Fakta di Balik Viral Kasus Mahasiswa Unnes Meninggal
Merdeka.com - Seorang mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jody Yudha Permana (23) warga Bangka Barat, ditemukan meninggal dunia kondisi terbaring di indekosnya, Gang Pisang, Kelurahan Sekaran, Gunungpati, Senin (19/12).
Kasus ini viral di media sosial. Dikabarkan bahwa korban meninggal diduga karena terlalu banyak mengkonsumsi mi instan.
Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan terhadap tubuh korban.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Kapan mahasiswi Undip ditemukan meninggal di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan akibat benda tumpul pada tubuh korban. Korban meninggal diduga karena sakit," kata Kasi Humas Polrestabes Semarang Kompol Untung Kistopo, Jumat (23/12).
Dari hasil keterangan saksi, korban memang sering mengeluh sakit dan muntah saat pagi.
"Dia sering muntah di pagi hari dan baru hari ini muntah darah dan mimisan, dikarenakan korban punya kebiasaan begadang makan tidak teratur," ungkapnya.
Saat ini, jenazah sudah dikembalikan kepada keluarganya. Korban merupakan mahasiswa akhir dan akan diwisuda. "Korban mahasiswa Unnes tingkat akhir. Sudah dikembalikan ke keluarga," jelasnya.
Sementara itu Wakil Dekan FBS Unnes, Dr Eko Raharjo membenarkan meninggalnya Jody di indekos. Pihaknya sudah memulangkan almarhum ke kampung halamannya.
"Informasi dari teman kontrakan, dia setiap pagi muntah-muntah tidak enak badan. Mungkin karena mengerjakan skripsi. Sehingga dari analisa kami ada gangguan pencernaan. Terakhir informasinya dia makannya hanya bubur dan roti," kata dia.
Sebelum meninggal, aktivitas almarhum sering mengerjakan tugas skripsi. Bahkan dua hari lalu dosen pembimbingnya telah menandatangani berkas yang membuktikan jika almarhum sudah selesai mengerjakan skripsi.
"Dia sudah menyelesaikan skripsi, satu dua hari yang lalu dosennya juga menandatangani skripsi. Rencananya dia mau pulang kabari keluarganya kalau mau diwisuda, tapi ternyata Allah berkehendak lain," ujarnya.
Soal status almarhum yang telah menyelesaikan skripsi, yang bersangkutan tetap diproses mengikuti acara wisuda bersama para wisudawan dari FBS lainnya. Pihak keluarga almarhum akan diundang untuk mewakili proses wisuda di Unnes dalam waktu dekat.
"Dia tetap diwisuda karena semua berkas dan syaratnya sudah selesai. Mungkin nanti orang tua atau kerabatnya yang akan hadir mewakili ke kampus," pungkas Eko.
Sementara itu, pihak Unnes yang diwakili Zaenal Abidin saat dikonfirmasi membantah pihaknya mengeluarkan pernyataan Jody meninggal karena terlalu banyak makan mi instan dan suka begadang.
"Perlu saya luruskan pernyataan Jodi sering makan mi instan dan begadang itu dari teman-teman kosnya. Karena dia menumpang di kos adik kelas," kata Zaenal. Dan pernyataan itu tidak bisa dijadikan pembenaran.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diketahui bernama SA (21) yang merupakan mahasiswa jurusan Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).
Baca SelengkapnyaPendaki asal Padang itu diduga mengalami hipotermia.
Baca SelengkapnyaSempat melawan, cincin yang dikenakan pelaku tertelan dan masuk ke dalam kerongkongan korban.
Baca SelengkapnyaDitanya kondisi kesehatan korban, pihaknya enggan menjelaskan lebih detail.
Baca SelengkapnyaJenazah korban dibungkus dalam plastik hitam dan disimpan di bawah kasur.
Baca SelengkapnyaPerempuan WNI ditemukan tewas di sebuah apartemen di Jepang.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa peserta PPDS UNDIP ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya. Ia diduga bunuh diri. Sebuah buku catatan harian ditemukan di kamar korban.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa Muhammad Tirza Nugroho Hermawan (21) warga Jepara ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kelud Raya Semarang, Selasa (17/9) pukul 03.00 wib.
Baca SelengkapnyaTiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca SelengkapnyaAditya menambahkan kasus kecelakaan ini sudah ditangani oleh Unit Laka Lantas.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram @FOLKSHIT menunggah isi buku Harian ARL yang diduga bunuh diri karena tekanan dari dokter senior.
Baca Selengkapnya