Faida Lengser, Plh Bupati Jember Kumpulkan Pejabat Pemkab Siang Ini
Merdeka.com - Mantan Bupati Jember, dr Faida yang kalah dalam Pilkada serentak 2020 resmi menanggalkan jabatannya, Rabu (17/2). Pemkab Jember kini dipimpin oleh Pelaksana Harian (Plh) Bupati Jember, Hadi Sulistyo.
Hadi berencana mengumpulkan sejumlah pejabat pemkab. Dia ingin mengubah kebijakan Faida yang dinilai menyalahi aturan.
"Siang (22/2) ini, saya akan kumpulkan seluruh pejabat, saya ingin berikan pemahaman, bahwa aturan yang mereka terapkan itu salah. Karena bupati itu sejak 6 bulan sebelum lengser, sudah tidak boleh melakukan mutasi. Itu sudah jadi ketentuan UU Pilkada yang tidak bisa dibantah lagi," ujar Hadi kepada merdeka.com pada Senin (22/02) pagi.
-
Siapa yang pamit dari jabatannya? Momen perpisahan usai menjabat selama lima tahun dibagikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.Pria yang kerap disapa Kang Uu ini terlihat melakukan kegiatan botram bareng warga di pedesaan Sukabumi, Jawa Barat.
-
Bagaimana Ketua KPU diberhentikan? 'Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy'ari selaku ketua merangkap anggota Komisi Pemilihan Umum RI terhitung putusan ini dibacakan,' kata Ketua DKPP RI Heddy Lugito dalam sidang pembacaan putusan di kantor DKPP RI, Jakarta Pusat.
-
Siapa yang memberhentikan Ketua KPU? 'Menjatuhkan sanksi pemberhentian tetap kepada teradu Hasyim Asy'ari selaku ketua merangkap anggota Komisi Pemilihan Umum RI terhitung putusan ini dibacakan,' kata Ketua DKPP RI Heddy Lugito dalam sidang pembacaan putusan di kantor DKPP RI, Jakarta Pusat.
-
Kapan Pilkada Serentak terakhir? Pilkada terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah Pilkada Serentak 2020, yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.
-
Siapa calon Gubernur Jatim 2024? Nama petahana Khofifah Indar Parawansa diperkirakan jadi unggulan di Pilgub Jatim kali ini.
-
Siapa Pj Bupati Banyumas yang baru? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
Para pejabat yang dikumpulkan itu mulai dari Sekda, kepala dinas, direktur rumah sakit hingga camat. Mereka akan dikumpulkan di kantor Pemkab Jember untuk mendapatkan pengarahan.
Faida diketahui mencopot puluhan pejabat pada pertengahan Desember 2020, atau beberapa hari setelah ia kalah dalam Pilkada 9 Desember 2020. Salah satunya adalah Sekda Mirfano.
Namun, Mirfano kemudian menggalang ratusan pejabat Pemkab Jember untuk membuat mosi tidak percaya kepada bupati Faida pada 30 Desember 2020, persis saat kedatangan Gubernur Jatim, Khofifah ke Jember.
Keesokan harinya, Pemprov Jatim mengeluarkan surat yang isinya membatalkan seluruh mutasi oleh bupati Faida.
Namun, Faida tak bergeming. Awal Januari 2021, Faida kembali mencopot Mirfano dari jabatan Sekda, beserta sejumlah pejabat lain. Faida lantas menunjuk Achmad Imam Fauzi sebagai Pelaksana Harian (Plh) Sekda.
©2021 Merdeka.com/Muhammad PermanaFauzi yang menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bappekab) sebelumnya juga pernah disanksi Pemprov, karena membuat pernyataan yang menuding Gubernur Khofifah sebagai penyebab keterlambatan pembahasan APBD Jember.
Yang paling mencolok, dalam Sertijab bupati pada Rabu (17/02) lalu, Faida mengajak Fauzi sebagai Plh Sekda untuk mendampinginya menyerahkan jabatan kepada Plh bupati yang ditunjuk oleh Pemprov Jatim itu.
Saat ditanya akan memilih sekda versi yang mana, Plh Bupati Jember, Hadi Sulistyo menjawab diplomatis. “Saya berpedoman pada Surat Gubernur yang akan terbit pada 15 Januari 2021 lalu, karena itu sesuai ketentuan,” tegas Hadi.
Gubernur Khofifah pada 15 Januari 2021 lalu menerbitkan surat yang isinya menegaskan bahwa pencopotan para pejabat Pemkab Jember itu tidak sah. Khofifah juga menyatakan, sekda yang sah masih tetap Mirfano.
“Apakah berarti Mirfano yang diakui sebagai Sekda Jember yang sah ?” tanya wartawan.“Kalian artikan sendirilah,” jawab Hadi singkat.
Konsolidasi ASN Pemkab Jember
Selain ingin mengakhiri dualisme, Hadi menyatakan ditugaskan gubernur untuk mengawal transisi kekuasaan di Jember yang tertunda karena menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
“Saya tidak berpihak pada siapapun. Sata hanya ingin meluruskan yang tidak sesuai aturan,” lanjut pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Pemprov Jatim ini.
Lebih lanjut, Hadi meminta seluruh ASN Pemkab Jember untuk menaati aturan yang berlaku. “Kalian ini kan ASN, tidak bisa seenaknya sendiri. Harus ikut aturan,” tegas Hadi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Faida datang sekitar pukul 23:48, atau sebelas menit jelang ditutupnya pendaftaran calon peserta Pilkada.
Baca SelengkapnyaJunaedi merupakan Bupati Kepulauan Seribu yang menjabat sejak 4 September 2020.
Baca SelengkapnyaHendy beralasan, masa jabatannya di periode pertama yang tidak sampai 4 tahun, membuatnya merasa belum banyak berbuat untuk masyarakat Jember.
Baca SelengkapnyaPDIP memberikan rekomendasi untuk petahana bupati dan wabup, Jember Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil siap membantu apabila dimintai pendapat terkait Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDPC PDIP Jember telah membentuk Tim Penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi telah memutuskan 10 Pj Gubernur untuk mengganti gubernur yang telah habis masa kerjanya.
Baca SelengkapnyaJokowi memberhentikan Khofifah dan Emil Dardak melalui Keputusan Presiden (Keppres).
Baca SelengkapnyaKepala daerah rela mundur demi maju sebagai caleg di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaMengenai Pj Gubernur yang akan dilantik, menurut Ngabalin, semuanya berdasarkan pertimbangan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Bey Machmudin sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat mengisi kekosong jabatan.
Baca Selengkapnya