Fahri Hamzah nilai rusuh di Mako Brimob akibat perlakuan tak adil terhadap narapidana
Merdeka.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah meminta kepolisian mengevaluasi setelah terjadi kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (8/5) malam. Fahri menyayangkan insiden kerusuhan tersebut.
"Harus ada evaluasi yang menyeluruh kenapa di Mako Brimob itu suka terjadi gejala seperti itu (kerusuhan)," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/5).
Fahri menuturkan, evaluasi harus dilakukan pada deretan aparat penegak hukum di Mako Brimob. Sebab, tidak semua aparat bertindak adil terutama dengan narapidana biasa dan pejabat yang dihukum di Mako Brimob, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
-
Bagaimana tahanan memperlakukan perwira tersebut? Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya. Setelah mengatakan nama, perwira itu disoraki para tahanan lain. “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Mengapa perwira tersebut diperlakukan seperti itu? Dijelaskan dalam video, bahwa setiap prajurit yang sudah masuk ke rumah tahanan maka dianggap sama. “Tidak ada yang spesial di penjara militer meski setinggi apapun pangkatnya,“
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Kenapa Menkumham meminta jajarannya melakukan evaluasi? Dari refleksi ini, kita dapat mengevaluasi strategi kita, mengidentifikasi peluang baru, serta menetapkan tujuan yang lebih ambisius dan lebih baik untuk tahun mendatang,' sambungnya.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan terhadap tahanan? 'Terkait penganiayaan, pada saat itu memang ramai di FB (Facebook) bahwasannya mereka disiksa, tetapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa (penyiksaan) itu juga dilakukan oleh sesama tahanan,' kata dia di Mapolda Jabar, Minggu (26/5).
-
Kenapa Firli Bahuri diperiksa di Bareskrim? Firli Bahuri diduga banyak melakukan pelanggaran kode etik KPK.Terbaru, ia diduga terlibat kasus pemerasan kepada mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Dengan begitu, Firli Bahuri harus melakukan pemeriksaaan di Bareskrim Polri.
"Kita tahu kemarin itu ada peristiwa seorang pejabat yang tidak mau dipindahkan ke LP (Lembaga Pemasyarakatan) kan. Itu gitu. Ada perasaan-perasaan tidak adil itu kadang-kadang itu memancing orang untuk melakukan tindakan perlawanan," ujarnya.
"Karena itu saya sering mengulang-ulang kata-kata ini ya, tidak cukup menjadi adil terutama bagi penegak hukum, tapi dia harus nampak adil, keadilan itu harus kasat mata supaya dia memberikan keinsafan, memberikan kepuasan kepastian," imbuhnya.
Dia menambahkan seharusnya Ahok bisa dipindahkan ke LP sesuai dengan ketentuan hukum. Hal itu bisa menjadi awal aparat bertindak adil dengan semua tahanan.
"Jadi itu yang saya bilang aparat penegak hukum itu kayak ada perasaan bersalah telah menghukum Ahok. Dan itu yang dibaca oleh orang dan itu yang menyebabkan munculnya ketidakpastian," ungkapnya.
"Jadi kenapa dia (Ahok) tidak masuk LP, yang lain masuk LP. Jadi sekali lagi aparat pengak hukum itu tidak cukup berbuat adil, tapi harus nampak berbuat adil," ucapnya.
Diketahui, Narapidana Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, mengamuk, Selasa (8/5) malam. Kerusuhan antara napi dengan petugas tak bisa dihindari lagi.
Pemicunya, dari titipan makanan yang dibawa keluarga napi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Argo Prabowo Yuwono mengungkapkan peristiwa berawal setelah waktu salat Magrib.
"Saat salat Maghrib selesai, ada napi yang menanyakan titipan makanan dari keluarganya," ujar Argo dalam pesan singkatnya, Rabu (9/5).
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wakil Ketua Komisi III itu menilai tak perlu dibentuk tim pencari fakta kasus Vina.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, pihaknya akan fokus kepada aparat penegak hukum agar Indonesia menjadi negara adil.
Baca SelengkapnyaMassa Aksi Kamisan mendesak penegak hukum untuk menghentikan kriminalisasi terhadap pembela HAM, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti.
Baca SelengkapnyaMereka akan dicatat dalam Register F dan tidak diberikan hak remisi serta integrasi.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan, TNI, Polri dan ASN harus betul-betul netral dari politik sesuai perintah undang-undang.
Baca SelengkapnyaDemikian dikatakan Ketua Dewas KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean.
Baca SelengkapnyaDalam rapat, anggota Komisi III Fraksi Partai Golkar, Rikwanto menyampaikan pesan.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut digelar di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Jakarta, Selasa, (19/11).
Baca SelengkapnyaDia dijatuhi hukuman sanksi etik berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka kepada seluruh pegawai KPK.
Baca SelengkapnyaMafia mencengkram dan membuat aparat hukum berada di bawah kuasanya
Baca SelengkapnyaHal itu perlu dilakukan agar kejadian ini tidak terulang kembali.
Baca Selengkapnya