Fadli soal Arcandra jadi wamen ESDM: Apa hebatnya, biasa-biasa saja

merdeka.com Sekitar 8 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Penunjukan Iganius Jonan dan Arcandra Tahar sebagai menteri dan wakil menteri ESDM mendapat sorotan banyak pihak. Salah satunya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Fadli meragukan kapasitas Arcandra yang dipercaya kembali oleh Jokowi menjadi wakil Jonan di Kementerian ESDM.

"Menurut saya pasti jadi gangguan. Kecuali dia memang orang jenius. Tapi setelah saya periksa biasa-biasa saja. Arcandra apa sih hebatnya? Kita bedah. Apa hebatnya? Menurut saya biasa-biasa saja. Masih banyak yang jauh lebih hebat dari dia," kata Fadli di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/10).

Fadli menilai kemampuan Arcandra untuk mengelola sektor migas biasa-biasa saja meski dia memiliki 7 hak paten di bidang energi.

Orang lain juga bertanya?

"Dan saya kira pendapat ini di kalangan dunia ESDM kan mereka tahu, who is the best? Apakah dia yang terbaik? Biasa-biasa saja tuh. Coba saya pengen tahu. Dia lebih pinter, punya perusahaan besar," terangnya.

Kepemilikan hak paten, menurutnya, adalah hal yang biasa dan bisa dimiliki oleh semua orang. Fadli menyebut sebuah perusahaan saja bisa mendapat 20 ribu hak paten, sehingga tidak ada yang istimewa dari Arcandra.

"Paten? Semua orang bisa punya paten. Cuma 4-5 paten satu perusahaan bisa 20 ribu paten. Jangan-jangan cuma korban informasi. Karena dia enggak ngerti dunia ESDM, Jokowi disodorin orang ini, merasa orang ini yang paling hebat," tegas Fadli.

Sebaliknya, Fadli menilai Jonan memiliki kemampuan manajerial yang baik dan perhitungan yang matang meski tidak punya pengalaman di bidang ESDM. Oleh karenanya, waketum Gerindra ini percaya Jonan bisa cepat beradaptasi dan diterima oleh jajaran Kementerian ESDM.

"Jonan kelebihannya saya kira dia punya sikap, punya kalkulasi yang matang meski dia bukan dari dunia ESDM. Tapi dia punya latar belakang manajemen dari bawah, KAI dan sebagainya," klaim dia.

"Saya kira Jonan mungkin bisa lebih mudah beradaptasi. Misal soal kereta cepat. Dia kan punya pandangan berbeda dan saya hargai soal itu. Justru itu. Harus ada adaptasi. Beradaptasi dengan lingkungan baru dan bisa diterima birokrasi di dalam," sambungnya.

(mdk/lia)