Fakta-fakta teror ledakan bom di Gereja St Yosep Medan
Merdeka.com - Pelaku penyerangan di Gereja St Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, IAH (17), ternyata terinspirasi dari teror di Prancis. Polisi pun mendalami keterkaitan serangan yang dilakukan remaja itu coretan mirip lambang gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditemukan di rumahnya.
Awalnya, IAH berniat membunuh pastur rumah ibadah itu. Bom dibawa pelaku juga disebut gagal meledak. Pelaku bernama Ivan itu ternyata hendak membunuh pastor dengan pisau. "Lalu dikejar oleh umat. Setelah itu ditangkap diamankan. Umat menghubungi polisi," ujar Nur Fallah.
Usai kejadian itu polisi melakukan pendalaman kemungkinan keterkaitan pelaku dengan ISIS. Hal itu karena selain KTP atas nama Irvan Armadi Hasugian (23), warga Jalan Setia Budi Gang Sehati, Medan, ditemukan pula coretan di kertas mirip bendera ISIS.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan ini? SOPHOS menyebut serangan ini sebagai 'SEO poisoning,' sebuah teknik di mana peretas memanipulasi hasil pencarian untuk menempatkan situs mereka di posisi teratas.
-
Siapa yang melakukan serangan? Pada Sabtu (19/10), wilayah Beit Lahiya yang terletak di utara Gaza menjadi sasaran serangan oleh Israel.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
"Dari penggeledahan rumah memang ada coret-coretan tangan (mirip lambang ISIS). Tadi sempat kita interogasi, tersangka yang mengaku melihat dari internet kejadian di Prancis sehingga terinspirasi. Namun pengakuan ini masih kita selidiki," jelas Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, Minggu (28/8) malam.
Dari penggeledahan itu, petugas juga menemukan kabel, pentul korek api, hingga buku-buku robotik. Namun, Mardiaz belum menyatakan benda yang ditemukan dalam penggeledahan maupun yang dibawa IAH saat penyerangan sebagai bom.
"Masih dianalisis tim laboratorium forensik. Kita belum bisa nyatakan apa isinya," ucapnya.
Warga di lingkungan Jalan Setia Budi, Gang Sehati, Medan, mengenal IAH sebagai pribadi tertutup. Dia tak banyak bergaul dengan tetangga.
"Dia anak bungsu dari 3 bersaudara. Yang paling tua laki-laki yang kedua perempuan. Mereka orang lama di sini. Ayahnya katanya pengacara, ibunya PNS di puskesmas," kata S Siagian, tetangga sebelah rumah IAH.
Dia memaparkan, IAH baru tamat dari SMA Negeri 4 Medan. "Dia SMP di SMPN 1, Medan," jelas Siagian.
Soal keseharian IAH, Siagian mengaku tidak begitu mengenalnya. Dia beralasan remaja itu tertutup dan kurang bergaul. Ditegur pun dia cuek.
"Berbeda dengan orang tua dan dua saudaranya. Yang kita tahu dia sekolah, rajin salat. Dia biasanya pergi salat naik sepeda motor dan pakai jubah," sambung Siagian.
Kepala Lingkungan 11 Tanjung Sari, Medan Selayang, Yulike membenarkan, keluarga IAH merupakan warga yang telah lama tinggal di lingkungan itu. "Mereka orang lama. Sudah sekitar 20 tahun tinggal di sini. Tapi tidak bergaul," jelasnya.
Untuk sementara ini, IAH dijerat dengan UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951, Pasal 340 dan Pasal 338 KUH Pidana. "Kita masih mendalami, karena tersangka masih syok saat diamankan tersangka mengalami luka pada wajah," jelas Mardiaz.
Sebelumnya, Mardiaz kembali merinci peristiwa penyerangan berupa ancaman dan tindak kekerasan yang dilakukan tersangka berinisial IAH. Peristiwa itu terjadi di Gereja St Yosep, Jalan Dr Mansyur, Medan, Minggu (28/8) sekitar pukul 8.30 WIB.
"Tersangka yang ikut misa di gereja duduk di barisan 7 mengenakan ransel. Saat dia berdiri saksi melihat ada percikan api dari ranselnya. Tersangka langsung mengejar pastur yang sedang khotbah di altar. Pastur coba lari terus dikejar dan diserang pelaku hingga terluka di lengan sebelah kiri," jelas Mardiaz.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Densus 88 menangkap sebanyak tujuh orang terduga pelaku teroris yang mencoba melakukan aksi provokasi selama kedatangan Paus Fransiskus
Baca SelengkapnyaTim Densus Antiteror Polri saat ini masih mendalami keterlibatan HOK, dengan kelompok teroris dengan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSebulan yang lalu di Dusseldorf, sebuah serangan yang direncanakan kelompok teroris telah terjadi di kota-kota Jerman selama Kejuaraan Sepak Bola Eropa.
Baca Selengkapnyaremaja berusia 19 tahun itu bisa membeli bahan peledak dan kimia untuk merakit bom dari hasil menabung
Baca SelengkapnyaPelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Bekasi Selatan YRS (23) ditangkap polisi karena diduga menyebarkan pesan bernada provokasi untuk menyerang petugas.
Baca SelengkapnyaBom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaHanya sekitar tujuh bulan sejak terpapar paham radikal dari media sosial, HOK sudah nekat mempelajari cara peracikan bahan peledak.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 16 pelaku bentrok mahasiswa antarfakultas di Universitas Islam Makassar (UIM) yang menyebabkan sejumlah ruang sekretariat rusak.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka dilaporkan telah berhasil diamankan aparat. Mereka diduga terafiliasi dengan ISIS.
Baca Selengkapnya