Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta-fakta di balik tenggelamnya KM Sinar Bangun yang renggut korban jiwa

Fakta-fakta di balik tenggelamnya KM Sinar Bangun yang renggut korban jiwa pencarian korban kapal tenggelam di danau toba. ©2018 REUTERS/Beawiharta

Merdeka.com - Tragedi tenggelamnya kapal Sinar Bangun di Danau Toba, terjadi pada Senin (18/6) lalu. Kapal tersebut tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun. Tragedi ini menyebabkan korban jiwa meninggal dunia dan ratusan penumpang belum berhasil ditemukan.

Akibat kejadian tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mengevaluasi standar keamanan seluruh angkutan penyeberangan. Ini dilakukan agar kejadian nahas yang merenggut korban jiwa tidak terulang kembali.

Sementara itu terdapat fakta-fakta di balik tenggelamnya kapal tersebut. Mulai dari data daftar penumpang yang simpang siur, sampai kapal diduga tenggelam karena kelebihak kapasitas. Berikut fakta-faktanya:

1. Kapal kelebihan kapasitas

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tenggelamnya kapal Sinar Bangun di Danau Toba diduga karena melebihi kapasitas yang semestinya. Menurut informasi yang diterima Kemenhub, kapal tersebut seharusnya hanya menampung penumpang sebanyak 43 orang saja.

Untuk berapa jumlah penumpang pastinya, masih belum bisa dipastikan. Menurut Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi mengatakan, jumlah orang yang hilang tercatat mencapai 192 orang. Data itu dari Posko Pelabuhan Tigaras Danau Toba, Sumatera Utara.

"Jadi untuk pencarian dan pertolongan leading sektornya Basarnas, untuk jumlah korban itu polisi dan Kemenhub, kalau saya dengar dari posko sampai siang ini, yang lapor keluarganya yang hilang itu mencapai 192 orang. Itu dari dari posko Pelabuhan Tigaras Danau Toba," ujar Syaugi, Rabu lalu.

2. KM Sinar Bangun tak dikemudikan oleh nakhoda aslinya

Ada kejanggalan yang ditemukan polisi terkait tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Nakhoda kapal itu ternyata berada di darat saat musibah terjadi. "Ada yang aneh dalam pengungkapan kasus tenggelamnya KM Sinar Bangun ini. Nama nakhoda tidak ditemukan dalam daftar korban selamat maupun yang hilang. Dia berada di darat," kata Kapolres Simalungun AKBP Marudut Liberty Panjaitan.

Setelah ditelusuri, nakhoda berinisial TS, warga Desa Simarmata, Simanindo, Samosir, Sumut ternyata tidak mengemudikan kapalnya. Dia meminjamkan angkutan air itu kepada orang lain.

3. Kapal Sinar Bangun merupakan kapal kayu

Kapal yang hanya bisa menampung 43 orang namun dalam kenyataannya memuat lebih dari 100 orang ini dapat dibuktikan dari data korban hilang yang mencapai 192 orang menurut data dari Basarnas. Menariknya, kapal ini merupakan kapal tradisional yang terbuat dari kayu.

Seperti diketahui kapal kayu ini kerap dioperasikan untuk membawa manusia dan kendaraan roda dua untuk menyeberangi Danau Toba. Miris, penumpang membayar ongkos saat berada di dalam saat kapal dan sudah berlayar. Ini membuat data manifest penumpang menjadi simpang siur.

4. TNI AL kirim alat canggih dan pasukan Denjaka

Untuk mencari bangkai kapal Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, tim SAR gabungan masih kesulitan menemukan bangkai kapal nahas itu. Peralatan canggih dan pasukan elite TNI AL, Denjaka diterjunkan membantu pencarian.

Kepala Kantor SAR Medan, Budiawan berharap bantuan alat dan pasukan Denjaka dapat mengatasi kendala pencarian terkait kedalaman Danau Toba.

"Kesulitan untuk tim adalah kedalaman Danau Toba. Informasi dari Lantamal I Belawan kedalamannya itu sekitar 490 meter, sehingga kami akan dibantu dari TNI AL akan mendatangkan alat yang lebih canggih dengan kedalaman 600 meter," kata Budiawan saat dikonfirmasi, Kamis (21/6).

Baca juga:Cari bangkai KM Sinar Bangun, TNI AL kirim alat canggih dan pasukan DenjakaPanglima TNI Hadi dan Kapolri Tito kunjungi korban selamat KM Sinar BangunBertemu Sihar, ibu ini cerita anaknya jadi korban KM Sinar BangunPolisi sebut KM Sinar Bangun tak dikemudikan oleh nahkoda aslinyaBasarnas akan tambah waktu pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Belajar dari Kecelakaan KM 58, Warga Diimbau Jangan Asal Cari Travel
Belajar dari Kecelakaan KM 58, Warga Diimbau Jangan Asal Cari Travel

Akibat kecelakaan tersebut, 12 pemudik meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Ungkap Penyebab 'Adu Banteng' Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Baraya di Bandung
Menhub Budi Ungkap Penyebab 'Adu Banteng' Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Baraya di Bandung

Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.

Baca Selengkapnya
Sandiaga Dorong Evaluasi Keamanan Seluruh Tempat Wisata, Usai Insiden Jembatan Kaca di Banyumas Pecah
Sandiaga Dorong Evaluasi Keamanan Seluruh Tempat Wisata, Usai Insiden Jembatan Kaca di Banyumas Pecah

"Evaluasi terkait kelayakan dan keamanan wisata maupun seluruh atraksi wisata di daerah-daerah lainnya, khususnya di Banyumas," kata Sandi.

Baca Selengkapnya
Kemenko Polhukam Pantau Kapal yang Mengancam Maritim Nasional untuk Dilaporkan ke Presiden Jokowi
Kemenko Polhukam Pantau Kapal yang Mengancam Maritim Nasional untuk Dilaporkan ke Presiden Jokowi

Indonesia sukses mempertahankan status White List selama tiga tahun berturut-turut yakni tahun 2020, 2021, dan 2022.

Baca Selengkapnya
Kasus Turbulensi Bikin Masyarakat Takut Naik Pesawat, Kemenhub Ambil Langkah Begini
Kasus Turbulensi Bikin Masyarakat Takut Naik Pesawat, Kemenhub Ambil Langkah Begini

Turbulensi pasti memberikan suatu dampak yang tidak baik bagi dunia aviasi.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap! Polisi Bakal Razia Travel Gelap Saat Arus Balik Lebaran
Siap-Siap! Polisi Bakal Razia Travel Gelap Saat Arus Balik Lebaran

Menhub Budi mengusulkan Polisi melakukan razia mencari travel gelap saat arus balik lebaran.

Baca Selengkapnya
Sandiaga Perintahkan Evaluasi Kelayakan Wahana Jembatan Kaca Usai Tewaskan 1 Orang
Sandiaga Perintahkan Evaluasi Kelayakan Wahana Jembatan Kaca Usai Tewaskan 1 Orang

Sandiaga juga akan memantau kepulihan korban yang saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Jokowi Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana di Atas KRI RJW-992
Jokowi Terima Brevet Kehormatan Hiu Kencana di Atas KRI RJW-992

Panglima TNI pun langsung menyematkan Brevet Kehormatan Hiu Kencana di dada sebelah kanan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Buat yang Mudik Lebaran, Waspada Kemacetan Akibat Pasar Tumpah
Buat yang Mudik Lebaran, Waspada Kemacetan Akibat Pasar Tumpah

Utamanya terkait keselamatan dan kondisi jalanan selama periode mudik.

Baca Selengkapnya
KNKT Selidiki Penyebab Terbakarnya Speedboat Benny Laos
KNKT Selidiki Penyebab Terbakarnya Speedboat Benny Laos

Peristiwa terbakarnya kapal itu, lanjut Budi bisa menjadi pembelajaran bagi pergerakan kapal yang ada di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Karya Pastikan Kelancaran Arus Balik Lebaran 2024
Menhub Budi Karya Pastikan Kelancaran Arus Balik Lebaran 2024

Menhub sempat melakukan rapat koordinasi untuk kelancaran perjalanan balik dari pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak.

Baca Selengkapnya
Usut Penyebab Kecelakaan Maut di Km 58, Polisi Cek CCTV Tol Japek
Usut Penyebab Kecelakaan Maut di Km 58, Polisi Cek CCTV Tol Japek

Usia kejadian tersebut juga kepolisian telah melakukan olah TKP awal untuk mengetahui penyebab sementara insiden tersebut.

Baca Selengkapnya