Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahri Hamzah sebut Guru Besar dukung KPK bikin kampus alami kematian

Fahri Hamzah sebut Guru Besar dukung KPK bikin kampus alami kematian Fahri Hamzah. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menuding Guru Besar sejumlah universitas telah dimobilisasi mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dukungan itu sekaligus menunjukkan bahwa dunia kampus tengah mengalami kematian akibat ulah para Guru Besarnya.

Fahri menyebut, lewat sikap Guru Besar memberikan dukungan terhadap KPK tersebut membuat dunia kampus menjadi terbengkalai. "Maka saya kritik ini sebagai kritik umum bahwa kampus sedang mengalami kematian," Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/7).

Menurut dia, seharusnya Guru Besar hanya fokus dalam dunia pendidikan. Bukan justru ikut dalam memberikan dukungan ke lembaga antirasuah. "Saya kira Guru Besar ini harus mengajarkan kepada kita tradisi berpikir keilmuan. Bukan galang menggalang dalam dukungan politik yang merugikan," ungkapnya.

Atas dukungan Guru Besar kepada KPK, lanjut Fahri, itu menunjukkan bahwa mereka tak paham dengan tujuan Pansus. Padahal ini justru untuk kebaikan KPK di masa mendatang. Dia menyebutkan Guru Besar telah dimobilisasi kelompok tertentu untuk asal memberikan dukungan terhadap KPK.

"Akhirnya muncul gejala seperti yang muncul dalam kasus KPK ini. Guru besar dimobilisir, enggak ngerti persoalan, tidak mendalami hukum, main dukung KPK, enggak mau ada revisi dan sebagainya. Padahal mereka kurang mengerti apa substansinya," ujarnya.

Di samping itu, Fahri menegaskan, KPK tak layak untuk didukung. Sebab, dia mengklaim memiliki data bahwa KPK telah menggelontorkan dana ke LSM agar terus ditopang dukungan apabila sedang diserang.

"KPK itu dapat dana donor dari luar negeri, APBN sekarang, nah APBN itu dikasih ke LSM. LSM disuruh memuji dia, suruh menggalang dukungan. KPK Jadilah lembaga yang akuntabel," terangnya.

Sebelumnya, sebanyak 153 Guru Besar antikorupsi atau akademisi bergelar Profesor dari seluruh Indonesia menyatakan dukungannya terhadap keberadaan dan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Guru Besar Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof DR Muhadjir Darwin, menyebut langkah DPR untuk menggunakan hak angket terhadap KPK dilakukan setelah beberapa anggota terindikasi terlibat korupsi di kasus e-KTP. Sehingga itu telah membuat sentimen anti korupsi di masyarakat menguat.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dokter Muda Mahasiswa PPDS Undip Bunuh Diri, DPR: Bullying Ini Darurat, Penyelesaian Harus Sistemik
Dokter Muda Mahasiswa PPDS Undip Bunuh Diri, DPR: Bullying Ini Darurat, Penyelesaian Harus Sistemik

DPR meminta polisi mengusut secara tuntas kasus bunuh diri dokter muda mahasiswa PPDS Undip yang bunuh diri diduga karena bullying.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa Kedokteran Undip Bunuh Diri Diduga Akibat Bullying, Menko PMK: Senioritas Pasti Berlaku
Mahasiswa Kedokteran Undip Bunuh Diri Diduga Akibat Bullying, Menko PMK: Senioritas Pasti Berlaku

Menko PMK Muhadjir Effendy menanggapi kasus seorang mahasiswi kedokteran Undip yang bunuh diri diduga akibat bullying senior.

Baca Selengkapnya
Mahfud Dapat Laporan Rektor Diminta Buat Pernyataan Sebut Jokowi Negarawan
Mahfud Dapat Laporan Rektor Diminta Buat Pernyataan Sebut Jokowi Negarawan

Menurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.

Baca Selengkapnya
Muncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat
Muncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat

nies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Mahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur

Mahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur

Baca Selengkapnya
UGM Prihatin Eddy Hiariej sebagai Kader Terbaik Malah jadi Tersangka
UGM Prihatin Eddy Hiariej sebagai Kader Terbaik Malah jadi Tersangka

Selain menjabat sebagai Wamenkum HAM, Eddy diketahui berstatus sebagai Guru Besar bidang Hukum Pidana di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca Selengkapnya
Pesan Civitas Akademika UGM ke Mensesneg Pratikno: Pak Tik, Kembalilah Pulang ke Jalan Demokrasi
Pesan Civitas Akademika UGM ke Mensesneg Pratikno: Pak Tik, Kembalilah Pulang ke Jalan Demokrasi

UGM meminta Mensesneg Pratikno dan Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana pulang kembali ke jalan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Respons Rektor soal Dugaan Korupsi UNS
Respons Rektor soal Dugaan Korupsi UNS

Rektor UNS menegaskan untuk tetap tegak lurus mematuhi hukum yang berlaku.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi, Negeri Hilang Kendali Akibat Rebut Kuasa!
VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi, Negeri Hilang Kendali Akibat Rebut Kuasa!

Dewan guru besar Universitas Indonesia prihatin melihat kondisi bangsa saat ini.

Baca Selengkapnya
Pemilihan Rektor UI 2024-2029: Tiga Calon Dikritik, Rekam Jejak Disorot
Pemilihan Rektor UI 2024-2029: Tiga Calon Dikritik, Rekam Jejak Disorot

Jabatan Prof. Ari Kuncoro sebagai Rektor UI akan berakhir pada 4 Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Gerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?
Gerakan Kampus Kritik Jokowi Meluas, Mungkinkah Berdampak Terhadap Kepercayaan Publik ke Presiden?

Sejumlah kampus besar melakukan petisi hingga deklarasi menyelamatkan demokrasi dan mengkritik Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024
Guru Besar sampai Civitas Undip Bergerak, Kecewa dengan Sikap Jokowi di Pemilu 2024

Terkait aksi ini memang tidak dihadiri Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama, namun aksi tetap berjalan.

Baca Selengkapnya