Fakta baru kekejaman Pasutri telantarkan 5 anak di Cibubur
Merdeka.com - Kasus penelantaran lima anak oleh orangtua terus berkembang. Hasil penyelidikan aparat kepolisian ditemukan narkoba jenis sabu di rumah Utomo Permono (45) dan Nurindra Sari (42) di Cluster Nusa Dua, blok E Perumahan Citra Gran Cibubur.
Orangtua sadis itu berkelit dengan alasan sang anak nakal sehingga dihukum tidak boleh tidur di rumah. Selain itu, D yang selalu ditolak oleh kedua orangtuanya tidak diberi makan siang.
"Ananda D diusir oleh orangtuanya karena nakal. Ia ditolak tak diberi makan siang," ujar Komisioner KPAI Erlinda.
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Kenapa orangtua itu menghukum anak di depan umum? Orangtua di Amerika Serikat ini memilih cara keras dalam menghukum anaknya yang menjadi perundung di sekolah,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Kenapa orangtua membentak anak? Orangtua mungkin membentak anak ketika mereka merasa lelah, kewalahan, atau marah. Dalam kondisi seperti ini, tugas-tugas kecil yang biasanya bisa diabaikan menjadi sangat mengganggu.
-
Apa hukuman yang diberikan orangtua kepada anak yang suka bully? Dia dihukum untuk berdiri sambil memegang papan dengan bertuliskan sebuah kalimat ajakan. Para pengguna jalan dianjurkan kedua orangtua anak itu untuk membunyikan klakson jika mereka tak menyukai sosok perundung. 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Bagaimana cara orang tua otoriter mendisiplinkan anak? Mereka hidup dalam ancaman hukuman dan rasa sakit, yang dapat menyebabkan stres dan masalah psikologis di kemudian hari.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
Namun dari hasil pemeriksaan, polisi menduga orangtua ini kecanduan narkoba sehingga berbuat seperti itu. Kini keduanya masih ditahan di Polda Metro Jaya.
Berikut fakta baru kekejaman pasutri ke 5 anaknya:
Polisi sebut orangtua telantarkan anak karena narkoba
Orangtua yang menelantarkan anak, Utomo Permono (45) dan Nurindra Sari (42) positif memakai narkoba jenis sabu. Hal ini berdasarkan pemeriksaan urine oleh Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Jumat (15/5).Hasil pemeriksaan urine tersebut menjadi salah satu faktor mereka menelantarkan anaknya Dani selama 1 bulan di Perumahan Citra Gran Cibubur, Cluster Nusa Dua, Cibubur."Kalau dianalisa secara psikologi, orangtua Dani positif menggunakan sabu berefek gampang sensitif, paranoid dan human error," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Eko Daniyanto, Senin (18/5).Menurut Eko, dari gejala human error itu, Utomo Pernomo dan Nurindria Sari kerap melakukan kekerasan kepada anak kandungnya sendiri. Tetapi, Eko belum bisa memastikan apakah kedua pelaku itu menggunakan sabu di depan anak-anak mereka."Kita tidak tahu atau ada saksi yang melihat Utomo dan Nur memakai sabu di depan anak mereka. Yang jelas dipakai di kamar dan sengaja dipesan di bawah 1 gram," tambah Eko.
Jadi tersangka karena simpan 0,85 gram sabu
Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan orangtua yang menelantarkan lima anaknya, Utomo Permono (45) dan Nurindra Sari (42) sebagai tersangka. Keduanya jadi tersangka terkait kepemilikan sabu seberat 0,85 gram."Hasil gelar perkara, keduanya memenuhi unsur untuk statusnya ditingkatkan menjadi tersangka penggunaan dan kepemilikan sabu 0,85 gram," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Eko Daniyanto di Jakarta, Senin (18/5).Eko mengatakan pasangan suami dan istri Utomo dan Nurindra mengaku kepemilikan narkoba yang ditemukan di rumahnya itu. Eko menuturkan kedua tersangka juga terbukti positif menggunakan sabu berdasarkan hasil tes urine dan darah yang dilakukan Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya.Saat ini, Utomo dan Nurindra menjalani penahanan di Rumah Tahanan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya. Sebelumnya, petugas Polda Metro Jaya menemukan sabu saat menggeledah rumah Utomo di Citra Gran Cluster Nusa Dua Blok E-8 Nomor 37 Cibubur, Bekasi pada Jumat (15/5).
Orangtua DN dikenal tak bersahabat sama tetangga
Warga di Cluster Nusa Dua, blok E Perumahan Citra Gran Cibubur, Tini (42) dan Fatimah (47) mengatakan bahwa kedua orangtua DN dikenal tidak bersahabat dengan tetangga. "Kita sudah tidak bisa menggambarkan tentang kedua orangtua DN. Mereka sama tetangga enggak mau ngenal, gak pernah ada interaksi, tegur sapa atau senyum, malah mereka bilang kita semua itu gila," kata Fatimah, Senin (18/5).Sedangkan Tini berpendapat, ayah DN, UP adalah orang yang terkesan arogan dan sombong. Ia berujar seperti itu karena UP seringkali berbicara dengan nada yang tinggi."Saat mau jemput DN di rumah saya, dia datang dengan petantang-petenteng, dengan marah-marah kepada saya. Di situ dia berkata dengan meninggi, dia bilang dia keponakan pejabat, darah biru dan sebagainya, selain itu dia juga sering mengancam warga yang menolong DN," ucap Tini. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku sengaja membuat video penyiksaan yang dilakukan terhadap ke tiga anaknya.
Baca SelengkapnyaSeorang anak berusia 5 tahun ditemukan tewas dengan bersimbah darah di sebuah rumah kawasan Bekasi,
Baca SelengkapnyaSeorang ibu di Surabaya menyiksa anak kandungnya sendiri yang masih berumur 9 tahun secara sadis.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaAqilatunnisa Prisca Herlan, bocah usia 5 tahun tewas mengenaskan di tangan tiga orang wanita.
Baca SelengkapnyaPembunuhan itu terjadi di kediaman pelaku Klaster Burgundy Blok RAA 9, Kawasan Summarecon, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaTetangga mengaku sempat mendengar adanya benturan ke dinding dan guyuran air dari dalam kontrakan yang dihuni oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaMengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaTersangka FO sempat membantah dan mengaku jika dirinya tidak melakukan penikaman terhadap korban CR.
Baca SelengkapnyaDalam video yang beredar, anak itu memakai baju kaos berwarna merah. Sejumlah warga membantu menenangkan anak tersebut.
Baca SelengkapnyaSementara diketahui balita MFW dan RC sudah dititipkan ke pelaku ADT dan TAS sejak sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah di Jagakarsa, Jakarta Selatan tega membunuh 4 anaknya sendiri.
Baca Selengkapnya