Fahri ingatkan Jonan jangan sembrono sikapi AirAsia
Merdeka.com - Pemerintah melalui pihak-pihak terkait terus berupaya melakukan evakuasi jatuhnya Pesawat AirAsia QZ8501 pada Minggu (28/12). Tak hanya upaya evakuasi, pemerintah diharapkan juga mampu mengungkap apa penyebab kecelakaan itu bisa terjadi.
"Soal AirAsia, usul saya pemerintah perlu ada kehati-hatian mengelola persoalan ini. Harus betul-betul menunjukkan kemampuan yang terbaik karena kasus ini menjadi tontonan dunia," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/11).
Menurut Fahri, evakuasi korban Pesawat AirAsia harus segera diselesaikan. Kemudian apa saja sebab-sebab kecelakaan itu juga harus diungkap secara transparan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa penyebab kecelakaan Jeju Air? Kepala stasiun pemadam kebakaran Muan, Lee Jeong-hyun, menyatakan bahwa kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh tabrakan dengan burung serta kondisi cuaca yang buruk, meskipun penyebab pasti masih belum teridentifikasi.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Lebih lanjut, Wasekjen PKS itu menambahkan, Indonesia menjadi pusat perhatian atas insiden jatuhnya AirAsia. Tak hanya itu, industri penerbangan Indonesia juga menjadi sorotan dunia internasional.
"Bagaimana Indonesia menghandle tidak saja kasusnya itu sendiri tapi juga regulasi di sektor industri jadi concern internasional," tegas Fahri.
Selain itu, kata dia, Kementerian Perhubungan juga harus berhati-hati di dalam menyikapi kasus AirAsia.
"Menhub harus hati-hati jangan gampang melakukan sesuatu yang menurut internasional sebagai kapasitas penyelenggara negara yang bisa membuat tidak hanya industrinya bergolak tapi rating Indonesia di penerbangan yang jatuh. Tidak boleh sembrono," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merespons helikopter di Bali yang jatuh diduga akibat terlilit benang layangan.
Baca SelengkapnyaInsiden kerusakan salah satu mesin pesawat Garuda Indonesia yang menerbangkan jamaah calon haji Kelompok Terbang (Kloter) 5 Embarkasi Makassar (UPG-05).
Baca SelengkapnyaIndonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaAirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
Baca SelengkapnyaIran meluncurkan serangan udara ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4) malam.
Baca SelengkapnyaKemenhub juga meminta agar Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat yang digunakan selama penerbangan angkutan haji tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian itu, jadwal keberangkatan tertunda hingga 5 jam.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia hanya ada satu perusahaan bahan bakar pesawat, sehingga butuh adanya kompetisi di sektor ini.
Baca SelengkapnyaAkibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menitipkan pesan kepada Jasa Marga agar senantiasa memberikan imbauan kepada pengguna kendaraan yang lalu lalang di Tol Cipularang.
Baca SelengkapnyaSaat ini proses investigasi untuk mengetahui penyebab terbakarnya mesin pesawat dengan kode GIA 1105 tersebut masih berlangsung
Baca SelengkapnyaKNTK sementara melakukan pengecekan apa sebenarnya masalah utama sehingga pesawat batal terbang.
Baca Selengkapnya