Fakta-fakta keberanian bocah Daffa adang pemotor nakal
Merdeka.com - Aksi Daffa Farros Oktoviarto, bocah yang baru berumur 9 tahun patut diacungi jempol. Dia sangat berani mengadang pengendara motor yang melintas di atas trotoar di Jalan Raya Jenderal Sudirman, tepatnya sekitar 50 meter sebelum trafic light Kawasan Kalibanteng, Kota Semarang.
Daffa dengan tegas mengadang para pengendara motor karena menyatakan hal itu merupakan melanggar aturan.
Daffa yang lahir 24 Oktober 2006 merupakan anak pasangan dari Yuri dan Dinar. Dia tinggal di rumahnya yang berada di sisi kiri jembatan layang Kawasan Kalibanteng, Kota Semarang. Ia diasuh neneknya, Murti (72), pensiunan Perhutani di Jalan Pahlawan Kota Semarang Bidang Pengawasan.
-
Apa yang terjadi pada pemotor tersebut? Dalam video berdurasi kurang dari 1 menit itu, terungkap detik-detik saat seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal. Pemotor terlihat terjatuh di tengah-tengah kondisi lalu lintas yang cukup padat merayap.
-
Apa yang dilakukan pengemudi mobil di Semarang? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya. Namun dalam potongan video berikutnya, terdengar pengemudi motor itu berteriak menggunakan bahasa Jawa.'Kok iso nggowo pistol i lo. Nggowo pistol ik. Yok mas terus mas, (kok bisa bawa pistol, bawa pistol lho, yuk mas teruskan mas) ' teriak pengemudi motor.
-
Apa yang dilakukan pria itu saat ditilang? Dalam video yang viral di media sosial, usai melakukan pelanggaran pria bercelana panjang tanpa mengenakan baju tersebut tiba-tiba saja bak seseorang kesurupan.
-
Siapa yang tampak garang dengan motor dan jaket kulit? Aura Kasih juga memiliki kegemaran berkendara dengan motor. Pelantun tembang Mari Bercinta ini tampak begitu garang dengan motor dan jaket kulit warna hitamnya.
-
Apa yang membuat pemotor terlihat berbeda di jalan? Apakah Anda ingin terlihat berbeda di jalan? Coba kenakan pakaian yang pasti akan berhasil!
-
Siapa yang punya motor gede? Tak jarang, para pemilik motor gede membentuk komunitas untuk berbagi pengalaman, mengadakan event gathering, hingga melakukan touring bersama.
Saat ditemui merdeka.com, Selasa (19/4), Daffa yang merupakan anak kedua langsung melempar senyum ceria polosnya.
Berikut cerita keberanian Daffa yang berhasil dihimpun merdeka.com, Rabu (20/4):
Adang motor dengan sepeda
Menegakkan kebenaran ternyata tidak dibatasi oleh umur. Seorang bocah bernama Daffa Farros Oktoviarto (9) yang masih duduk di bangku kelas 4A, Sekolah Dasar (SD) Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang, Jawa Tengah, melakukan aksi heroik.Daffa berani menghalau sepeda motor yang melewati trotoar karena kemacetan yang terjadi di sepanjang Jalan Raya Jenderal Sudirman, sekitar lampu merah di Kawasan Kalibanteng, Kota Semarang, Jawa Tengah.Aksi Daffa ini diunggah oleh pemilik akun facebook bernama Ronald Kusuma kemudian menyebar di beberapa sosial media."Ini keren banget anak kecil di Semarang, dia berantem sama pengendara sepeda motor yang naik ke trotoar. Saat terjadi kemacetan parah di Jalan Sudirman Kalibanteng SMG, si anak tetap ga mau kasih jalan buat motor, dan akhirnya setelah ribut2 kecil si pengendara motor akhirnya mundur," tulis Ronald yang menerangkan fotonya.Dalam foto tersebut nampak seorang pengendara motor berhenti di atas trotoar karena diadang Daffa yang saat itu memakai kaos bermotif garis berwarna-warni. Mata sang bocah melotot ke arah pengendara menandakan melawan dan menasihati pengendara motor tersebut.Postingan itu mengundang decak kagum dari para netizen. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melalui akun instagramnya @hendrarprihadi me-repost video aksi bocah itu ketika mengadang motor di trotoar.
Adang motor dengan tiduran dan batu
Aksi Daffa Farros Oktoviarto, bocah yang baru berumur 9 tahun di Semarang yang menghalau sepeda motor ternyata tidak hanya dilakukan hanya dengan menggunakan sepeda onthelnya seperti yang saat ini ramai dibicarakan di sosial media.Aksi yang dilakukan oleh Daffa di Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Kota Semarang tepatnya 50 meter sebelum trafic light atau lampu merah sejak akhir Januari ini awalnya dilakukan oleh bocah dengan cara tiduran di trotoar."Sebelumnya dari akhir bulan Januari lalu sampai Jumat kemarin. Saya awal-awalnya juga pernah menggunakan cara-cara dengan tiduran. Tapi saya takut. Juga pernah hanya dengan saya omongi tapi (pemotornya) nggak gubris," seloroh Daffa saat ditemui merdeka.com, Selasa (19/4), di rumahnya yang ditemani neneknya Murti.Selain takut dan mendapatkan teguran dari beberapa pemakai jalan, Daffa akhirnya memberanikan diri untuk menggunakan cara dengan menata bebatuan di atas trotoar. Cara ini menurutnya terinspirasi karena mirip dengan alat yang memperlambat laju kendaraan yaitu polisi tidur."Saya tata baru-batu. Jadi batu-batu itu tertata seperti garis di atas trotoar. Kayak polisi tidur," ujarnya sambil mempraktikkan di halaman rumahnya.Kemudian, khawatir batu-batu akan terlempar dan berserakan karena terlindas oleh pemotor yang nekat dengan perilaku pengendara sepeda motor yang brutal dan ngawur di atas trotoar, akhirnya Daffa menggunakan sepeda onthel kesayangannya."Karena takut kalau ada motor lewat saya terus punya ide awal-awal bulan Maret saya pakai sepeda saya saja," terangnya.Daffa mengaku jika ide semua cara untuk memberhentikan pengendara sepeda motor yang melintas di atas trotoar itu dari hobinya menonton televisi setelah pulang sekolah.
Usai mengerjakan pekerjaan rumah (PR), dia nonton televisi yang kebanyakan acara berita kemudian setelah sekitar pukul 15.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB melakukan aksinya menyetop motor yang melintas di trotoar di Jalan Raya Jendral Sudirman, Kota Semarang."Saya mulainya sekitar pukul tiga sore sampai jam enam. Kadang bersama kakak saya Enrico kalau sudah pulang sekolah. Tetapi seringnya saya lakukan sendirian," tuturnya.Daffa juga sempat mengaku terinspirasi oleh aksi seorang pesepeda yang mencegat rombongan motor gede di salah satu trafic light di Kota Yogyakarta. Aksi itu sempat ditontonnya dalam pemberitaan yang disiarkan stasiun televisi swasta berita."Yah! Yah! Yah! Termasuk aksi mencegat motor gede di Yogya itu yang menerjang lampu merah trafic light itu yang membuat saya ikut berani menegakkan kebenaran mencegat motor lewat trotoar kemarin," pungkasnya.Hingga akhirnya, aksi Daffa yang nekat mencegat dan menyetop sepeda motor di Kawasan Jendral Sudirman, Kawasan Kalibanteng, Kota Semarang pun tertangkap kamera oleh netizen dan di-upload di facebook. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang akrab disapa Hendi pun ikut mengunggah ke akun instagramnya karena merasa bangga dan kagum terhadap keberaniannya.
Pakai kostum koboi
Daffa Farros Oktoviarto (9) sudah tiga bulan sepulang sekolah melakukan rutinitasnya menghalau pemotor masuk trotoar dengan mengenakan pakaian ala koboi. Aksi siswa kelas 4A SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang itu mengundang simpati dari netizen."Biasanya kalau nyegati motor di trotoar dia memakai topi ala koboi, slayer, kacamata dan sepedanya," ungkap Murti (72) sang nenek kepada merdeka.com Selasa (19/4) sambil tersenyum mengingat tingkah laku dan gaya cucunya yang cerdas tersebut.Namun, kostum yang digunakan oleh Daffa untuk mengusir para pengguna sepeda motor adalah perlengkapan sederhana. Kemudian tak lupa, jaket berwarna merah dan biru pun selalu dikenakannya. Jaket tersebut merupakan jaket yang paling Daffa sukai dari beberapa jaket yang dia miliki."Saya biasa pakai ini sehari-hari, kalau habis pulang sekolah, nonton televisi sebentar. Terus pakai topi eyang, kain serbet Mbak Yah (panggilan Pariyah sang pembantu) dan kacamata ini milik nenek," seloroh Daffa sambil dengan semangat mengenakan kostumnya.Ada dua unit sepeda yang ada di rumahnya yang sering digunakannya bermain. Kemudian juga sepeda yang dimiliki oleh kakaknya Enrico. Namun, Daffa seringkali menggunakan sepeda miliknya sendiri saat mengadang para pengendara."Sepeda saya ini yang sering saya gunakan. Yang banyak stikernya ini lho. Tapi pernah juga sih pakai sepeda milik kakak saya," ucap Daffa sambil menunjuk banyak stiker yang menempel di salah satu bagian besi sepedanya itu.Tak lupa, Daffa juga menempelkan selembar kertas karton yang ditulisi "Jangan lewat trotoar karena ini untuk pejalan kaki". "Saya tulisi peringatan. Jangan lewat trotoar untuk pejalan kaki," pungkas Daffa dengan senyum khasnya.Daffa juga memiliki pengalaman tak enak saat beraksi. "Dua kali saya dimarah-marahi nyaris ditabrak oleh pemakai sepeda motor. Sambil marah-marah. Saya tetap tidak meloloskan mereka. Kalau sepeda motor lewat trotoar kan salah tidak benar," ungkap Daffa.
Sering ingin ditabrak
Daffa juga memiliki pengalaman tak enak saat beraksi. "Dua kali saya dimarah-marahi nyaris ditabrak oleh pemakai sepeda motor. Sambil marah-marah. Saya tetap tidak meloloskan mereka. Kalau sepeda motor lewat trotoar kan salah tidak benar," ungkap Daffa.Upaya menabrak untuk pertama kalinya tidak terjadi, karena sambil marah-marah pemotor yang melihat sosok anak kecil Daffa langsung balik kanan meski sambil ngoceh dan menghardik Daffa."Waktu itu yang naik motor pertama mau nabrak saya ngomel-ngomel! Tapi tetap saya tidak loloskan," tegasnya.Kemudian, aksi nyaris menabrak yang kedua Daffa tetap bersikukuh dengan kebenarannya. Pengendara sepeda motor tidak boleh melewati jalur trotoar yang merupakan sarana jalan bagi pengguna pejalan kaki di kota-kota besar seperti Kota Semarang ini.Saat itu, Daffa sempat bersitegang dengan pengendara motor yang dipalang nya dengan sepeda kesukaannya itu. Tidak menggubris nasihat seorang bocah kecil, dia pun sampai jengkel hingga memukul selebor bagian depan motor sebanyak dua kali. Emosi melihat tingkah anak kecil itu, sang pengendara motor turun dari motornya."Yang kedua mau nabrak lagi. Saya diomel-omeli. Saya angkat sepeda saya. Saya halangi motornya. Pengendara motornya masih terus ngomel-ngomel. Nggak saya loloskan. Saya pukul selebore dua kali. Mau ngamuk lalu ada pak sopir taksi turun dari mobil ngomong kalau yang salah itu sepeda motornya. Akhirnya dia mbalik ke jalan raya," jelasnya.Meski sudah dua kali nyaris ditabrak motor saat beraksi, Daffa sampai saat ini masih tetap ingin terus melakukan aksinya membantu menertibkan para pemakai motor yang melewati trotoar untuk menerobos kemacetan.Namun demikian, Murti (72) menasihati cucunya untuk tidak lagi mengulangi aksinya yang dinilainya tergolong nekat. Menurut nenek Murti, tugas yang dilakukan oleh cucunya adalah tugas petugas kepolisian."Mulai sekarang Daffa jangan lagi yah. Itu kan berbahaya. Nanti kalau ketahuan pak polisi, Daffa dibawa ke kantor polisi bagaimana? Itu kan tugasnya pak polisi. Biar pak polisi saja yang melaksanakan tugas itu," pungkasnya. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Aksi Bocah Adang Pengendara Motor yang Lewat Jalur Sepeda
Baca SelengkapnyaBocah tersebut hampir menerima amukan pengendara motor yang tak terima direkam.
Baca SelengkapnyaWarga di kawasan Kemang Jakarta Selatan dihebohkan dengan sebuah mobil SUV yang tiba-tiba menabrak pembatas jalan dan kendaraan lain.
Baca SelengkapnyaKegiatan balap liar masih marak dilakukan remaja di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Aditya Simanggara menyebut, pihaknya telah mengantongi identitas driver ojol tersebut.
Baca SelengkapnyaBocah tersebut membawa mobil yang sedang parkir di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaBocah-bocah ini tampak memberhentikan pengendara motor yang ugal-ugalan melawan arah jalan. Aksinya banjir pujian.
Baca SelengkapnyaBocah yang viral itu sempat melaporkan ojol dengan dugaan kekerasan pada anak
Baca SelengkapnyaPolisi langsung mendalami video itu dan mendatangi lokasi kejadian.
Baca SelengkapnyaDengan ketegangan yang terasa di setiap tikungan, momen ini menjadi sorotan sekaligus membuat terpukau akan keberanian sang pesepeda.
Baca SelengkapnyaViral Karnaval Nganjuk Berujung Nestapa, Seorang Pria Gaya-gayaan Atraksi Motor Tapi Malah Tabrak Anak-anak
Baca SelengkapnyaSi bocah diberi 'hadiah' istimewa. Seperti apa momen tersebut?
Baca Selengkapnya