Fakta-fakta heli buatan PTDI lebih canggih dari buatan luar negeri
Merdeka.com - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sarankan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, memakai produk helikopter buatannya untuk blusukan. Mereka yakin buatan tanah air tidak kalah canggih dengan luar negeri.
Pernyataan PTDI itu merujuk pada rencana pengadaaan helikopter kepresidenan AgustaWestland AW-101 buatan joint venture antara Westland Helicopters di Inggris dan Agusta di Italia.
Helikopter itu dipesan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) spesial buat Jokowi-JK. Alasan utamanya biar keduanya mampu hadir di lokasi sulit dijangkau.
-
Pesawat apa yang digunakan TNI AU untuk mengebom PKI? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara. Mereka terbang rendah kemudian menjatuhkan bom di komplek kantor kabupaten.
-
Kenapa B-25 menjadi andalan TNI AU? Pesawat ini segera menjalani tugas pertamanya: Menumpas Pemberontakan Republik Maluku Selatan.
-
Pesawat apa yang Prabowo naiki? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16.
-
Apa jenis pesawat yang mereka gunakan? Timm dan Cook mempersiapkan pesawat Cessna 172 dengan berbagai modifikasi, termasuk instalasi tangki bahan bakar tambahan.
-
Kenapa presiden Filipina naik helikopter? Marcos beralasan dia tidak ingin terkena macet di jalan untuk menghadiri konser Coldplay itu.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Seri helikopter dipesan TNI AU dibantahkan PTDI. Mereka klaim memiliki helikopter antipeluru tipe EC-725 Cougar ini dianggap cocok bagi Jokowi-JK.
Berikut merdeka.com merangkum keunggulan helikopter EC-725 dibanding AW-101, Kamis (26/11):
Harga lebih murah
Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo mengatakan, pembelian helikopter AW-101 membutuhkan investasi tambahan, berupa pengadaan bengkel, fasilitas penunjang dan pelatihan pilot serta teknisi yang memakan waktu. Sedangkan pembelian EC-725 dipercaya tidak akan membutuhkan investasi tambahan. Dia menambahkan, EC-725 merupakan pengembangan dari helikopter Superpuma, selama ini digunakan Presiden dan Wakil Presiden RI. Sehingga penggunaan helikopter dan penguasaan pilot lebih mudah."PTDI sudah mengembangkan superpuma menjadi EC-725, yang teknologinya tidak berbeda jauh dengan AW-101," tuturnya di Bandung, Rabu (25/11).Arie menekankan pelbagai fitur pada helikopter EC-725 juga sangat layak untuk VVIP sekelas kepala negara. Mereka mengklaim produk ini lebih kuat dibanding helikopter AgustaWestland AW-101 buatan joint venture antara Westland Helicopters di Inggris dan Agusta di Italia.
AW-101 gampang jadi sasaran tembak
Presiden Joko Widodo rencananya bakal memakai helikopter baru AgustaWestland AW-101 buat blusukan ke daerah terpencil. Pembelian ini dikhawatirkan. PT Dirgantara Indonesia menyebut helikopter ini mudah jadi sasaran tembak.Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo menjelaskan, mudahnya AW-101 jadi sasaran tembak lantaran memiliki tiga buah mesin dan cepat panas. Kondisi cepat panas ini memudahkan alat pendeteksi panas mendapatkannya."Helikopter AW-101 memiliki tiga 'engine', sehingga cenderung menimbulkan tanda tingkat kepanasan lebih tinggi dan mudah dideteksi pencari panas (menjadi sasaran tembak senjata dengan pencari panas)," kata Arie di Bandung, Rabu (25/11).Arie mengaku, helikopter AW-101 berbeda dengan helikopter EC-725 dengan dua mesin
Helikopter EC-725 anti peluru
Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo menjelaskan, helikopter EC-725 telah di desain sebagai helikopter antipeluru. Ini dapat terpasang terutama pada badan helikopter bagian samping dan bawah. Meski begitu, pihaknya akui kaca helikopter belum antipeluru."Untuk kaca memang tidak antipeluru. Karena helikopter cenderung ditembak dari bagian bawah, maka yang antipeluru bagian bawahnya, termasuk bagian samping dan tangki bahan bakar kita beri lubricant," jelasnya di Bandung, Rabu (25/11).Jokowi diharapkan bisa memilih helikopter buatan dalam negeri ini. Bila itu terjadi, Arie menegaskan, pihaknya akan sedikit melakukan perubahan di bagian interior. Di antaranya mengganti kursi menjadi sofa, ditambah dapur kecil di bagian belakang.
EC-725 sudah banyak dipakai kepala negara
Secara perbandingan, helikopter EC-725 memiliki lebih banyak keunggulan dibanding helikopter AW-101. Pertama, helikopter EC-725 telah digunakan sedikitnya 32 kepala negara, sedangkan AW-101 digunakan empat kepala negara.Selain itu EC-725 telah dipakai dalam kondisi perang di Lebanon, Chad, Afghanistan, Mali, Libya dan lain-lain. Sedangkan AW-101 baru pernah digunakan mengangkut pasukan ke Afghanistan."Lebih jelas lagi, EC-725 lebih murah dibandingkan AW-101," tegas Direktur Produksi PTDI Arie Wibowo di Bandung, Rabu (25/11).Secara teknis, bila terjadi 'engine failure' EC-725 secara otomatis mengaktifkan autopilot guna membantu stabilisasi helikopter. Selain itu EC-725 juga telah dilengkapi perahu karet dan Forward Looking Infrared atau FLIR.PTDI juga melihat dari segi keamanan. Arie mengungkapkan, pembelian AW-101 itu dikhawatirkan berpotensi terbongkarnya rahasia keamanan. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen tersebut terjadi saat serah terima tiga alutsista udara di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur
Baca SelengkapnyaIndonesia turut menawarkan pesawat CN2335-220 produksi PTDI.
Baca SelengkapnyaPenyerahan tiga alutsista udara ini guna memperkuat pertahanan negara
Baca SelengkapnyaMasa bakti pesawat Hercules C-130 dengan nomor registrasi A-1312 akan digantikan pesawat super jet Hercues C-130J dengan nomor registrasi A-1340.
Baca SelengkapnyaJokowi mengapresiasi kepercayaan pemerintah Filipina terhadap produk buatan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo optimis industri pertahanan Indonesia bisa kuat.
Baca SelengkapnyaSuper Hercules C-130J adalah pesawat kedua dari lima pesawat yang dibeli pemerintah
Baca SelengkapnyaPembelian helikopter ini diharapkan mampu memperkuat pertahanan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPesawat Super Hercules tersebut memiliki peranan yang sangat penting dalam berbagai operasi yang dilakukan oleh TNI.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk memberikan bantuan ke rakyat Gaza dan Palestina melalui udara dengan pesawat Hercules.
Baca SelengkapnyaPesawat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, setelah menempuh penerbangan enam hari dari Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaH225M dikenal sebagai helikopter yang aman, andal, kuat, dan serbaguna yang mampu melaksanakan berbagai misi.
Baca Selengkapnya