Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahri Hamzah: Tidak Boleh Kita Bangun Jantung Negara Pakai Uang Swasta

Fahri Hamzah: Tidak Boleh Kita Bangun Jantung Negara Pakai Uang Swasta Fahri Hamzah. ©2017 dok foto dok ri

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, anggaran pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, aneh. Sebabnya, pemerintah mengandalkan investasi swasta untuk membangun ibu kota baru. Fahri menilai, mustahil membangun ibu kota dengan uang dari pihak swasta.

"Banyak yang aneh di kemauan pemerintah itu termasuk yang paling aneh itu soal anggaran. Tidak boleh kita membangun jantung dari negara itu memakai uang swasta, itu mustahil itu. Itu yang saya bilang," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/8).

Fahri heran dengan sumber anggaran pemindahan ibu kota yakni hampir Rp500 triliun atau lebih tepatnya Rp466 triliun. Dia membandingkan sulitnya DPR meminta anggaran untuk gedung baru sekitar Rp400-600 miliar yang terhambat hingga kini.

Orang lain juga bertanya?

"Nah tiba-tiba pemerintah dengan sebuah surat seolah-olah dia akan punya uang Rp500 triliun itu mustahil. Jadi agak sulit maksudnya itu yang saya mau katakan kepada menteri seharusnya itu dibikin lebih soft sedikit, jangan presiden yang menanggung gitu loh," jelas Fahri.

Fahri mengkritisi cara pemerintah melakukan kajian. Menurutnya, harus disosialisasikan dari bawah dan dihitung dengan matang. Tidak seperti memberikan izin untuk membangun Serpong atau Meikarta.

"Ini membuat jantung dari republik yang harus dihitung betul itu karena letaknya sejarahnya dan konten konten sosiologi yang ada di dalamnya harus betul-betul menimbang mengingat Jakarta sudah menjadi ibu kota lebih dari 70 tahun jadi gak gampang itu ruhnya dicabut itu," tegas mantan politikus PKS itu.

Presiden Joko Widodo telah memutuskan ibu kota pindah ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Anggaran sekitar Rp466 triliun disiapkan. Menurut Jokowi pemerintah hanya menanggung 19 persen dengan APBN. Sisanya, lewat investasi swasta dan kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha, serta BUMN.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
JK Sebut Pemerintah Bisa Jatuh bila Anggaran Pendidikan Tidak Capai 20%, Ini Alasannya
JK Sebut Pemerintah Bisa Jatuh bila Anggaran Pendidikan Tidak Capai 20%, Ini Alasannya

Jusuf Kalla (JK) tidak setuju rencana pemangkasan anggaran wajib (mandatory spending) untuk pendidikan sebesar 20%

Baca Selengkapnya
Politisi PDIP Minta Politik Uang Dilegalkan, Fahri Hamzah: Parpol Kehilangan Akal Atasi Kecurangan
Politisi PDIP Minta Politik Uang Dilegalkan, Fahri Hamzah: Parpol Kehilangan Akal Atasi Kecurangan

Semakin jelas bahwa selama ini, ada pihak yang teriak-teriak curang padahal dirinya sebagai pelaku kecurangan.

Baca Selengkapnya
AHY: Saya Khawatir IKN Mangkrak, Rakyat Kita Menderita
AHY: Saya Khawatir IKN Mangkrak, Rakyat Kita Menderita

AHY mengatakan proyek IKN jangan selamanya dijadikan patokan untuk menampilkan sebuah warisan pemerintahan Jokowi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Andika Perkasa
VIDEO: Andika Perkasa "Pemerintahan Ini Semau-maunya!"

Andika berbicara keras mengkritik pemerintah terkait kondisi perekonomian yang sulit diprediksi.

Baca Selengkapnya
AHY Kritik Janji-Janji Capres-Cawapres: Peningkatan Pendapatan Negara Tidak jadi Perhatian Serius
AHY Kritik Janji-Janji Capres-Cawapres: Peningkatan Pendapatan Negara Tidak jadi Perhatian Serius

AHY mengkritik janji-janji para Capres-Cawapres selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Mas Pram Pastikan Jakarta Funding Jadi Dana Abadi
Mas Pram Pastikan Jakarta Funding Jadi Dana Abadi

Dalam kesempatan itu, Pramono kembali menjelaskan terkait Jakarta Funding yang akan menjadi sumber dana baru bagi Jakarta.

Baca Selengkapnya