Fakta-fakta Dita Oeprianto otak pengeboman tiga gereja di Surabaya
Merdeka.com - Rakyat Indonesia umumnya dan kota Surabaya khususnya tersentak ketika tiga bom meledak hampir bersamaan di tiga gereja, Minggu (13/5).
Pelakunya bernama Dita Oeprianto meledakkan bom di Gereja Pantekosta, Jalan Arjuno. Bom di Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro diledakkan oleh istri Dita, Puji Kuswati yang membawa dua anak perempuannya. Kedua anak laki-laki Dita meledakkan bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel.
Rekam jejak Dita terungkap setelah namanya dinyatakan sebagai pelaku bom di gereja Surabaya. Penikahan Dita dengan Puji tak pernah mendapat restu dari keluarga Puji di Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur. Hal itu diungkap oleh Rusiono, perwakilan pihak keluarga Puji.
-
Kapan anak keempat Abimana lahir? Inilah si bungsu yang baru lahir, menambah kebahagiaan keluarga Abimana. Usianya berbeda lebih dari dua puluh tahun dengan dua kakak pertamanya. Sebentar lagi, si bungsu akan ikut foto bareng keluarga ini. Kami tidak sabar untuk melihat wajahnya!
-
Siapa nama lengkap anak Diah? Marco, atau Marciano Nicholas Jatmiko, terlahir pada tahun 2006 dan masih berada di bangku SMA.
-
Siapa anak Diah Permatasari? Marco lahir pada 17 Agustus 2006, menjadikannya seorang remaja yang berusia 17 tahun pada saat ini.
-
Apa keunikan anak ke 4? Fakta anak ke 4 yang pertama yaitu memiliki banyak mentor kehidupan. Anak keempat disebut memiliki banyak mentor kehidupan karena ia memiliki kesempatan untuk belajar dan terinspirasi oleh berbagai orang yang berbeda dalam hidupnya.
-
Siapa yang menjadi anak ketiga dari lima bersaudara? Davina dilahirkan sebagai anak ketiga dari lima bersaudara. Kakaknya dan adiknya adalah anak kembar.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Numpang hidup dari mertua
Puji, istri Dita berasal dari keluarga berkecukupan karena ternyata ibunya seorang juragan jamu sukses di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar Banyuwangi. Dita dan Puji tinggal di Surabaya setelah menikah. Meski sudah menikah, ternyata hidup Dita dan Puji masih bergantung kepada keluarga. Bahkan rumah dan kendaraan miliknya dibelikan orangtuanya.
"Rumah yang di Surabaya yang membelikan keluarga dari Muncar. Bahkan dibelikan mobil sampai tiga kali dijual. Terakhir dibelikan mobil, supaya tidak dijual BPKB-nya ditaruh di Muncar, itu baru tidak dijual," kata Kepala Desa Tembokrejo, Sumarto.
Diduga mobil ketiga yang dibelikan, jenis Toyota Avanza. Mobil itulah yang dipakai untuk melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.
Rusiono, perwakilan keluarga pelaku di Desa Tembokrejo menyampaikan, dua mobil yang dibelikan keluarga sebelumnya dijual dengan alasan tidak jelas. Sementara rumah yang ditempati di Surabaya, dibelikan dengan harga Rp 600 juta.
Di-DO dari Unair dengan IPK 1,47
Dari segi pendidikan, Dita pernah berkuliah di Universitas Airlangga (Unair), namun di drop out (DO). Informasi itu dibenarkan Rektor Unair, Mochammad Nasir.
"Benar bahwa pelaku teror atas nama Dita Oeprianto pernah terdaftar dan kuliah di Fakultas Ekonomi Unair dengan NIM 049114141P. Yang bersangkutan pernah terdaftar sebagai mahasiswa Diploma 3 Program Studi Manajemen Pemasaran. Bukan D3 Akuntansi," kata Nasir dalam keterangan persnya, Senin (14/5).
Namun pimpinan Jamaah Asharu Daulah (JAD) Surabaya itu tidak menyelesaikan kuliahnya. Dita di-drop out (DO) dari fakultas lantaran nilai akademisnya jauh di bawah rata-rata.
"Yang bersangkutan tidak lulus alias DO dari program tersebut dan hanya menempuh 47 SKS dengan IPK 1,47," tegasnya.
Nasir juga menjelaskan, Dita tidak pernah aktif di kegiatan organisasi mahasiswa, baik di Senat Mahasiswa maupun Unit Kegiatan Mahasiswa, termasuk Kelompok Kajian di Masjid Kampus.
Distributor obat herbal
Dita dikenal sosok yang ramah di lingkungan rumahnya, Wonorejo Asri Blok K/22A. Seorang pemilik rumah makan di Wonorejo Asri, Armuji mengatakan tak mengira, jika Dita yang sebelumnya dikenal sebagai sosok santun pada warga menjadi pelaku pengeboman.
Dilihat dari cara berpakaiannya, Dita dinilai biasa oleh pemilik rumah makan ini. Menurut Armuji, tidak ada yang mencurigakan dari Dita. Bahkan dia tak menyangka kalau Dita jadi otak pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya.
Bahkan, Dita terlihat bersama kedua anak lelakinya sering berboncengan naik motor menuju ke musala untuk salat berjemaah.
Meski demikian, sosok Dita yang diketahui bekerja sebagai distributor obat herbal ini diketahui tidak banyak bicara dan bersosialisasi dengan warga semenjak dua tahun terakhir. Padahal, tiga tahun yang lalu, Dita pernah menjadi Ketua Sub RT 2/RW 3 Kelurahan Wonorejo.
Begitu juga dengan sosok istri Dita yang tidak terlihat mencurigakan. Meski tidak memakai cadar, Puji jarang keluar rumah. Namun, tidak dengan anak-anaknya, mereka kerap bermain bersama anak-anak yang lain.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaTersangka membeli bahan peledak menggunakan tabungan uang jajan yang didapat dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaPenangkapan DM berdasarkan pengakuan dua temannya yang lebih dulu ditangkap.
Baca SelengkapnyaSaat ini keempat anak telah disemayamkan di TPU Perigi Bedahan, Kelurahan Bedahan.
Baca SelengkapnyaAgung melanjutkan pemeriksaan kejiwaan ini bertujuan untuk mengetahui kepribadian.
Baca SelengkapnyaJika dari tangan HOK berhasil disita bahan peledak jenis triacetone triperoxide alias TATP
Baca SelengkapnyaEmpat orang pelaku yang diamankan yakni seorang perempuan IN (20), dan tiga orang laki-laki yakni ER (22), HE (23), dan EY (19).
Baca SelengkapnyaViral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaDetik-detik KDRT itu terekam dalam rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak dilakukan ayahnya Panca.
Baca Selengkapnya