Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahri Hamzah nilai rusuh di Mako Brimob akibat perlakuan tak adil terhadap narapidana

Fahri Hamzah nilai rusuh di Mako Brimob akibat perlakuan tak adil terhadap narapidana Fahri Hamzah. ©2017 dok foto dok ri

Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah meminta kepolisian mengevaluasi setelah terjadi kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5) malam. Fahri menyayangkan insiden kerusuhan tersebut.

"Harus ada evaluasi yang menyeluruh kenapa di Mako Brimob itu suka terjadi gejala seperti itu (kerusuhan)," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/5).

Fahri menuturkan, evaluasi harus dilakukan pada deretan aparat penegak hukum di Mako Brimob. Sebab, tidak semua aparat bertindak adil terutama dengan narapidana biasa dan pejabat yang dihukum di Mako Brimob, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Orang lain juga bertanya?

"Kita tahu kemarin itu ada peristiwa seorang pejabat yang tidak mau dipindahkan ke LP (Lembaga Pemasyarakatan) kan. Itu gitu. Ada perasaan-perasaan tidak adil itu kadang-kadang itu memancing orang untuk melakukan tindakan perlawanan," ujarnya.

"Karena itu saya sering mengulang-ulang kata-kata ini ya, tidak cukup menjadi adil terutama bagi penegak hukum, tapi dia harus nampak adil, keadilan itu harus kasat mata supaya dia memberikan keinsafan, memberikan kepuasan kepastian," imbuhnya.

penjagaan mako brimob

Dia menambahkan seharusnya Ahok bisa dipindahkan ke LP sesuai dengan ketentuan hukum. Hal itu bisa menjadi awal aparat bertindak adil dengan semua tahanan.

"Jadi itu yang saya bilang aparat penegak hukum itu kayak ada perasaan bersalah telah menghukum Ahok. Dan itu yang dibaca oleh orang dan itu yang menyebabkan munculnya ketidakpastian," ungkapnya.

"Jadi kenapa dia (Ahok) tidak masuk LP, yang lain masuk LP. Jadi sekali lagi aparat pengak hukum itu tidak cukup berbuat adil, tapi harus nampak berbuat adil," ucapnya.

Diketahui, Narapidana Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, mengamuk, Selasa (8/5) malam. Kerusuhan antara napi dengan petugas tak bisa dihindari lagi.

Pemicunya, dari titipan makanan yang dibawa keluarga napi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Argo Prabowo Yuwono mengungkapkan peristiwa berawal setelah waktu salat Magrib.

"Saat salat Maghrib selesai, ada napi yang menanyakan titipan makanan dari keluarganya," ujar Argo dalam pesan singkatnya, Rabu (9/5).

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud Bilang Hukum Sering Dimainkan, Gerindra: Omong Kosong, Sudah Game Over Jangan Banyak Komentar
Mahfud Bilang Hukum Sering Dimainkan, Gerindra: Omong Kosong, Sudah Game Over Jangan Banyak Komentar

Wakil Ketua Komisi III itu menilai tak perlu dibentuk tim pencari fakta kasus Vina.

Baca Selengkapnya
Mahfud Akui Hukum Tumpul Pada Orang Penting dan Keluarganya hingga Kelompok Mafia
Mahfud Akui Hukum Tumpul Pada Orang Penting dan Keluarganya hingga Kelompok Mafia

Mahfud mengatakan, pihaknya akan fokus kepada aparat penegak hukum agar Indonesia menjadi negara adil.

Baca Selengkapnya
FOTO: Massa Aksi Kamisan Desak Hentikan Kriminalisasi Haris-Fatia
FOTO: Massa Aksi Kamisan Desak Hentikan Kriminalisasi Haris-Fatia

Massa Aksi Kamisan mendesak penegak hukum untuk menghentikan kriminalisasi terhadap pembela HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.

Baca Selengkapnya
Kasus Tahanan Tewas dalam Penjara di Depok, Ada Keterlibatan Sipir?
Kasus Tahanan Tewas dalam Penjara di Depok, Ada Keterlibatan Sipir?

Mereka akan dicatat dalam Register F dan tidak diberikan hak remisi serta integrasi.

Baca Selengkapnya
Geram Relawan Ganjar Dianiaya Prajurit, PDIP: Panglima TNI Jangan Anggap Sepele, Ini Langgar HAM
Geram Relawan Ganjar Dianiaya Prajurit, PDIP: Panglima TNI Jangan Anggap Sepele, Ini Langgar HAM

Ahmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.

Baca Selengkapnya
Mahfud Dapat Laporan Tindakan Aparat yang Berlebihan: Perintah Presiden dan UU Harus Netral
Mahfud Dapat Laporan Tindakan Aparat yang Berlebihan: Perintah Presiden dan UU Harus Netral

Mahfud mengingatkan, TNI, Polri dan ASN harus betul-betul netral dari politik sesuai perintah undang-undang.

Baca Selengkapnya
Sidang Etik Dewas, Karutan KPK Terbukti Terlibat Pungli di Rutan Dijatuhkan Sanksi Berat
Sidang Etik Dewas, Karutan KPK Terbukti Terlibat Pungli di Rutan Dijatuhkan Sanksi Berat

Demikian dikatakan Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean.

Baca Selengkapnya
Pesan Tegas Anggota DPR buat Pucuk Pimpinan Polda Sulteng: Kapolda Turun Langsung ke Ruang Tahanan
Pesan Tegas Anggota DPR buat Pucuk Pimpinan Polda Sulteng: Kapolda Turun Langsung ke Ruang Tahanan

Dalam rapat, anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar, Rikwanto menyampaikan pesan.

Baca Selengkapnya
HMI Soroti Netralitas Polisi di Pilkada Banten 2024
HMI Soroti Netralitas Polisi di Pilkada Banten 2024

Aksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).

Baca Selengkapnya
Terlibat Pungli Rp6,3 Miliar, Mantan Kepala Rutan KPK Dihukum Etik Berupa Permintaan Maaf
Terlibat Pungli Rp6,3 Miliar, Mantan Kepala Rutan KPK Dihukum Etik Berupa Permintaan Maaf

Dia dijatuhi hukuman sanksi etik berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh pegawai KPK.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud Bongkar Indonesia Darurat Mafia
VIDEO: Mahfud Bongkar Indonesia Darurat Mafia "Gila, Saya Ada Catatannya!"

Mafia mencengkram dan membuat aparat hukum berada di bawah kuasanya

Baca Selengkapnya
16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur, Kompolnas Minta Propam Turun Tangan
16 Tahanan Polsek Tanah Abang Kabur, Kompolnas Minta Propam Turun Tangan

Hal itu perlu dilakukan agar kejadian ini tidak terulang kembali.

Baca Selengkapnya