Fakta-fakta penggerebekan pesta sabu Bupati Ogan Ilir
Merdeka.com - Baru sekitar satu bulan menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi alias Ovi, sudah berulah. Dia digerebek Badan Narkotika Nasional (BNN) saat pesta sabu bersama rekan-rekannya di Jalan Musyawarah, Kelurahan Karang Jaya, Gandus, Palembang.
Sontak saja peristiwa tersebut membuat warga Ogan Ilir terkejut. Sebab, mereka tak menyangka pemimpin pilihannya malah pemadat. Ovi diduga sudah lama menjadi pecandu narkoba.
Bahkan yang tak kalah mengejutkan, beredar kabar bahwa sebelum pelantikan menjadi Bupati Ovi sempat memakai sabu. Bupati termuda di Sumsel itu pun lama diincar BNN atas kasus tersebut.
-
Siapa yang ditangkap karena kasus narkoba? Penangkapan Ammar Zoni ini ternyata tak membuat Irish Bella ambil pusing, ia bahkan tetap sibuk syuting.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Siapa yang ditangkap terkait narkoba? Sosok suami Irish Bella kembali tertangkap dalam kasus narkoba, menunjukkan situasi yang mengkhawatirkan.
-
Siapa yang terbukti positif menggunakan narkoba? Setelah melalui uji tes, Saipul Jamil dinyatakan tidak terlibat dalam penggunaan barang haram tersebut. Sebaliknya, yang terdeteksi positif adalah asisten yang saat itu berada bersama Saipul Jamil.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
Dan pada Minggu (13/3) sekitar pukul 18.00 WIB menjadi hari yang tak terlupakan oleh Ovi karena ditangkap BNN. Berikut fakta-fakta penggerebekan pesta sabu Bupati Ogan Ilir:
Bupati Ogan Ilir pesta sabu dengan 2 PNS dan penjaga rumah
Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi atau kerap disapa Ovi, pada Minggu (13/3) malam ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN). Ternyata, mereka juga membekuk empat orang lain, dalam penggerebekan di rumah eks Bupati Ogan Ilir, Mawardi Yahya.Dua di antaranya berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Kepala BNN Provinsi Sumsel, Brigjen Pol Iswandi Hari mengatakan, keempat pelaku selain Bupati Ogan Ilir adalah berinisial MD dan FR (swasta), JN (PNS di Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang), dan DA (PNS Dinas Kesehatan Ogan Komering Ulu Timur). Semuanya positif menggunakan narkoba berdasarkan hasil tes urine dilakukan usai penggerebekan."Pelakunya ada lima, satu Bupati Ogan Ilir, dua PNS, dan dua lagi swasta. Semuanya positif (pakai narkoba)," kata Iswandi, Senin (14/3).Dikatakan Iswandi, penyuplai narkoba itu adalah MD yang bekerja sebagai penjaga rumah. Sementara pelaku lain ikut dalam pesta narkoba."Barangnya dari MD, dia pemasoknya," ujar Iswandi.
Bupati Ogan Ilir sudah lama ditarget BNN
Penggerebekan terhadap Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi, ternyata sudah sering diagendakan. Sebab, dia sejak lama menjadi target petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) pusat.Kabid Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumsel, AKBP Minal Alkarhi mengungkapkan, penyelidikan kasus ini awalnya dilakukan petugas BNN pusat. Setelah mendapat laporan warga, tim bergerak ke lokasi dan melakukan penggerebekan."Waktu jelasnya saya kurang tahu, tapi sudah lama. BNN pusat yang menyelidikinya dari awal," ungkap Minal, Senin (14/3).Bahkan, dari informasi yang diterimanya, BNN pusat sebelumnya berencana menggerebek pada saat menjelang pelantikan bupati serentak 7 Februari 2016 lalu. Sebab, pada saat itu ada dugaan Noviadi mengonsumsi sabu."Kami hanya memback up saja. Saya tidak begitu tahu soal itu. Tanyak ke BNN pusat saja," ujarnya.Menurut dia, selain berdasarkan laporan warga, BNN pusat mengincar Noviadi karena gerak-geriknya mencurigakan."Ya, bisa dari matanya, cara ngomongnya, tingkahnya. Bisa diselidiki itu," tukasnya.
Saat penggerebekan, ayah Bupati Ogan Ilir sempat halangi aparat
Penggerebekan pesta narkoba berujung penangkapan terhadap Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi alias Ovi, dan empat pelaku lain oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Minggu (13/3) malam terbilang tidak mudah. Sebab, ayah Noviandi, Mawardi Yahya yang juga pernah menjabat Bupati Ogan Ilir, sempat menghalangi petugas hendak masuk.Informasi dihimpun, petugas BNN Pusat dan BNN Provinsi Sumsel sempat kewalahan masuk ke lokasi. Sebab, saat itu pagar utama rumah Mawardi terkunci. Saat berhasil masuk, aparat dihalangi oleh Mawardi.Setelah sempat adu argumen, aparat merangsek masuk ke dalam rumah. Beberapa orang langsung ditangkap dan dilakukan tes urine. Kepala BNN Sumsel, Brigjen Iswandi Hari, tidak membantah kabar itu. Namun, dia enggan menjelaskan secara gamblang runutan penggerebekan."Ya begitu. Tim pusat yang gerebek, kita memback-up," kata Iswandi, Senin (14/3).Dari penggerebekan itu diamankan 18 orang berada di lokasi. Saat dilakukan tes urine, lima di antaranya positif mengonsumsi narkoba, termasuk Novi."Ada lima yang positif. Yang lain ada diperiksa, ada yang dilepas karena negatif," tutup Iswandi.
Kemendagri bakal copot Bupati Ogan Ilir karena positif pakai narkoba
Bupati Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan, Ahmad Wazir Noviadi terancam dibebastugaskan sebagai kepala daerah setelah terbukti positif mengonsumsi narkoba jenis sabu usai digerebek petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat dan Pemprov Sumsel pada Minggu (13/3) kemarin. Hal itu sesuai dengan peraturan pemerintah daerah Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 65 Ayat 3."Semuanya sudah diatur jelas di Undang-undang Pemda. Pada dasarnya dikenakan sanksi," kata Kapuspen Kemendagri, Dodi Riatmadji, saat dihubungi merdeka.com, Senin (14/3).Dodi mengatakan, aturan itu menyebutkan sanksi yang diterima para pejabat tengah tersandung hukum mulai dari ringan hingga berat. Sementara untuk kasus yang menyeret Bupati Ovi, lantaran masih menunggu hukum akan dibebaskan tugaskan sebagai kepala daerah."Ditahap pertama sejak dia tahap penyelidikan maka dia dilarang melaksanakan tugas sebagai kepala daerah," ujar Dodi.Namun, sesuai aturan itu pula maka Kemendagri akan memberhentikan sementara Bupati Ovi sebagai kepala daerah dengan posisinya digantikan oleh wakilnya. Dodi menambahkan, diberhentikan sementara itu sembari menunggu proses hukum yang tengah dihadapi Bupati Ovi.
Bupati Ogan Ilir hendak menikah bulan depan
Badan Narkotika Nasional resmi menetapkan Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviadi Mawardi atau kerap disapa Ovi, sebagai tersangka kasus narkoba. Keputusan diambil setelah hasil tes urine membuktikan kepala daerah termuda hasil Pilkada 2015 itu positif mengandung methamphetamine.Kepala BNN Provinsi Sumatera Selatan, Brigjen Pol M Iswandi Hari mengatakan, Ovi (27), ditetapkan sebagai tersangka bersama empat temannya. Padahal, kabarnya dia akan menikah pada April mendatang."Kelima orang tersangka diterbangkan ke Jakarta," kata Iswandi di kantor BNN Provinsi Sumsel, Palembang, Senin (14/3).Ovi dilantik pada 17 Februari lalu. Mereka ditangkap tim dari BNN Pusat di kediaman orangtua Ovi, Mawardi Yahya, di Jalan Musyawarah, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Gandus, Palembang, pada Minggu (13/3) malam. Aparat menggerebek dan menemukan Ovi serta teman-temannya sedang pesta sabu.Seperti dilansir dari Antara, Iswandi mengatakan, dalam penggerebekan itu aparat mengamankan 18 orang di kediaman Mawardi Yahya.Setelah dilakukan tes urine, lima dari 18 itu positif narkoba. Mereka adalah Ovi, PNS di Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Faizal Roche, PNS di Rumah Sakit Ernaldi Bahar, Deni Afriansyah, serta dua orang lainnya dari swasta."Untuk kelanjutan proses ini akan dilakukan BNN pusat di Jakarta dan BNN Sumsel sifatnya hanya membantu," kata dia.Ovi terpilih menjadi bupati berpasangan dengan wakilnya, Ilyas Pandji Alam. Mereka mengalahkan pasangan pembawa acara ternama, Helmy Yahya-Muchendi Mahazarekki, dan Sobli Rozali-Taufik Toha.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aktivitas tersangka sudah lama diselidiki polisi sampai akhirnya ditangkap setelah rumahnya digerebek pada Selasa (23/7).
Baca SelengkapnyaKasus ini menjadi pukulan telak bagi Polres Blitar. Beberapa waktu lalu Iptu Sukoyo sempat merilis kasus peredaran ganja dengan barang bukti 15 kilogram
Baca SelengkapnyaSeorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca SelengkapnyaDalam video nampak belasan napi pria berjoget sambil menggoyangkan kepala dan mengangkat tangan dengan diiringi musik keras.
Baca SelengkapnyaTantang Direktur Reserse Narkoba Polda Riau di TikTok, Pecandu di Pekanbaru Ditangkap
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan anggota Satres Narkona Polres OKI berdasarkan informasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara seumur hidup atau mati akibat perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKasatnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Indrawienny Panjiyoga menambahkan, pihaknya masih mendalami kasus narkoba yang menjerat Ibra.
Baca Selengkapnya"Tapi yang keluar hanya plastiknya saja, sabunya sudah habis karena plastiknya koyak (sobek) saat dikunyah," ujar Kapolsek Lubuk Batu Jaya Ipda Ripal
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan sementara, kokain tersebut diterima oleh YP di Kota Bandung dari luar daerah.
Baca SelengkapnyaBahkan, MS tinggal di area pendopo yang disediakan kamar mess untuk pegawai.
Baca SelengkapnyaVideo itu sebelumnya disebar petugas lapas yang kini mendapat sanksi mutasi.
Baca Selengkapnya