Fakta-fakta di balik tenggelamnya KM Sinar Bangun yang renggut korban jiwa
Merdeka.com - Tragedi tenggelamnya kapal Sinar Bangun di Danau Toba, terjadi pada Senin (18/6) lalu. Kapal tersebut tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Tragedi ini menyebabkan korban jiwa meninggal dunia dan ratusan penumpang belum berhasil ditemukan.
Akibat kejadian tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mengevaluasi standar keamanan seluruh angkutan penyeberangan. Ini dilakukan agar kejadian nahas yang merenggut korban jiwa tidak terulang kembali.
Sementara itu terdapat fakta-fakta di balik tenggelamnya kapal tersebut. Mulai dari data daftar penumpang yang simpang siur, sampai kapal diduga tenggelam karena kelebihak kapasitas. Berikut fakta-faktanya:
-
Mengapa Presiden Joko Widodo membangun terowongan? Pembangunan terowongan ini tidak hanya sekedar fasilitas saja, melainkan menjadi ikon keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Lebih dari itu, keberadaan terowongan dapat menjaga serta mempererat tali silaturahmi dan toleransi yang mendukung semangat kebangsaan 'Bhinneka Tunggal Ika'.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana Jokowi atasi krisis air? Jokowi menyampaikannya, beberapa negara saat ini dilanda krisis Air. Untuk itu, Ia mengimbau agar potensi air di dalam negeri bisa dimanfaatkan melalui beragam infrastruktur, dengan begitu air tidak langsung mengalir ke laut.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumbar? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
1. Kapal kelebihan kapasitas
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tenggelamnya kapal Sinar Bangun di Danau Toba diduga karena melebihi kapasitas yang semestinya. Menurut informasi yang diterima Kemenhub, kapal tersebut seharusnya hanya menampung penumpang sebanyak 43 orang saja.
Untuk berapa jumlah penumpang pastinya, masih belum bisa dipastikan. Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan, jumlah orang yang hilang tercatat mencapai 192 orang. Data itu dari Posko Pelabuhan Tigaras Danau Toba, Sumatera Utara.
"Jadi untuk pencarian dan pertolongan leading sektornya Basarnas, untuk jumlah korban itu polisi dan Kemenhub, kalau saya dengar dari posko sampai siang ini, yang lapor keluarganya yang hilang itu mencapai 192 orang. Itu dari dari posko Pelabuhan Tigaras Danau Toba," ujar Syaugi, Rabu lalu.
2. KM Sinar Bangun tak dikemudikan oleh nakhoda aslinya
Ada kejanggalan yang ditemukan polisi terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Nakhoda kapal itu ternyata berada di darat saat musibah terjadi. "Ada yang aneh dalam pengungkapan kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun ini. Nama nakhoda tidak ditemukan dalam daftar korban selamat maupun yang hilang. Dia berada di darat," kata Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan.
Setelah ditelusuri, nakhoda berinisial TS, warga Desa Simarmata, Simanindo, Samosir, Sumut ternyata tidak mengemudikan kapalnya. Dia meminjamkan angkutan air itu kepada orang lain.
3. Kapal Sinar Bangun merupakan kapal kayu
Kapal yang hanya bisa menampung 43 orang namun dalam kenyataannya memuat lebih dari 100 orang ini dapat dibuktikan dari data korban hilang yang mencapai 192 orang menurut data dari Basarnas. Menariknya, kapal ini merupakan kapal tradisional yang terbuat dari kayu.
Seperti diketahui kapal kayu ini kerap dioperasikan untuk membawa manusia dan kendaraan roda dua untuk menyeberangi Danau Toba. Miris, penumpang membayar ongkos saat berada di dalam saat kapal dan sudah berlayar. Ini membuat data manifest penumpang menjadi simpang siur.
4. TNI AL kirim alat canggih dan pasukan Denjaka
Untuk mencari bangkai kapal Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, tim SAR gabungan masih kesulitan menemukan bangkai kapal nahas itu. Peralatan canggih dan pasukan elite TNI AL, Denjaka diterjunkan membantu pencarian.
Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan berharap bantuan alat dan pasukan Denjaka dapat mengatasi kendala pencarian terkait kedalaman Danau Toba.
"Kesulitan untuk tim adalah kedalaman Danau Toba. Informasi dari Lantamal I Belawan kedalamannya itu sekitar 490 meter, sehingga kami akan dibantu dari TNI AL akan mendatangkan alat yang lebih canggih dengan kedalaman 600 meter," kata Budiawan saat dikonfirmasi, Kamis (21/6).
Baca juga:Cari bangkai KM Sinar Bangun, TNI AL kirim alat canggih dan pasukan DenjakaPanglima TNI Hadi dan Kapolri Tito kunjungi korban selamat KM Sinar BangunBertemu Sihar, ibu ini cerita anaknya jadi korban KM Sinar BangunPolisi sebut KM Sinar Bangun tak dikemudikan oleh nahkoda aslinyaBasarnas akan tambah waktu pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat kecelakaan tersebut, 12 pemudik meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Baca Selengkapnya"Evaluasi terkait kelayakan dan keamanan wisata maupun seluruh atraksi wisata di daerah-daerah lainnya, khususnya di Banyumas," kata Sandi.
Baca SelengkapnyaIndonesia sukses mempertahankan status White List selama tiga tahun berturut-turut yakni tahun 2020, 2021, dan 2022.
Baca SelengkapnyaTurbulensi pasti memberikan suatu dampak yang tidak baik bagi dunia aviasi.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi mengusulkan Polisi melakukan razia mencari travel gelap saat arus balik lebaran.
Baca SelengkapnyaSandiaga juga akan memantau kepulihan korban yang saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI pun langsung menyematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di dada sebelah kanan Jokowi.
Baca SelengkapnyaUtamanya terkait keselamatan dan kondisi jalanan selama periode mudik.
Baca SelengkapnyaPeristiwa terbakarnya kapal itu, lanjut Budi bisa menjadi pembelajaran bagi pergerakan kapal yang ada di Maluku Utara.
Baca SelengkapnyaMenhub sempat melakukan rapat koordinasi untuk kelancaran perjalanan balik dari pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaUsia kejadian tersebut juga kepolisian telah melakukan olah TKP awal untuk mengetahui penyebab sementara insiden tersebut.
Baca Selengkapnya