Fahri Hamzah: Kejahatan pada TKI Sri Rabitah tidak bisa dimaafkan!
Merdeka.com - Ketua Tim Pengawas TKI, Fahri Hamzah, mengatakan praktik perdagangan organ manusia seperti yang menimpa TKI asal Lombok, NTB, Sri Rabitah sering terjadi di Timur Tengah. Sri dikabarkan kehilangan ginjalnya saat bekerja di Qatar pada 2014 silam. Fahri mengaku akan turun langsung menindaklanjuti masalah Sri.
"Dalam waktu dekat tentu kita akan proses, akan pertanyakan, karena ini adalah satu kejahatan terhadap warga Indonesia yang tidak bisa dimaafkan. Tentu ini memanfaatkan ketidaktahuan dari yang bersangkutan, kasus seperti ini memang cukup banyak terjadi di dimensi yang lain-lain," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/2).
Menurutnya, banyak majikan yang memanfaatkan ketidaktahuan TKI untuk dimanfaatkan termasuk praktik mengambil organnya untuk diperjualbelikan. Fahri akan meminta keterangan pihak BNP2TKI atas masalah yang menimpa Sri.
-
Apa yang dikorbankan? Anak laki-laki dan perempuan menjadi sasaran pembunuhan ritual pada masa itu, namun karena sebagian besar korban adalah remaja, para peneliti kesulitan untuk menentukan jenis kelamin yang tepat.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
"Jadi keluguan dimanfaatkan, dioperasi gitu, diambil organnya, kita tidak tahu investigasi sedalam apa, tapi kita cari tahu secepatnya, selayaknya BNP2TKI segera memberikan keterangan yang terjadi ini," tegasnya.
Pemerintah diminta melakukan investigasi menggali keterangan sejumlah pihak yang terkait kasus Sri, Seperti Rumah Sakit (RS) di Qatar, tempat Sri dioperasi. Sebab, pihak rumah sakit tidak akan melakukan operasi pengangkatan ginjal tanpa ada persetujuan.
"Pertama-tama kesaksian dia dulu ditanya. Kalau dia merasa dicuri organnya itu, maka dia harus bersaksi dulu, kesaksian dilengkapi oleh misalnya rumah sakit tempat operasi, di mana, itu rumah sakit bisa memberikan keterangan, betulkah pencurian, atau perdagangan," terangnya.
"Karena enggak mungkin rumah sakit mengambil organ orang tanpa ada kesepakatan atau tujuan, nanti persetujuannya dilihat. Kalau ada persetujuannya ini dilakukan secara sadar atau sepihak," sambung Fahri.
Wakil Ketua DPR ini meyakini pemerintah Qatar akan menghormati permintaan Indonesia. Jika terbukti Sri menjadi korban praktik perdagangan, maka otoritas Qatar wajib mengambil tindakan tegas.
"Saya kira negara Qatar akan menghormati tuntutan kita, apa yang sebetulnya terjadi. Kalau betul itu pencurian organ maka itu satu tindak pidana di Qatar akan ada tindakan keras bagi yang melakukannya. Saya percaya," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaPerkara TPPO ini berupa perdagangan organ tubuh ginjal oleh 15 orang terdakwa.
Baca SelengkapnyaJasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca SelengkapnyaLaporannya tak kunjung ditindaklanjuti, Herawati mengadu ke Kapolri melalui media sosial. Ternyata cara ini membuat sang pelaku tertangkap.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaIa meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret guna mencegah kasus serupa terjadi di masa depan.
Baca SelengkapnyaPerekrutan PMI seolah-olah dibuat resmi. Korban menjalani pemeriksaan kesehatan dan pembuatan paspor.
Baca Selengkapnyaproses transplantasi ginjal para korban dilakukan di Preah Ket Mealea Hospital atau rumah sakit (RS) militer yang berada di Phnom Penh, Kamboja.
Baca SelengkapnyaKasus itu dibongkar polisi selama periode 5 Juni-20 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.
Baca SelengkapnyaCerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Baca SelengkapnyaHamim, salah seorang tersangka TPPO Penjualan Ginjal ke Kamboja, mengaku menjadi pendonor sebelum mengoordinir orang-orang yang ingin menjual ginjalnya.
Baca Selengkapnya