Fachrul Bahas Radikal Dikritik: Enggak Mungkin Menag Cerita Masak Gulai Kambing
Merdeka.com - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dinilai kerap membahas isu tentang radikalisme. Pernyataannya menyangkut isu ini pun sering menuai perdebatan saat dilempar ke tengah publik.
Merespons hal itu, Menag Fachrul menanggapi dengan santai. Menurutnya tak mungkin jika diundang dalam suatu acara dirinya membahas hal lain.
"Orang bertanya kok Menag sering sekali ngomong deradikalisasi? Saya katakan memang topiknya deradikalisasi, jadi kalau topiknya deradikalisasi mohon maaf bercanda dikit, enggak mungkin Menteri Agama bercerita tentang bagaimana memasak gulai kambing," kata Menag dalam Rapat Kerja bersama Komisi VIII DPR, Selasa (8/9).
-
Apa tujuan dari program deradikalisasi? Program deradikalisasi adalah pembinaan bagi narapidana kasus terorisme (napiter) untuk menghilangkan pemahaman radikal terorisme nya.
-
Bagaimana Kemendagri menangani radikalisme? Penanganan radikalisme dan terorisme harus melibatkan semua elemen dan unsur masyarakat seperti tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, maupun organisasi kemasyarakatan lainnya,“ ujarnya.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Bagaimana Fathul Wahid ingin mewujudkan gerakan desakralisasi? 'Saya tidak bisa memaksakan orang untuk mengikuti saya. Saya mencoba menjadikan ini sebagai gerakan kultural. Kalau ini bersambut makan itu akan sangat baik sehingga jabatan profesor ini lebih dianggap sebagai amanah,'
-
Bagaimana Mahfud ingin menularkan ketegasannya? “Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,“ pungkas Mahfud MD.
-
Apa yang akan dilakukan Rizky Febian? Rizky Febian akan merayakan satu dekade karir musiknya dengan menggelar tur konser spesial.
Menurut Menag dalam konteks acara seperti itu tentu saja dirinya akan membahas tentang bagaimana upaya deradikalisasi yang mesti dilakukan.
"Karena topiknya memang ASN No Radikalisasi! Itu adalah topik yang diberikan oleh Menteri PAN RB," ucapnya.
Dalam konteks itu, kata Menag dirinya diminta untuk berbicara soal bagaimana agar ASN menolak paham radikal. Serta jangan sampai paham tersebut terinfiltrasi ke para ASN.
"Jadi masukan saya pasti tentang itu," tegasnya.
Setop Obral Kata Radikal
Sebelumnya, Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad menegur Menteri Agama (Menag), Fachrul Razi untuk tak lagi mengobral narasi radikal ke publik.
"Saya banyak sekali mendapat WA dari banyak tokoh masyarakat. Ini mereka menyampaikan kepada menteri tolong lah Menteri Agama itu jangan obral mengatakan radikal, jangan obral mengatakan teroris, jangan obral mengatakan Islam tuh sesuatu yang ganas. Ini tidak baik," kata Achmad dalam Raker bersama Menag pada Selasa (8/9).
Achmad menambahkan, mestinya seorang yang menduduki posisi Menag harus berwibawa dan memiliki takhta di hati umat. Bukan justru sebaliknya.
"Nah ini pesan moral mereka sehingga tak seolah-olah itu jadi pijakan," tegasnya.
Mengenai kelompok radikal yang dimaksudkan Menag, Achmad menyebut pihak Kemenag belum pernah melakukan pendekatan edukatif terhadap kelompok yang dituding radikal.
"Belum pernah Menteri Agama mengeluarkan berapa persentase dari 85 persen ini berapa yang radikal. Kenapa yang kecil ini jadi mainan? Kenapa yang besar ini tidak diurus dengan baik, bukankah itu potensi untuk mendukung kita berbangsa dan bernegara?," tanya dia.
Anggota dewan dari Fraksi Partai Demokrat itu meminta Menag jangan menjadikan isu radikalisme menjadi mainan. Pasalnya akan sangat menguras energi dari kementeriannya sendiri.
"Dia semakin dipijak mereka itu, mereka semakin melambung Pak, semakin besar mereka. Semakin sering Bapak sebut teroris itu semakin besar, ketawa mereka," jelas dia.
"Nah justru itu saya minta ke Pak Menteri hentikanlah kata-kata radikal itu, jangan bicara radikal lagi," sambung Achmad.
Achmad juga menjelaskan bahwa tak semua radikal itu berkonotasi negatif. Menurutnya tanpa adanya prinsip radikal dari para pejuang bangsa ini, mungkin hingga saat ini Indonesia belum merdeka.
"Kalu tidak ada radikal positif kita tidak akan merdeka Soekarno-Hatta Pak. Jadi radikal ini jangan diartikan negatif, radikal ini artinya positif Pak. Jadi kami mengharapkan jangan Menag menjadi pemicu, jangan negara jadi gaduh umat ini di tengah-tengah kita. Tapi (jadilah) penyejuk Pak, itu harapan kami," pungkas dia.
Reporter: Yopi MSumber: Liputan6.com (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud Md meminta untuk bertanya yang masuk akal, jangan bertanya seperti orang bodoh
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 3 Mahfud MD santai menanggapi perubahan format debat Capres-Cawapres.
Baca SelengkapnyaDalam debat, biasanya hanya ditanyakan secara spontanitas terkait pengalaman.
Baca SelengkapnyaBatal Dibacakan saat Konser Salam Metal, Maklumat Mahfud Akan Disampaikan di Banyuwangi
Baca SelengkapnyaKH Ahmad Bahauddin Nursalimalias Gus Baha menghadiri Dialog Kebangsaan "Merawat Ukhuwah Kebangsaan Menjaga Persatuan Indonesia" sebagai pembicara, Senin (4/3).
Baca SelengkapnyaKemenag Surabaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian saat di singgung apakah akan mengeluarkan larangan resmi terhadap Ustaz Syafiq berceramah di Surabaya.
Baca SelengkapnyaGibran bicara soal cara berdebatnya yang terkesan menyerang Mahfud MD dan Cak Imin
Baca SelengkapnyaGibran kembali mengungkit soal greenflation atau inflasi hijau dan SGIE di hadapan pendukungnya.
Baca SelengkapnyaMerespons tudingan itu, Mahfud lantas memberikan respons keras terhadap narasi-narasi tersebut.
Baca SelengkapnyaGus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPara calon wakil presiden (cawapres) mengunggah cuitan di X usai debat Cawapres
Baca SelengkapnyaDebat tersebut mengangkat tema Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa.
Baca Selengkapnya