Fahri Hamzah sebut Mandra kocak & ndeso, sulit dipercaya korupsi

Merdeka.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan pelawak Mandra Naih alias Mandra sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi program siap siar di TVRI pada tahun 2012. Kejagung juga mengeluarkan surat pencegahan bepergian ke luar negeri kepada Mandra.

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai kasus korupsi yang membelit Mandra masih kabur. Dakwaan korupsi terlihat sangat rumit dalam kasus Mandra tersebut.

"Mandra dan korupsi tidak nampak sebagai kata yang dapat dihubungkan. Korupsi nampak sebagai sesuatu yang rumit dan canggih. Sementara Mandra mewakili sesuatu yang sederhana, kocak dan bahkan ndeso," tulis Fahri Hamzah dalam akun twitternya @Fahrihamzah, Kamis (26/2).

Menurut politikus PKS ini tidak seharusnya Mandra terbelit kasus korupsi. Korupsi merupakan kejahatan kerah putih yang dilakukan oleh pejabat negara di lembaga pemerintahan.

"Korupsi membuat kita marah sementara Mandra membuat kita tertawa. Korupsi adalah kejahatan kerah putih padahal Mandra masih biru. Mungkin kita punya masalah dalam kemampuan membuat kategorisasi," terang dia.

Lebih jauh, dia menyatakan masyarakat akan mengawasi penegak hukum dalam menyelesaikan kasus Mandra ini. Jika Mandra tidak terbukti bersalah maka harus segera dibebaskan.

"Tapi kearifan para penegak hukum pada akhirnya kita nanti. Kita percaya proses hukum tapi penghukuman bukan ajang kompetisi. Para penyelidik dan penuntut juga hakim tidak boleh segan dan ragu membebaskan jika tidak meyakinkan. Filsafat itu muncul karena cinta. Tidak boleh ada benci dalam hukum," pungkas dia.