Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta-fakta penganiayaan taruna tingkat dua Akpol renggut nyawa Adam

Fakta-fakta penganiayaan taruna tingkat dua Akpol renggut nyawa Adam rumah duka Mohammad Adam. ©2017 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Merdeka.com - Penyidik Polda Jawa Tengah hingga kini belum menetapkan tersangka kasus penganiayaan Taruna tingkat dua Akademi Kepolisian (Akpol) yang menewaskan Mohammad Adam. Padahal, informasi terakhir, penyidik sudah memeriksa 35 saksi yang berasal dari taruna tingkat dua serta senior di tingkat tiga.

Menurut hasil pemeriksaan sementara, diketahui motif penganiayaan karena senior menilai korban tidak disiplin.

"Kalau dari saksi yang dikumpulkan sementara, melihat taruna tidak disiplin pada saat pesiar atau ada beberapa pelanggaran. Jadi di situ," ungkap Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono kepada wartawan, Jumat (19/5).

Meski demikian, Kapolda mengakui jika 'pembinaan' yang diterima korban diluar jam kedinasan. Sebab, pengumpulan taruna di lokasi kejadian yakni flat A yang merupakan gudang tanpa sepengetahuan petugas piket.

Mantan Kakorlantas Polri ini mengungkap peristiwa terjadi usai para taruna apel malam, Rabu (17/5). Saat itu, taruna tingkat II diminta menghadap taruna tingkat III sekitar pukul 00.30 Wib di flat A.

"Kalau lewat jalan biasa, ada piket. Ya ini di luar dinas."

Saat sudah berkumpul, para taruna tingkat II diminta untuk bersikap tobat yang lantas dihujani bogem mentah oleh para seniornya. Informasi yang dihimpun, korban Adam mendapat enam kali pukulan di bagian ulu hati.

rumah duka mohammad adam

rumah duka Mohammad Adam ©2017 Merdeka.com/Anisyah Al Faqir

Tak lagi kuat menahan pukulan demi pukulan, korban pun tumbang dan pingsan. Akhirnya, ia dibawa ke RS Akpol. Sayang, korban nyawa korban tak dapat ditolong lagi dan dinyatakan tewas pada pukul 02.45 Wib.

Setelah diautopsi, diketahui jika korban mengalami gagal napas serta kekurangan oksigen.

"Dari dokter forensik mengatakan bahwa ada luka pada korban di dada yang mengakibatkan sesak napas. Dipastikan meninggal karena penganiayaan dan pemukulan," tutur Condro.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gara-Gara Hal Sepele, Pemuda di OKU Hantam Wajah Sahabatnya Pakai Kayu Balok hingga Tewas
Gara-Gara Hal Sepele, Pemuda di OKU Hantam Wajah Sahabatnya Pakai Kayu Balok hingga Tewas

Pelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ingin Punya PS, Anak di Sleman Tega Bunuh Ayahnya
Gara-Gara Ingin Punya PS, Anak di Sleman Tega Bunuh Ayahnya

Korban dan pelaku hanya tinggal berdua serumah. Para saksi menyebut usai ditinggal ibunya, SPN kurang kasih sayang.

Baca Selengkapnya
Respons Menhub soal Kasus Penganiayaan Tewaskan Satu Korban di STIP
Respons Menhub soal Kasus Penganiayaan Tewaskan Satu Korban di STIP

Putu Satria Ananta Rustika (19), tewas diduga usai mendapat penganiayaan oleh TRS, taruna tingkat dua yang kini menjadi tersangka.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI Tewas Dianiaya Senior di Kodam Diponegoro, Jumlah Tersangka Pelaku Bertambah Jadi 6 Orang
Anggota TNI Tewas Dianiaya Senior di Kodam Diponegoro, Jumlah Tersangka Pelaku Bertambah Jadi 6 Orang

Prajurit TNI yang menjadi tersangka penganiayaan yang menewaskan junior di Batalyon Zeni Tempur 4/Tanpa Kawandya bertambah menjadi enam orang.

Baca Selengkapnya
Polisi Hati-Hati Usut Kasus Penganiayaan Senior Berujung Kematian Taruna di STIP Jakarta, Ini Alasannya
Polisi Hati-Hati Usut Kasus Penganiayaan Senior Berujung Kematian Taruna di STIP Jakarta, Ini Alasannya

Polisi mengembangkan kasus penganiayaan taruna di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang berujung kematian juniornya.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Ungkap Kondisi AKP Dadang Usai Tembak Mati Rekan Polisi: Kemarin Tidak Mau Makan, Sekarang Sudah Normal
Kompolnas Ungkap Kondisi AKP Dadang Usai Tembak Mati Rekan Polisi: Kemarin Tidak Mau Makan, Sekarang Sudah Normal

Kompolnas mengatakan, penyidikan yang dilakukan Polda Sumbar sudah berjalan sesuai prosedur yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Motif Perundungan Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Gara-Gara Geng Sekolah
Motif Perundungan Siswa SMP 2 Cimanggu Cilacap Gara-Gara Geng Sekolah

Selain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.

Baca Selengkapnya
Diduga Meninggal Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Pemuda di Jepara
Diduga Meninggal Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Pemuda di Jepara

Pemuda berinisial MA diduga meninggal dunia tidak wajar akibat penganiayaan.

Baca Selengkapnya
Pembunuh Sesama Napi di Lapas Palembang Ternyata Pecatan TNI yang Terlibat Pencabulan
Pembunuh Sesama Napi di Lapas Palembang Ternyata Pecatan TNI yang Terlibat Pencabulan

Dua pelaku merencanakan pembunuhan korban karena jengkel dengan sikapnya yang tidak mau ikut aturan tahanan senior.

Baca Selengkapnya
Pelaku Penganiayaan Ngamuk saat Hendak Ditangkap, Satu Polisi Gugur Dibacok
Pelaku Penganiayaan Ngamuk saat Hendak Ditangkap, Satu Polisi Gugur Dibacok

Peristiwa tersebut terjadi di perkebunan kopi milik warga tepatnya Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara, Bengkulu

Baca Selengkapnya
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan
Puji Polda Banten yang Hukum Anggotanya, Sahroni: Tidak Boleh Lagi Aparat Arogan

Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara, Senin (4/11), menyebut kini JS dan BA telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polda Banten.

Baca Selengkapnya
Anak Ketua DPRD Ambon Aniaya Pelajar hingga Meninggal, Begini Kronologinya
Anak Ketua DPRD Ambon Aniaya Pelajar hingga Meninggal, Begini Kronologinya

Korban meninggal dunia setelah dianiaya pelaku. Diduga, penganiayaan dipicu pelaku merasa tersinggung.

Baca Selengkapnya