Fahri Hamzah Heran Mahasiswa Persoalkan Pasal Seksual di RUU KUHP
Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat bicara terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa terkait penolakan pengesahan RUU KUHP. Dia heran mengapa mahasiswa hanya mengkritisi pasal terkait seksualitas saja.
"Ini hanya soal 1-2 pasal yang oleh mahasiswa disebut soal selangkangan itu kan, soal sederhana. Itu bisa diomongkan kok," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9).
Fahri mengaku tidak mengerti apa yang diinginkan oleh mahasiswa. Dia pun mengibaratkan mahasiswa saat ini seperti bunga di negara barat.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Kenapa demonstrasi Semanggi 1 terjadi? Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap agenda dan pelaksanaan Sidang Istimewa MPR yang menunjuk B.J Habibie sebagai presiden menggantikan penguasa Orde Baru.
-
Apa yang mereka bicarakan? Keduanya mengaku dalam pertemuan tersebut menemukan kesamaan dalam menghadapi pemilu 2024.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
"Mungkin ini generasi bunga, seperti revolusi bunga di negara barat. Saya nggak paham itu mahasiswa ngomong seksualitas. Apa masalahnya, saya bingung yang dipersoalkan," ungkapnya.
"Apa masalahnya, saya bingung yang dipersoalkan. Apakah negara represif terhadap gender. Kan tidak mungkin, karena dalam lanskap kita berdemokrasi sudah dilindungi. Kok ada kecemasan, saya enggak paham," ucapnya.
Diketahui, ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa terkait RUU KUHP dan UU KPK di depan Gedung DPR sejak 19 September 2019 dan membuat kesepakatan dengan Sekjen DPR. Aksi hari ini (24/9) adalah aksi lanjutan dari rangkaian unjuk rasa sebelumnya.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Bagaimana Pendapat Anda soal RUU KUHP? Klik di Sini!
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti masih banyaknya kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi yang masih diabaikan pihak kampus
Baca SelengkapnyaDi depan Ganjar, Mahasiswi Unpar bicara soal penguasa seenak jidat yang dianggap sering bersikap semena-mena.
Baca Selengkapnyacawapres Mahfud Md menanggapi momen debat kedua, saat dirinya diberi pertanyaan 'sulit' oleh Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaGanjar merasa terganggu dengan celetukan mahasiswa yang menanyakan soal utang negara dan LGBT.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo
Baca SelengkapnyaPuan pun menyoroti pentingnya komitmen perguruan tinggi untuk serius menangani kasus kekerasan seksual yang terjadi.
Baca SelengkapnyaArdi berpendapat, pertanyaan yang mahasiswa tanyakan di forum normatif
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Mahfud Md dicecar banyak pernyataan dari para mahasiswa saat memberikan kuliah umum di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Baca SelengkapnyaPuan pun mengingatkan, Indonesia memiliki berbagai regulasi hukum melindungi masyarakat dari tindak kekerasan seksual.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan akan mengungkap kasus tersebut termasuk dalangnya.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo merasa terganggu dengan celetukan mahasiswa yang menanyakan soal utang negara .
Baca SelengkapnyaPendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca Selengkapnya