Fadli Zon Sebut Polisi Cuma Butuh 2 Jam Buat Ungkap Dalang Tabloid Indonesia Barokah
Merdeka.com - Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon meminta polisi mengusut tuntas Tabloid Barokah. Menurutnya, hanya perlu waktu dua jam jika polisi ingin mengusut dalang di balik tabloid tersebut.
"Kalau mengusut menurut saya dua jam juga selesai itu, pasti diketahui siapa otak di belakangnya, dimana percetakannya. Dua jam lah," kata Fadli saat ditemui kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat (27/1).
Menurutnya hal itu mudah, polisi tinggal mencari alamat percetakan yang asli. Sebab, tabloid tersebut sudah jelas palsu dan menggunakan alamat palsu.
-
Apa yang diminta seorang polisi kepada Prabowo? Anggota Polisi tersebut ternyata hanya minta waktu untuk berfoto bersama sang Menhan.
-
Siapa yang ungkapkan target PDB Prabowo? Orang terdekat Prabowo Subianto sekaligus Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa, Dirgayuza Setiawan, mengungkapkan pemerintahan baru Prabowo Subianto menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia naik menjadi USD35.500 per kapita dalam lima tahun ke depan.
-
Siapa yang operasi Prabowo? Tim dokter itu diketuai oleh Brigjen TNI Purn dr Robert Hutauruk.
-
Mengapa Sahroni mendesak polisi menangkap pelaku? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Mengapa KPK menelaah laporan tersebut? 'Bila ada laporan/pengaduan yang masuk akan dilakukan verifikasi dan bila sudah lengkap akan ditelaah dan pengumpul info,' kata Tessa dalam keterangannya, Selasa (4/9).
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Ini juga merugikan pers sendiri dan Dewan Pers sendiri mengatakan ini harus diusut oleh Bareskrim, nah sekarang Bareskrim harus mengusut itu," lanjut Fadli.
Sementara, Jubir Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade sebelumnya mengakui sudah melakukan penyelidikan terkait siapa dalang di balik tabloid Indonesia Barokah. Dia pun menangkap jejak digital dari Wakil Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma'ruf, Irfan Wahid atau lebih dikenal dengan nama Ipang Wahid.
Maka dari itu, Fadli ingin polisi mengusut tuntas tanpa tebang pilih. Politisi Partai Gerindra itu mencium adanya aroma keberpihakan polisi pada kasus Tabloid Barokah ini.
"Kalau terlibat ya harus diusutlah, dulu kan yang Obor Rakyat juga diusut, kemudian mereka menjalani hukuman, jadi saya kira jangan diskriminatif," kata dia.
"Termasuk pernyataan-pernyataan pihak kepolisian kan ada kecenderungan membela. Ini kan merugikan pihak kepolisian sendiri, mbok ya netral dulu lihat dan selidiki," ujar Fadli Zon.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan oleh ICW saat menyurati Kapolri 100 harinya Firli Bahuri yang tidak kunjung ditahan setelah jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaDalam surat itu, Ade menerangkan, bahwa pihaknya meminta Ditjen Imigrasi melakukan pencelakaan terhadap Firli Bahuri untuk 20 hari ke depan.
Baca SelengkapnyaHotman berharap kasus ini mendapat perhatian seperti layaknya kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Baca SelengkapnyaIndonesia Corruption Watch (ICW) menilai penanganan kasus dugaan pemerasan Ketua KPK Firli Bahuri di Polda Metro berjalan lambat.
Baca SelengkapnyaSatu dari tiga orang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina ditangkap.
Baca SelengkapnyaPadahal kasus tersebut sudah hampir satu tahun lamanya, dan hingga saat ini tidak ada kejelasan perihal berkas perkaranya.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto merespons desakan mundur buntut mandeknya kasus pemerasan Ketua KPK, Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Alex menyebut dalam satu pekan KPK akan menangkap Harun Masiku.
Baca SelengkapnyaMenurut Boyamin, sudah tidak ada alasan lagi bagi Karyoto untuk menunda penahanan Firli.
Baca Selengkapnya