Fadli Zon nilai tak penting Moeldoko ikut-ikutan SAR AirAsia
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyatakan, Panglima TNI Jenderal Moeldoko tak perlu terjun langsung mengikuti proses evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 yang hilang di sekitar perairan Selat Karimata. Karena, sudah ada Basarnas dan tim gabungan lain yang menangani proses evakuasi tersebut.
"Moeldoko lebih baik mengawasi yang lain karena masih banyak tugas lain yang harus dikerjakannya," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (9/1).
Menurut dia, tujuan Panglima TNI Jenderal Moeldoko melihat langsung proses evakuasi agar tidak tumpang tindih terhadap Basarnas. Karena, perlu adanya koordinasi yang jelas terhadap pihak TNI dan Basarnas. Namun hal tersebut tak perlu dilakukan Moeldoko dengan mendatangi langsung ke Pangkalabun, Kalimantan Tengah.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
"Tapi Saya kira maksudnya baik dengan adanya Panglima langsung turun agar tidak tumpang tindih proses evakuasi. Namun sifat evakuasi ini teknis karena sudah masuk hari ke tiga belas," ujarnya.
Selain itu, dia mengatakan, bahwa total anggaran proses evakuasi pesawat milik CEO AirAsia Tony Fernandez ini harus transparan. Kendati demikian, dia mempertanyakan kapan selesainya proses evakuasi pesawat tersebut.
"Kalau kita lihat evakuasi ini memakan anggaran banyak. Ini juga harus diketahui masyarakat proses total anggaran baik dari dalam dan luar karena ini harus ada ukurannya sampai kapan," katanya.
Lebih lanjut, anggaran proses evakuasi pesawat ini membenani APBN. Oleh sebab itu, harus diselesaikan dengan segera proses pencarian jenazah dan pengangkatan Black Box pesawat AirAsia ini.
"Karena dalam bencana dalam tiga hari selesai seperti longsor di Banjarnegara, kalau tidak ini membebani APBN," pungkasnya.
Seperti diketahui, Panglima TNI Jenderal Moeldoko memimpin langsung prajuritnya dalam proses evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah. Moeldoko langsung menuju KRI Banda Aceh dengan dijemput Helikopter SeaHawk milik Amerika Serikat di Pangkalabun pada Selasa (6/1) kemarin.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko meminta masyarakat untuk fokus pada penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) pada Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaMeski dia memiliki jabatan mentereng, ternyata tak membuat alumni Akabri 1981 ini menggunakan 'kekuasaannya' untuk meminta lebih dulu berwudhu.
Baca SelengkapnyaMoeldoko membeberkan rapat paripurna yang digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah ikut cawe-cawe soal isu Munaslub Golkar.
Baca SelengkapnyaBukan hal yang mudah, situasi genting kerap dihadapi oleh mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.
Baca SelengkapnyaJustru menurut Moeldoko, saat ini Jokowi mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaMoeldoko pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga suasana politik agar tetap damai, dengan tidak mencampuri urusan hukum.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaCerita mantan Panglima TNI dicap sombong oleh anak buahnya berpangkat Kolonel. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaApalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menilai tak ada pelanggaran yang dilakukan Satpol PP Garut yang menyatakan dukungan kepada Gibran.
Baca Selengkapnya