Fadli Zon sarankan pencarian korban KM Sinar Bangun libatkan pihak asing
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, seharusnya pencarian korban Kapal KM Sinar Bangun yang karam di Danau Toba tidak dihentikan. Sebab, lokasi tenggelamnya sudah ditemukan.
"Masak belum apa-apa sudah give up, gitu. Kan udah diketahui titiknya itu di mana. Titiknya sudah diketahui tempat jatuh atau tenggelamnya kapal tersebut kemudian tinggal melakukan evakuasi," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/7).
"450 Meter memang itu cukup dalam. Tapi kan orang ini udah nyampe ke bulan, udah nyampe ke mana, masak di situ enggak bisa?" cetusnya.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Kenapa penemuan bangkai kapal ini penting? 'Ini adalah penemuan yang benar-benar sensasional. Hanya ada dua bangkai kapal dengan muatan yang diketahui dari Zaman Perunggu Akhir di Laut Mediterania-perahu dari Tanjung Gelidonya dan perahu Uluburun; keduanya ditemukan di lepas pantai Turki.
Menurutnya, saat ini usaha pemerintah belum maksimal. Karena itu, kata Fadli, jika pencarian korban tetap dihentikan dia menyarankan untuk meminta bantuan pihak luar negeri untuk melakukan pencarian.
"Kalau enggak bisa Indonesia minta bantuan negara lainlah. Ibaratnya gitu. Ini kan masalah 164 jasad. Mungkin keluarga mereka ingin dikuburkan dengan layak, dengan baik. Menurut saya harus ada usaha maksimal," ungkapnya.
Fadli menegaskan hal ini merupakan persoalan yang serius karena menyangkut nyawa manusia. Dia yakin masih ada acara untuk bisa menemukan jasad para korban.
"Tapi pasti ada cara. Kalau tidak ada kita minta bantuan negara lain, kalau memang enggak ada. Ini menyangkut masalah nyawa manusia, jangan main-main dengan nyawa manusia dan jangan anggap nyawa manusia ini murah," ucapnya.
Sebelumnya, Tim SAR Gabungan telah menemukan bangkai KM Sinar Bangun pada kedalaman 450 meter di dasar Danau Toba. Proses pencarian korban dan bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, resmi dihentikan Selasa (3/7). Monumen untuk mengenang mereka pun mulai dibangun di Tigaras, Simalungun.
Meski operasi telah dihentikan, tim SAR tetap akan berada di kawasan Danau Toba. "Untuk secara nasional sudah berakhir. Setelah ini, kita laksanakan operasi rutin. Ada personel SAR di sini," kata Budiawan, Kepala Kantor SAR Medan.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal Wakil Wali kota Jambi Bermasalah di Danau Sipin, Nakhoda Tenggelam saat Perbaiki Mesin
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaTim SAR menghentikan pencarian KM Sanjaya 86 yang karam di perairan Bali sepuluh hari lalu. Sebanyak 16 nelayan yang ada di kapal itu masih hilang.
Baca SelengkapnyaSatu orang jemaah haji Indonesia atas nama Idun Rohim Zen belum ditemukan hingga hari ini.
Baca Selengkapnya