Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fahri: Khilafah HTI di Indonesia cuma khayalan, jadi jangan dilarang

Fahri: Khilafah HTI di Indonesia cuma khayalan, jadi jangan dilarang Fahri Hamzah dipecat PKS. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan niatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) untuk menerapkan konsep khilafah di Indonesia sebagai sebuah khayalan. Menurutnya, pemikiran HTI ini sama dengan pemikiran bahwa Indonesia akan menjadi negara komunis. Sehingga, pemerintah disarankan tidak perlu khawatir dan menghakimi pemikiran ormas HTI.

"Sama dengan orang punya pikiran bahwa suatu hari ada pandangan yang mengatakan bahwa Indonesia menjadi negara komunis, menurut saya sih menghayal. Tapi itu sebenarnya perbedaan berpikir saja, biarkan saja itu berbeda berpikir," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/5).

Meski demikian, kata Fahri, pemerintah tidak boleh melarang pemikiran yang dipegang teguh HTI. Kecuali, HTI melakukan kegiatan-kegiatan yang melawan hukum seperti kekerasan atau pemaksaan.

Orang lain juga bertanya?

"Di Indonesia ini tidak boleh melarang orang mengkhayal. Karena yang tidak boleh itu melanggar hukum, melakukan kekerasan, pemaksaan dan sebagainya. Tapi kalau orang mau mengkhayal ya Indonesia harus menjadi tempat orang mengkhayal enggak apa-apa," tegasnya.

Fahri menilai, langkah pemerintah yang ingin membubarkan HTI karena tidak paham nilai-nilai dalam Pancasila. Secara pribadi, Fahri lebih memilih menghadapi pemikiran HTI dengan adu gagasan.

"HTI itu kita tahu cara berpikirnya, jadi mereka percaya bahwa dunia ini tidak akan selesai masalahnya kalau khilafah tidak terbentuk," ujar Fahri.

Sebab, HTI menganggap masalah di dunia ini selesai jika konsep khilafah ditegakkan. Hal tersebut terjadi di masa lalu saat era Nabi Muhammad berakhir maka lahir lah empat khilafah.

"HTI menganggap kekhilafahan itu dibentuk seperti dulu baru masalah di dunia ini selesai. Ya itu sebagai tesis bisa aja silakan saja berpikir seperti itu, tapi dunia ini kan berjalan dengan realitasnya," tandasnya.

Pandangan HTI dibantah oleh Fahri. Baginya, perbaikan dunia bisa dilakukan dengan cara memperkuat sistem di Indonesia. Jika pondasi sistem dibangun dengan kuat, otomatis Indonesia bisa berkontribusi dalam dunia internasional.

"Kalau Indonesia ini sudah kuat tentu keterlibatannya dalam perbaikan tata dunia tentukan baik. Jadi rutenya buat saya lebih clear begitu, memperbaiki Indonesia, nanti Indonesia berbuat baik di dalam forum internasional sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa," pungkasnya.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!
Akademisi Ingatkan Bahaya Kelompok Pemecah Belah Bangsa, Jangan Sampai NKRI Dirusak!

Indonesia harus kuat dari berbagai upaya destabilisasi gencar dilakukan khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

Baca Selengkapnya
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda
Waspadai Gerakan Kelompok Terlarang, Buat Kegiatan Tarik Generasi Muda

Masyarakat dan Pemerintah diharapkan memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap gerakan kelompok terlarang.

Baca Selengkapnya
Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro Khilafah Masih Eksis, Begini Modus Barunya
Guru Besar UMJ Ingatkan Gerakan Pro Khilafah Masih Eksis, Begini Modus Barunya

Sri Yunanto mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa pergerakan kelompok pro-khilafah masih tetap eksis di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya