Fakta-fakta bentrok TNI vs Polri di Polman saat jaga road race
Merdeka.com - Lakukan pengamanan kegiatan road race di Stadion Manding, Polman, pada Minggu (30/8) siang, Anggota TNI dan Polri di Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat malah mengalami keributan. Keributan kedua kubu keamanan ini disinyalir karena adanya kesalahpahaman antara keduanya.
Satu anggota TNI bernama Prada Yuliadi dari Batalyon Infanteri 721 Kompi Senapan B Makkasau tewas tertembak dalam keributan yang terjadi antara TNI dan Polri tersebut. Yuliadi mengalami luka di bagian perut. Sedangkan beberapa anggota Polri pun mengalami luka akibat kejadian ini.
Usai kejadian bentrok tersebut, keadaan sempat memanas. Berikut fakta bentrokan antara anggota TNI dengan Polri di Polman:
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Mengapa Pertempuran Tengaran terjadi? Pertempuran Tengaran terjadi pada masa Agresi Militer II, tepatnya sekitar tanggal 25 Mei 1947.
-
Dimana bentrokan antara PDIP dan PPP terjadi? bentrokan antara Laskar PDIP dengan Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) PPP pecah di kawasan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) sore hari tadi.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Satu prajurit TNI tewas ditembak polisi
Kodam VII/Wirabuana melalui Kepala Staf Kodam (Kasdam), Brigjen TNI Kurnia Dewantara membenarkan jika satu orang anggotanya bernama Prada Yuliadi, anggota Batalyon Infanteri 721 Kompi Senapan B Makkasau tewas tertembak dalam keributan yang terjadi antara TNI dan Polri di Kabupaten Polman, Propinsi Sulawesi Barat, siang tadi. Tembakan itu mengenai Yuliadi di bagian perut. Kurnia mengatakan, kejadian berawal saat polisi melakukan pengamanan di stadion Manding tempat pelaksanaan lomba road race. Di antara penonton ada Yuliadi dan anggota dari Kabupaten Majene dari satuan Kodim Majene, Sulawesi Barat yang ikut menonton.Anggota Patroli Bermotor (Patmor) dari Polres Polman yang melakukan pengamanan melarang dan mendorong penonton untuk mendekati lintasan. "Mungkin ketika dilarang dan didorong itu ada anggota kita yang menyebut kalau dirinya juga anggota tetapi justru dibalas oleh anggota Patmor dari Polres setempat dengan pukulan," kata Kurnia kepada wartawan saat jumpa pers, Minggu (30/8).Kurnia menambahkan, kejadiannya itu pukul 14.00 Wita tetapi sudah diselesaikan. Hanya saja sore harinya, kata dia, pukul 16.00 Wita di titik yang tidak jauh dari lokasi road race itu terdengar letusan dan ditemukan Prada Yuliadi terkapar bersimbah darah."Sempat dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya sudah tidak tertolong," kata dia.
TNI tewas dibedil polisi, tentara bawa senjata api mau balas dendam
Satu anggota TNI Prada Yuliadi tewas ditembak polisi saat pengamanan road race di Kabupaten Polman, Propinsi Sulawesi Barat. Tentara pun sempat ingin balas dendam kepada polisi.Menurut Kapten Inf Sukardi, bahwa sempat keluar persenjataan 721/Mks sebanyak 18 orang dengan senjata 17 pucuk, namun langsung dihalau di Kec. Pekkabata, Kab Pinrang oleh Dim 1404/Pinrang, yang diperintahkan stand by di Polsek dan wilayah rawan."Saat ini mereka sudah kembali ke Mako Yonif 721/Mks," kata Sukardi, Minggu (30/8).Sukardi menambahkan, akhirnya TNI berniat memblokade gudang senjata dan amunisi. "Hal itu bertujuan untuk mencegah senjata keluar tanpa izin," katanya.Namun, untuk memblokade gudang tersebut, Sukardi menjelaskan belum ada kepastian. Dirinya menuturkan, bahwa sampai saat ini kondisi satuan kompi yonif 721/mks belum sepenuhnya dapat dikendalikan."Saat ini anggota staf 1/Intel Yonif 721/Mks sudah tiba di Kompi dan mengamankan seluruh senjata dan mengumpulkan anggota di lapangan sepak bola Kompi," jelasnya.
Satu polisi bonyok saat bentrokan dengan TNI di Polman Sulbar
Prada Yuliadi, anggota Batalyon Infanteri 721 Kompi Senapan B Makkasau tewas tertembak dalam keributan yang terjadi antara TNI dan Polri di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Propinsi Sulawesi Barat. Selain menewaskan anggota TNI, satu anggota Polri babak belur dalam bentrokan itu.Diketahui anggota Polri yang babak belur bernama Bripda Ambo Siki. Dia mengalami luka di bagian wajah.Dilansir Antara, Minggu (30/8), saat kejadian, Kapolres Polman AKBP Agoeng Adi Koerniawan yang kebetulan berada di lokasi juga sempat terkena pukulan saat berupaya menghentikan pertikaian itu. Bupati Polman, Sulbar, Andi Ibrahim Masdar, bersama Bupati Sidrap, Sulawesi Selatan, Rusdi Masse, terpaksa harus dievakuasi keluar dari arena sirkuit balap motor.Beruntung, saat kejadian, kedua orang nomor satu di daerahnya masing-masing tidak menjadi korban. Keduanya dievakuasi melalui pintu samping dan dikawal ketat oleh para ajudan dan sejumlah panitia pelaksana event.
Usai bentrok, Pangdam Wirabuana dan Kapolda Sulsel redam anggota
Pangdam VII/Wirabuana, Mayjen TNI Bachtiar langsung terbang ke Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Propinsi Sulawesi Barat dengan menggunakan helikopter menyusul keributan yang terjadi Minggu siang, (30/8) antara TNI dan anggota polisi. Prada Yuliadi, anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 721 Kompi Senapan B Makassau tewas tertembak di bagian perut."Bapak Pangdam tadi terbang sekitar pukul 17.00 Wita dengan menggunakan heli untuk melihat dan memantau langsung kondisi di Polman," kata Kepala Staf Kodam (Kasdam), Brigjen TNI Kurnia Dewantara saat memberikan keterangan resmi kepada wartawan di Mes Perwira Tinggi (Pati), jl Sungai Katangka, Makassar, Minggu (30/8) malam.Diakui, pascakejadian tadi siang sempat terjadi ketegangan. Anggota TNI melakukan pemeriksaan terhadap siapa pun yang melintas di depan markas Yonif 721 Kompi Senapan B, Makkasau, tetapi sudah dinormalkan kembali.Ditambahkan, Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar dan Kapolda Sulsel Irjen Polisi Anton Setiadi sudah berkoordinasi agar mengendalikan anggota masing-masing. "Saya sendiri sudah hubungi Wakapola, Brigjen Polisi Ike Edwin untuk konsolidasi," ujarnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa bermula saat anggota TNI AL tersebut tengah belanja di pasar, dan anggota Brimob berpatroli dan melintasi pasar.
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaKejadian itu dikabarkan terjadi sekira pukul 10.00 WIT, Sabtu (20/1).
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut peristiwa ini hanya kesalahpahaman dan ketidaksabaran.
Baca SelengkapnyaBentrok antar TNI-Brimob menyebabkan sejumlah fasilitas rusak
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota TNI dan Polisi nyaris adu jotos, akhirnya damai setelah dua komandan turun tangan.
Baca SelengkapnyaAnggota Kodim 1621/TTS berinisial JT dan anggota Sat Lantas Polres TTS berinisial H terlibat salah paham.
Baca SelengkapnyaGuna penyelidikan secara komprehensif Tim Mabes Polri dari Jakarta pun ikut turun langsung bersamaan dengan Tim dari Polda Maluku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu membuat warga bermukim sekitar panik dan ketakutan.
Baca SelengkapnyaDalam video itu, dinarasikan truk TNI menyerempet mobil dan dimintai pertanggungjawaban hingga berujung cekcok.
Baca Selengkapnya