Fahira Idris tuding Ahok buat lokalisasi untuk pengalihan isu
Merdeka.com - Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris menilai wacana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membangun lokalisasi di ibukota tidak tepat. Ia bahkan menilai wacana tersebut sebagai upaya pengalihan isu atas buruknya kinerja Pemprov DKI.
"Jadi orang konsentrasinya terpecah. Tingkat kemiskinan menambah, isu reklamasi tertutup jadinya, menurut saya prostitusi ini hanya wacana yang bikin gaduh memperhatikan kinerja pemprov lainnya," kata Fahira di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/4).
Senator asal Jakarta ini menilai seharusnya sebelum berwacana, Ahok terlebih dahulu memikirkannya secara matang dan membentuk tim ahli/konsultan untuk memberikan pendapat tentang penting tidaknya lokalisasi. Jika seperti ini, kata dia, Ahok tak lebih dari seorang anak kecil yang berbicara ngalor ngidul.
-
Dimana Ahok menghabiskan masa kecil? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Apa yang dilakukan bocil itu? Salah seorang bocah kedapatan histeris. Bahkan, dia tak segan memukul dua polisi hingga TNI.
-
Siapa yang dianggap seperti anak sendiri oleh Ibu Ahok? Tuai Sorotan Momen tersebut Mendapat Sorotan Netizen: Pujian untuk Hubungan Akrab Puput dan Ibu Mertua yang Telah Menganggapnya Seperti Anak Sendiri.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
"Sewa tim ahli konsultan, Jakarta itu prostitusi penyebarannya sudah seperti apa, jangan asal jeplak tanpa ada kajian. Alasannya apa kenapa, jadi tidak seperti anak kecil ngomong asal ngawur aja," katanya.
Terbongkarnya sindikat prostitusi online di Kalibata City, Jakarta Selatan, membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) geram. Namun, Ahok mengakui tidak bisa mendata penghuni karena bisa saja mereka hanya menyewa.
Ahok pun mewacanakan untuk membangun apartemen khusus untuk melakukan praktik prostitusi. Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pihaknya akan melakukan pendataan penduduk apartemen yang ada di Jakarta.
"Ini juga akan kami lakukan penelitian soal idenya dari Pak Gubernur, adalah tower yang mana dilegalkan (prostitusi) di situ untuk urusan-urusan itu," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/4).
Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini menegaskan, nanti PSK yang tinggal di apartemen ini akan mendapatkan sertifikat khusus, sehingga dapat membedakan mana warga yang berprofesi sebagai PSK.
(mdk/rep)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang nenek pendukung paslon 02 mengatakan bahwa Prabowo memiliki gagasan melanjutkan kinerja presiden sebelum-sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaHabiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, Ahok memiliki karakter tersendiri, dalam menyampaikan sesuatu ke publik
Baca Selengkapnya"Tapi InsyaAllah Pak Ahok itu jujur yang saya kenal,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaPadahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta Ahok untuk tidak berkomentar di hadapan media.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Adita Irawati buka suara usai dihujat karena sebut 'rakyat jelata' saat tanggapi polemik Gus Miftah.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 02 itu justru menyerahkan ihwal penilaian tersebut kepada warga.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca Selengkapnya