Fakta-Fakta Saksi Kasus Korupsi di Semarang Dihabisi Secara Sadis
Merdeka.com - Iwan Budi Paulus, PNS Bapenda Kota Semarang yang menghilang saat akan diperiksa sebagai saksi kasus korupsi, ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Jenazahnya dibakar dan dimutilasi di kawasan Marina, Semarang.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar saat memimpin pencarian di lokasi pada Rabu (14/9), menuturkan, tulang–tulang jenazah dibuang dengan jarak kurang lebih lima lima meter tak jauh dari lokasi penemuan di Kawasan Marina.
"Kami sisir bersama petugas gabungan dan kami temukan hari ini ada tangan dan lengan kiri serta lengan kanan dan tungkai kanan," Ujar Irwan.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
Polisi mensinyalir, fakta dari penemuan tulang tersebut adalah dugaan pelaku membuang potongan tubuh jenazah dalam kondisi tidak sempurna terbakar.
"Yang ditemukan ini bagian yang terbakar, walaupun tidak sempurna. Di tulang tangan, masih terdapat sedikit daging yang dikerumuni semut dan lalat," kata Irwan.
Sejauh ini bagian tangan kanan dan kepala korban belum ditemukan. Sebanyak 100 personel gabungan dari Basarnas, Satpol PP, BPBD, Tim Inafis, Polrestabes Semarang serta Bidlabfor Polda Jawa Tengah dikerahkan untuk melakukan pencarian.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dengan mengedepankan Scientific Crime Investigation (SCI), dan mengumpulkan berbagai keterangan serta bukti–bukti tambahan.
"Saat ini sudah 14 saksi yang sudah dimintai keterangan yaitu 8 dari keluarga korban, 3 rekan kerja dan tiga saksi di TKP," ungkapnya.
Selain menemukan potongan tubuh, polisi juga telah mengamankan barang bukti sebilah pisau yang diduga digunakan pelaku pembunuhan. Pisau ditemukan di sekitar lokasi penemuan mayat.
"Ini memang bagian dari alat kejahatan," tutur Irwan Anwar.
Bagi polisi, penemuan pisau ibarat pintu masuk yang dapat mengungkap identitas pelaku. Polisi melakukan penyelidikan terhadap sidik jari yang menempel pada pisau tersebut.
"Bisa untuk menusuk, membunuh, atau memotong itu nanti akan kita kembangkan dengan proses penyelidikan lebih lanjut. Tapi untuk sidik jari sedang dalam proses forensik. Sehingga dalam alat atau barang yang ditemukan ada sidik jari atau tidak," jelas Irwan.
Seiring jalannya penyelidikan, polisi kembali menemukan berupa tulang rusuk diduga bagian dari jenazah iwan.
Menurutnya, hasil temuan tersebut akan dibawa ke rumah sakit untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan. "Bukti bukti yang kita temukan langsung kita bawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut," ungkapnya.
Reporter: Putri Oktafiana
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keinginan keluarga bertemu Mahfud itu setelah Mahfud mengungkapkan progres pengusutan kasus pembunuhan pegawai Bapenda Pemkot Semarang tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam berkas dakwaan terungkap dari ulahnya membohongi keluarga Iwan, Serda Ardan bisa mengantongi Rp200 juta lebih.
Baca SelengkapnyaDalam melancarkan aksinya, Serda Adan dibantu seorang warga sipil bernama Muhammad Alvin.
Baca SelengkapnyaDirinya kenal dengan Serda Adan saat masih sekolah di pesantren pada 2012 silam.
Baca SelengkapnyaAparat Polrestabes Semarang masih terus melakukan penyelidikan temuan mayat yang ditemukan dalam kondisi terbakar di Jalan Marina Raya, Tawangsari.
Baca SelengkapnyaDari pengakuan, pelaku telah menghilangkan nyawa Iwan pada 24 Desember 2022 sore.
Baca SelengkapnyaPada keluarga Iwan, Serda Adan seolah meyakinkan bahwa korban sudah lolos dan sedang menjalani pendidikan di Padang. Padahal kenyataanya, Iwan sudah tewas.
Baca SelengkapnyaTerdakwa tampak menangis tersedu-sedu dengan tangan bergetar di hadapan hakim.
Baca SelengkapnyaMomen sedih saat komandan TNI AL datangi rumah eks casis yang tewas dibunuh.
Baca SelengkapnyaBelakangan, salah satu temuan jasad oleh pihak kepolisian akhir tahun 2022 silam ramai disorot.
Baca SelengkapnyaMayoritas kematian mereka tak wajar, bahkan sengaja dibunuh.
Baca SelengkapnyaKapolda mengatakan untuk pengambilan Deoxyribo Nucleic Acid (DNA), maka dapat dilihat atau dipastikan dengan mendalami struktur gigi jenazah.
Baca Selengkapnya