO polisi pasti menghindar supaya tidak ditangkap," kilahnya.
Diketahui, tim gabungan TNI-Polri bernama tim satgas operasi Tinombala terus melakukan perburuan penangkapan kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso. Kabar teranyar, kelompok Santoso mulai terdesak.
Bahkan, beberapa hari yang lalu, salah satu anggota Santoso melarikan diri dari tempat persembunyiannya karena kelaparan dan mulai kehabisan amunisi senjata.
Bukan hanya itu, polisi juga mengklaim kalau posisi tim satgas saat ini sudah di atas angin. Terakhir, pada Jumat yang lalu tim satgas menangkap anggota Santoso.
Kepada anggota Tim Satgas, anak buah Santoso ini mengakui jika kelompok MIT mulai terpecah. Beberapa anggotanya merasa dimanfaatkan oleh Santoso untuk menjaga keluarganya, khususnya istri Santoso.
"Perpecahan di sana tentang bagaimana perjuangan ke depan dan perlakuan ke kelompok. Di antaranya seperti adanya istri santoso yang diperlakukan khusus bagi mereka," kata Juru Bicara Mabes Polri, Kombes Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/4).
"Padahal mereka lagi berjuang, tapi mereka juga disuruh menjaga keluarga Santoso. Ini yang membuat mereka terpecah," pungkas Rikwanto.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPK masih bungkam soal siapa yang terjaring OTT karena tim masih menjalankan tugasnya di lapangan.
Baca SelengkapnyaPerkara yang melibatkan kedua anggota TNI aktif tersebut telah diserahkan KPK ke Puspom TNI.
Baca SelengkapnyaSementara itu, terkait dengan 13 orang yang diduga ikut menggeruduk Polrestabes Medan, hingga kini masih menjalani proses pemeriksaan.
Baca SelengkapnyaAlasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca SelengkapnyaKPK menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Bondowoso, Jawa Timur
Baca Selengkapnyatiga anggota polisi itu akan menjalani sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP) untuk penentuan nasib mereka
Baca SelengkapnyaBerikut 2 sosok eks Kapolres Cirebon di awal kasus pembunuhan Vina yang belakangan disorot.
Baca Selengkapnya"Kami aparat TNI tidak bisa menetapkan orang sipil sebagai tersangka, begitu juga harapan kami, pihak KPK juga demikian."
Baca SelengkapnyaInformasi OTT tersebut dibenarkan Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Jakarta, Jumat malam.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi dilakukan Kompolnas dengan menemui langsung penyidik Polda Jawa Barat.
Baca Selengkapnya