Fakta-Fakta Faisal Amir, Mahasiswa Ditemukan Kritis Saat Demo RUU KUHP di Depan DPR
Merdeka.com - Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar, menjadi korban saat demonstrasi mahasiswa di depan gedung DPR, Selasa (24/9) lalu. Demonstrasi dilakukan karena mahasiswa menolak RUU KUHP, UU KPK, RUU Pemasyarakatan, RUU Pertanahan.
Faisal Amir ditemukan rekan-rekannya sesama mahasiswa dalam kondisi lemah dengan luka parah di kepala dan beberapa bagian tubuhnya, sekitar pukul 18.00 WIB. Dia lantas dilarikan ke Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat.
Berikut fakta-fakta Faisal Amir, mahasiswa Universitas Al Azhar, jadi korban kekerasan saat demo di depan DPR:
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Ditemukan Dalam Kondisi Kritis
Ibunda Faisal, Siti Asmah yang dihubungi merdeka.com, Rabu (25/9) menjelaskan, anaknya pamit untuk ikut demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR yang berlangsung Selasa (24/9) kemarin.
"Dia minta izin untuk ikut demo di DPR. Faisal memang aktivis di kampus, dia koordinator demo dan menjaga keamanan teman-temannya kemarin," kata Siti.
Berdasarkan cerita dari teman-teman Faisal, Siti mengatakan, saat kondisi ricuh dan bentrokan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Faisal berupaya mencari teman-temannya di sekitar Hotel Sultan. Namun mahasiswa fakultas hukum semester 7 itu kemudian hilang sampai ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB dalam kondisi luka-luka.
"Dia ditemukan di basement Restoran Pulau Dua di dekat gedung DPR. Kemudian dibawa pakai mobil bak terbuka ke RS Pelni," kata Siti.
Berupaya Selamatkan Teman-Teman
Siti Asmah Ratu Agung mengaku mendapatkan kabar dari teman-teman anaknya sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, Faisal sudah dibawa ke RS Pelni untuk mendapatkan tindakan medis.
Asmah bercerita, saat kerusuhan pecah sekitar pukul 16.00 WIB, Faisal berusaha menyelamatkan rekan-rekannya. Dia mencari lokasi yang aman untuk teman-temannya berlindung.
"Kan, waktu itu kacau, jadi pingin selamatkan teman-temannya, dia cari lokasi aman," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (25/9).
Namun, Faisal justru terpisah dari kelompoknya dan hilang. Dia baru ditemukan sekitar pukul 18.00 WIB dalam kondisi kritis.
"Jadi anak saya berupaya menyelamatkan diri dan melindungi teman-temannya. Rencananya mau dibawa ke Hotel Sultan, ternyata sudah hilang. (Hilang) jam 5 sore sampai jam 6," tutur Asmah.
Asmah yang menerima informasi dari rekan anaknya langsung menuju ke RS Pelni, Jakarta. Tim dokter membutuhkan persetujuannya segera untuk melakukan tindakan operasi pada kepala akibat perdarahan selaput otak dan patah tulang pada bahu.
Operasi berlangsung sejak Selasa pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB pagi tadi.
"Sudah dioperasi, sudah sadar, tapi dikasih obat tidur supaya tenang," kata Asmah
Tengkorak Faisal Amir Retak
Dari keterangan dokter, Siti mendapat penjelasan jika anaknya mengalami retak tengkorak, tulang bahu patah, dan memar-memar. "Kata dokter saraf luka-lukanya akibat benda tumpul," ujarnya.
Oleh dokter, Faisal kemudian dioperasi dari pukul 21.00 WIB hingga selesai pukul 05.00 WIB dini hari tadi.
"Mohon doanya untuk kesembuhan anak saya yang masih kritis. Sekarang masih di ruang ICU setelah dioperasi," tutup Siti.
Kabar Hoaks Meninggal
Sempat beredar kabar Faisal Amir telah meninggal dunia setelah dibawa ke RS. Namun kabar tersebut dipastikan hoaks alias tak benar.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Al-Azhar Indonesia, Yusuf Hidayat, menjelaskan kronologi kejadian. Saat itu Faisal sedang mencari teman-teman yang ketinggalan rombongan.
Namun, malah kawan-kawannya yang menemukan Faisal di dekat lokasi proyek pembangunan, Senayan Jakarta Pusat. Kondisinya penuh luka.
"Iya benar. Faisal merupakan mahasiswa Fakultas Hukum semester tujuh. Jadi menurut keterangan mahasiswa, Faisal ditemukan di lokasi proyek di antara DPR dan Flyover di bassement. Keadaannya kritis, ada luka di bagian kepala," kata Yusuf saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (25/9/2019).
Saat ini, Faisal masih dalam perawatan medis di Rumah Sakit Pelni. Faisal pun harus menjalani serangkaian operasi. Meski kondisinya sudah stabil.
"Semalam setengah 2 dioperasi. Alhamdulillah masa kritisnya sudah lewat. Tadi pagi juga operasi bahunya. Sekarang lagi istirahat," ujar dia.
Sudah Siuman
Asmah menuturkan, putranya mengalami pendarahan di selaput otak dan batok kepalanya hingga harus segera diambil tindakan operasi. Selain itu, tim dokter juga mengoperasi tulang bahu yang patah.
Operasi berlangsung sejak Selasa pukul 21.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB pagi tadi. Saat ini, kondisi Faisal sudah berangsur membaik dan mulai siuman.
"Kata dokter (luka akibat) benturan benda tumpul yang sangat keras. (Saat ini) sudah operasi, sudah sadar. Tapi dikasih obat tidur supaya tenang," tuturnya.
Bakal Lapor Komnas HAM
Siti Asmah Ratu Agung berencana melaporkan peristiwa yang dialami anaknya kepada Komnas HAM bahkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Saya akan lapor Komnas HAM, Presiden, polda, supaya di usut. Karena anak saya sepertinya diperlakukan kaya binatang," tegas Asmah saat dihubungi liputan6.com, Rabu (25/9).
Asmah menegaskan, sebagai rakyat harusnya dilindungi oleh penegak hukum saat menyampaikan aspirasi.
"Kami rakyat ini harus dilindungi apalagi rakyat ini pingin menyampaikan aspirasi rakyat. Kenapa diperlakukan seperti ini," tanyanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa Universitas Trisakti bersama-sama menarik tali yang sudah diikatkan pada gerbang besi tersebut.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca SelengkapnyaAbdur lantang berorasi mengajak pendemo melawan upaya pecah belah DPR
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaBintang lantang berorasi mengajak pendemo melawan keputusan DPR.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Baca SelengkapnyaMassa juga sempat merusak pagar gedung DPR, dan akhirnya berhasil masuk ke halaman gedung DPR
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98 itu mengaku akan mengadvokasi para demonstran yang ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca Selengkapnya